5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha itu dapat bersifat sementara dan dapat juga bersifat permanen. Sampai saat
ini cara kontrasepsi yang ideal belum ada. Kontrasepsi ideal harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1 dapat dipercaya; 2 tidak menimbulkan efek
yang mengganggu kesehatan; 3 daya kerjanya dapat diatur menurut kebutuhan; 4 tidak menimbulkan gangguan sewaktu koitus; 5 tidak memerlukan motivasi
terus-menerus; 6 mudah menggunakannya; 7 murah sehingga dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakatnya Sarwono, 2008.
2.2. Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi
Masa kehidupan reproduksi wanita pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga periode yaitu, reproduksi muda 15
–19 tahun, reproduksi sehat 20–35 dan reproduksi tua 36
–45 tahun. Pembagian ini didasarkan atas data epidimiologi yang menyatakan bahwa resiko kehamilan dan persalinan baik bagi ibu maupun
bagi anak lebih tinggi pada usia kurang dari 20 tahun, paling rendah pada usia 20 –
35 tahun, dan meningkat setelah usia lebih dari 35 tahun. Jenis kontrasepsi yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan tahap masa reproduksi tersebut Glasier,
2005. Umur merupakan salah satu faktor yang berhubungan perilaku seseorang
termasuk dalam penggunaan alat kontrasepsi. Mereka yang berumur tua mempunyai peluang kecil untuk menggunakan alat kontrasepsi dibandingkan
dengan yang muda Ginting, 2010. Pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak dan mencari solusi dalam kehidupannya. Orang yang
mempunyai pendidikan yang lebih tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional, sehingga akan lebih mudah untuk menerima gagasan baru. Demikian juga halnya
dengan menentukan pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi serta
Universitas Sumatera Utara
6
peningkatan kesejahteraan keluarga Glasier, 2005. Dengan pendidikan yang tinggi seseorang dapat lebih mudah untuk menerima ide atau masalah baru seperti
penerimaan, pembatasan jumlah anak, dan keinginan terhadap jenis kelamin tertentu.
Pendidikan juga meningkatkan kesadaran wanita terhadap manfaat mempunyai jumlah anak sedikit. Wanita yang berpendidikan lebih tinggi
cenderung membatasi jumlah kelahiran dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah Ginting, 2010. Pengetahuan
merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, karena perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih lama dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Ginting, 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi alasan pemilihan metode kontrasepi diantaranya adalah
tingkat ekonomi, pekerjaan dan tersedianya pelayanan kesehatan yang terjangkau. Keterkaitan
antara pendapatan
dengan kemampuan
membayar berhubungan dengan masalah ekonomi, sehingga daya beli individu juga
mempengaruhi penggunaan alat kontrasepsi. Secara tidak langsung daya beli individu juga dipengaruhi oleh ada tidaknya subsidi dari pemerintah Glasier,
2005. Ketersediaan pelayanan alat kontrasepsi terwujud dalam tersedia atau tidaknya fasilitas atau sarana kesehatan. Untuk dapat digunakan, pertama kali
suatu metode kontrasepsi harus tersedia dan mudah diperoleh Glasier, 2005. Nilai anak bagi orang tua dalam kehidupan sehari-hari dapat diketahui dari
kenyataan bahwa anak menjadi tempat orangtua mencurahkan kasih sayang, kepada anak nilai-nilai dalam keluarga disosialisasikan, sebagai ahli waris dan
juga menjadi tempat orangtua menggantungkan harapan Ginting, 2010.
2.3. Alat Kandungan Wanita 2.3.1. Alat kandungan luar