3. Pendaftaran ke Buku Induk
Setiap buku yang masuk ke perpustakaan harus didaftarkan ke dalam buku induk berdasarkan urutan masuknya buku tersebut ke
perpustakaan, tanpa mempertimbangkan apakah buku tersebut buku lama atau buku baru.
Adapun data atau keterangan bibliografi yang perlu disediakan pada lajur-lajur buku induk adalah sebagai berikut :
1. Lajur 1 berisi tanggal
2. Lajur 2 berisi nomor urut
3. Lajur 3 berisi nama pengarang
4. Lajur 4 berisi judul buku
5. Lajur 5 berisi penerbit
6. Lajur 6 berisi tahun terbit
7. Lajur 7 asal buku
8. Lajur 8 berisi harga buku
9. Lajur 9 berisi keterangan
Data-data tersebut dimasukkan ke dalam tabel buku induk dapat dilihat pada Gambar 2.2
Tgl No.
Ind Pengarang
Judul Penerbit
Thn. Terbit
Asal Harga
Keterangan
Gambar 2.2 Contoh tabel buku Induk Sumber : Yusuf 2007:37
2.6.3 Jenis-Jenis Inventarisasi
Dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka kita mengenal istilah inventarisasi dengan tujuan memasukkan data bahan pustaka kedalam buku
induk perpustakaan. Namun dalam inventarisasi bukan hanya buku saja
diinventarisasi namun ada koleksi bahan pustaka yang harus diinventarisasi juga
Menurut Massofa 2008, ada 3 jenis inventarisasi yang dirinci sebagai berikut:
1. Inventarisasi Buku
Inventarisasi untuk buku diantaranya berfungsi sebagai daftar inventaris koleksi perpustakaan, mengetahui jumlah koleksi buku
pada tahun tertentu, membantu mengetahui buku-buku yang hilang. Pencatatan buku selalu berdasarkan kronologis, yaitu menurut tanggal
penerimaan, pembagian kolom-kolom buku induk disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan, hal ini berkaitan dengan informasi apa saja
yang dibutuhkan oleh perpustakaan yang dapat diperoleh dari buku induk.
2. Inventarisasi Majalah
Majalah merupakan terbitan berseri yang diterbitkan secara periodik selama kurun waktu yang cukup lama untuk subjek tertentu.
Pencatatan majalah dalam buku induk berguna untuk memastikan nomor-nomor majalah.
3. Inventarisasi Non Buku
Tata cara pencatatan nonbuku dalam buku induk pada prinsipnya sama dengan pencatatan buku, hanya berbeda dalam pembentukan
nomor induk. Dalam hal ini nomor induk menjadi tempat penempatan bagi bahan non buku. Nomor induk dibentuk dari huruf yang diambil
dari huruf pertama bahannya, ditambah dengan nomor urut.
2.6.4 Tujuan Inventarisasi Bahan Pustaka
Kegiatan inventarisasi bahan pustaka merupakan kegiatan yang penting untuk mendata darimana asal buku tersebut diterima sebelumnya, namun kita
sebagai pustakawan harus mengetahui tujuan inventarisasi tersebut agar pustakawan mengerti dilakukan kegiatan inventarisasi.
Rachman 2006, Menjelaskan bahwa tujuan inventarisasi bahan pustaka yaitu :
1. Mempermudah pustakawan dalam pengadaan bahan pustaka.
2. Memudahkan pustakawan untuk mengawasi terhadap koleksi yang
dimiliki. 3.
Memudahkan pustakawan dalam pelaporan tahunan tentang jumlah koleksi yang dimiliki.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah
Perpustakaan sebagai pusat informasi dan masyarakat yang membutuhkan informasi ibarat dua sisi mata uang yang saling berhubungan
yang tak dapat dipisahkan . Sama halnya dengan perpustakaan sekolah yang memiliki peranan penting yang saling berhubungan untuk memenuhi
kebutuhan penggunanya. Perpustakaan Sekolah jumlahnya sangat banyak, karena di setiap sekolah, baik tingkat taman kanak-kanak, SD, SLTP, dan
SMAK, semuanya memiliki perpustakaan sendiri. Pengertian lengkapnya perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada dilingkungan sekolah.
Pawit M.Yusuf, 2005: 2. Diadakannya perpustakaan sekolah untuk tujuan memenuhi kebutuhan
informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan khususnya para guru dan murid. Selain harus memenuhi kebutuhan
pengguna, perpustakaan sekolah juga berperan penting dalam memilih, mengimpun, mengolah dan melayankan sumber daya informasi kepada
pengguna. Salah satu ukuran untuk menentukan tercapainya tujuan dan fungsi suatu perpustakaan sekolah adalah tersedianya bahan pustaka yang
dibutuhkan oleh pengguna. Untuk memenuhi segala kebutuhan pengguna tersebut, perlu adanya pengadaan bahan pustaka yang tepat dan efektif, yang
disesuaikan dengan kurikulum masing-masing sekolah. Pengadaan bahan
pustaka adalah upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan pustaka Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu bagian yang penting
dalam suatu perpustakaan. Untuk itu, pengadaan bahan pustaka sangat dibutuhkan pada setiap perpustakaan karena melalui proses pengadaan bisa
diketahui berasal dari mana saja bahan pustaka yang dimiliki, berapa banyak jumlah koleksi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan, serta kesesuain bahan
pustaka tersebut terhadap kebutuhan pengguna. Pengadaan bahan pustaka dimaksudkan agar koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pengguna.