88
terhadap kegiatan yang telah dilakukan adalah 0,172. Nilai signifikansi pada aspek produksi yang dilakukan kelompok wanita tani adalah 0,010. NIlai signifikansi pada aspek
penggunaan pestisida ramah lingkungan adalah 0,102. Nilai signifikansi pada aspek kelompok wanita tani terbuka dalam hal keuangan adalah 0,000 dan nilai signifikansi pada
aspek struktur yang jelas adalah 0,011. Tabel di atas juga menunjukkan perhitungan nilai signifikansi 0,050 pada
sebahagian aspek untuk fungsi kelompok wanita tani sebagai unit produksi. Aspek yang tidak signifikan adalah pada aspek evaluasi kegiatan 0,172 0.050 dan penggunaan pestisida
ramah lingkungan 0,102 0,050. Aspek yang paling signifikan adalah terbuka dalam hal keuangan 0,000 0,050 dan penggunaan alat pertanian terbaru 0,002 0,050. Kelompok
wanita tani selalu melaporkan perputaran uang setiap rapat anggota. Penggunaan alat pertanian terbaru sebenarnya pada setiap kelompok tidak terlalu terlihat jelas hal ini
dikarenakan alat-lat pertanian yang terbaru tidak begitu dominan.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
89
Berdasarkan penelitian fungsi kelompok wanita tani yang pertama yakni sebagai kelas belajar, nilai yang paling signifikan adalah pada aspek pengadaan penyuluhan dan pengadaan
konsultan pertanian. Berdasarkan hal ini, pengadaan penyuluhan sekaligus pengadaan knsultan atau pakar penelitian sangat signifikan yang artinya salah satu aspek sangat
berfungsi dalam pemberdayaan sosial ekonomi perempuan. Aspek lainya yang berpengaruh adalah pengambilan solusi bersama diikuti aspek musyawarah dan kelompok wanita tani
sebagai media bertukar pendapat. Hal ini menujukkan fungsi sebagai kelas belajar signifikan terhadap pemberdayaan sosial ekonomi perempuan di desa Purba Hinalang.
Sedangkan nilai signifikan pada fungsi kelompok wanita tani yang kedua yakni sebagai unit produksi terdapat pada aspek ambil bagian dalam penyediaan alat pertanian.
Penyediaan alat pertanian di ambil dari iuran yang dipungut dari setiap anggota setiap bulan. Fungsi kelompok wanita tani sebagai wahana kerjasama terlihat dari penyediaan alat
pertanian, ini menunjukkan kerjasama yang kuat dari kelompok dalam penyediaan alat pertanian. Aspek lainnya yang memiliki nilai signifikan berikutnya adalah kenyamanan dan
kumpulan teman dekat. Masyarakat yang merupakan anggota kelompok merupakan anggota masyarakat yang saling mengenal satu sama lain dan tidak jarang juga satu kelompok dengan
teman dekat, meskipun tidak keseluruhan seperti itu. Kenyamanan juga memiliki nilai signifikan, hal ini menunjukkan kerjasama juga dimulai dari rasa nyaman di suatu lingkungan
atau oraganisasi. Kenyamanan mempengaruhi kinerja dan tentu berfungsi dalam pemberdayaan sosial ekonomi perempuan.
Sementara itu, pada fungsi kelompok wanita tani sebagai unit produksi terdapat pada aspek terbuka dalam hal keuangan dan penggunaan alat pertanian terbaru. Unit produksi ini
menunjukkan terbuka dalam keuangan akan memperlancar kinerja dan kepercayaan dalam kelompok. Penggunaan alat pertanian terbaru juga memiliki nilai paling signifikan, yang
90
artinya penggunaan alat-alat pertanian terbaru akan mempengaruhi produksi masyarakat dan berfungsi dalam pemberdayaan sosial ekonomi perempuan di Desa Purba Hinalang.
Dari ketiga fungsi kelompok wanita tani di atas dapat disimpulkan bahwa, kelompok wanita berfungsi dalam pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat perempuan di desa Purba
Hinalang dengan kekuatan yang sedang. Melalu uji hipotesis yang telah dipaparkan pada pembahasan, kelompok wanita tani memiliki hubungan yang positif. Tanda positif berarti jika
fungsi kelompok wanita tani semakin ditingkatkan maka pemberdayaan sosal ekonomi perempuan di desa Purba Hinalang juga ikut meningkat.
Sebagaimana pada teori birokrasi Merton, adanya disfungsi dalam organisasi akibat kepatuhan yang membabi buta. Berdasarkan observasi peneliti dan nilai signifikansi tabel
sebelumnya terdapat beberapa disfungsi organisasi. Kelompok wanita tani cenderung beranggotakan masyarakat yang kesehariannya telah menjadi teman dekat, dan kisaran umur
paling banyak adalah antara umur 36-40 tahun, hal ini mengindikasikasikan bahwa masyarakat yang baru berumah tangga kurang diperhitungkan. Pemerintah menyalurkan
berbagai bantuan berdasarkan kelompok akibatnya beberapa masyarakat yang lainnya terlebih rumah tangga baru atau masyarakat yang tergolong tua akan sulit mendapatkan
bantuan. Persaingan antar kelompok untuk mendapat perhatian pemerintah setempat juga cenderung membabi buta, hal ini terbukti ketika seseorang dari satu kelompok keluar dan
masuk kelompok yang lain akan terasing dari anggota kelompok pertamanya dalam kehidupan masyarakat sehingga tidak jarang ketika satu anggota merasa ingin keluar dari satu
kelompok cenderung tidak memilih berkelompok lagi. Kemungkinan kelompok memperlakukan seperti itu dikarenakan rahasia berupa keburukan maupun kelebihan
kelompok akan terbongkar.
4.2 Saran