Metode Penetapan Fatwa MTT Metode Penetapan Fatwa BMNU

173 Studi Komparatif Fatwa Majelis Tarjih... Aba Doni Abdullah tuskan bahwa, pada masa seka- rang, wajib bagi umat Islam me- ngikuti salah satu dari empat imam mahzab yang tersohor dan mahzabnya telah dikodifika- si mudawwam. Keputusan ini menjadi wajib di kalangan NU, maka bermahzab itu wajib. Ber- mahzab dalam NU mengan- dung dua dimensi, yaitu mahzab manhaji, yaitu bermahzab de- ngan mengikuti metode thari- qah ijtihad yang dilakukan oleh para ahlinya mujtahid. Kedua, bermahzab secara qauli, ber- mahzab dengan mengikuti pen- dapat atau hasil-hasil ijtihad ula- ma terdahulu imam mahzab, yang telah ditulis dalam kitab- kitab Islam klasik 21 .

3. Metode Penetapan Fatwa MTT

MTT dalam menghukumi haramnya merokok mengguna- kan beberapa metode peneta- pan: Pertama, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah meng- gunakan Makosid As-Syariah sebagai dasar dalam mengha- ramkan rokok, pertama: per- lindungan agama hifzh ad-din Ke-dua: perlindungan jiwara- ga hifzh an-nafs, Ketiga: per- lindungan akal hifzh al-aql ke- empat: perlindungan keluarga hifzh an-nasl Ke-lima: per- lindungan harta hifzh al-mal. Kedua, MTT menggunakan dila- lah amm, yaitu surah Al-Araf 157, bahwa rokok termasuk da- lam kategori al-khabaits yakni sesuatu yang buruk dan keji. Se- suatu yang buruk dan keji dalam Al-Quran sebagai sesuatu yang diharamkan. Ketiga, mengguna- kan dilalah amm, yaitu larangan memubazirkan harta sebagai- mana tercantum dalam surah Al-Isra ayat 26-27. Merokok di- kategorikan perbuatan tabzir yakni membelanjakan harta dalam hal-hal yang kurang ber- manfaat 22 . Ke-empat, menggu- nakan prinsip at-tadriij berang- sur, at-taisir kemudahan, dan adam al-kharaj tidak memper- sulit. Ke-lima, yang dilakukan oleh Majelis Tarjih Dan Tajdid Muhammadiyah dalam mene- tapkan hukum merokok adalah dengan melihat akibat dan dampak yang ditimbulkan oleh kebiasaan tersebut 23 . 21 Sudarno,Shobron, “Ragam Keagamaan Muhammadiyah Dan NU Nadlatul Ulama Modal Membangun Moral Bangsa”. Dalam Jurnal Tajdida: Pemikiran Dan Gerakan Muhammadiyah: vol 1.no.2 Hal 205 22 Trigiyatno Ali, “Fatwa Hukum Merokok Dalam Prespektif MUI dan Muhammadiyah”. Dalam Jurnal Pustaka Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat P3M STAIN Pekalongan: Vol.8.no.1 Hal: 69. 23 Lihat SK MTT PP Muhammadiyah: NO.6SMMTT2010 Tentang Hukum Merokok dalam SK tersebut muhammadiyah menetapkan hukum merokok adalah haram Tajdida, Vol. 11, No. 2, Desember 2013: 163-180 174

4. Metode Penetapan Fatwa BMNU

Berdasarkan kutipan dalil Al-Quran dan As-Sunnah serta kitab-kitab para ulama maka penulis dapat menyimpulkan bahwa BMNU dalam menghu- kumi merokok makruh meng- gunakan metode: Pertama, BMNU Menggunakan kaidah fiqih dalam menetapkan hukum merokok bahwa hukum itu be- rubah sesuai dengan perubahan alasan. Menurut sekertaris komi- sis bahtsul masail diniyah waqi’- iyyah H.M. Cholil Nafis merokok tetap dihukumkan makruh, ka- rena hal ini tidak berakibat atau membahayakan secara langsung, juga tidak memabukkan apalagi mematikan. Kedua, Mengguna- kan pendekatan mahzab atau qauli para ulama, karena me- nurut ulama NU tidak dijelaskan secara langsung mengenai hu- kum merokok di dalam Al- Quran. Di dalam beberapa pen- dapat ulama, dikatakan bahwa hukum merokok yang ditetap- kan tergantung pada kondisi perokok, serta besar dan kecilnya kemudharatan yang ditimbul- kan. Ketiga, Secara singkat BMNU menggunakan pendeka- tan mahzab dan kaidah ushuliy- yah serta kaidah fiqhiyyah dalam menetapkan hukum merokok, karena hukum merokok tidak dijelaskan secara langsung da- lam Al-Quran, maka BMNU menetapkan hukum merokok menggunakan pendekatan mahzab dan kaidah fiqhiyyah serta ushuliyyah. Ke-empat, BMNU menggunaakaan pertim- bangan kemaslahatan, namun menurut NU kemudharaataan yang ditimbulkaan oleh rokok relaltif kecil, dan tidak sampai kepaada kematian 24 .

5. Sumber hukum yang diguna- kan MTT

Dokumen yang terkait

Transplantasi organ tubuh orang muslim kepada orang non muslim menurut hukum islam: studi Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama

0 18 0

Hukum Islam dan Perubahan Sosial: Telaah Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah

0 4 124

Fatwa Tarjih sebagai Hasil Ijtihad Jama’i Majelis Tarjih Muhammadiyah

0 2 12

IJTIHAD MUHAMMADIYAH (Telaah Fatwa-Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Ijtihad Muhammadiyah (Telaah Fatwa-Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Periode 2005-2010).

0 2 14

STUDI KOMPARATIF FATWA MAJELIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN BAHTSUL MASAIL NAHDLATUL ULAMA Studi Komparatif Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah Dan Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Tentang Istinbath Hukum Merokok.

0 2 13

PENDAHULUAN Studi Komparatif Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah Dan Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Tentang Istinbath Hukum Merokok.

0 1 11

STUDI KOMPARATIF FATWA MAJELIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN BAHTSUL MASAIL NAHDLATUL ULAMA Studi Komparatif Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah Dan Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Tentang Istinbath Hukum Merokok.

0 1 17

Efektivitas hukum dalam masyarakat Islam: studi kasus fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang keharaman merokok.

0 0 76

STUDI KOMPARATIF METODE IJTIHAD MAJELIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH DAN LEMBAGA BAHTSUL MASAIL NAHDLATUL ULAMA MENGENAI HUKUM ABORSI.

0 4 80

STUDI KOMPARATIF ULAMA SHA>FI’IYAH DAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TENTANG HUKUM JUAL BELI DAN MENGKONSUMSI KEPITING

0 1 104