Sumber hukum yang diguna- kan MTT

Tajdida, Vol. 11, No. 2, Desember 2013: 163-180 174

4. Metode Penetapan Fatwa BMNU

Berdasarkan kutipan dalil Al-Quran dan As-Sunnah serta kitab-kitab para ulama maka penulis dapat menyimpulkan bahwa BMNU dalam menghu- kumi merokok makruh meng- gunakan metode: Pertama, BMNU Menggunakan kaidah fiqih dalam menetapkan hukum merokok bahwa hukum itu be- rubah sesuai dengan perubahan alasan. Menurut sekertaris komi- sis bahtsul masail diniyah waqi’- iyyah H.M. Cholil Nafis merokok tetap dihukumkan makruh, ka- rena hal ini tidak berakibat atau membahayakan secara langsung, juga tidak memabukkan apalagi mematikan. Kedua, Mengguna- kan pendekatan mahzab atau qauli para ulama, karena me- nurut ulama NU tidak dijelaskan secara langsung mengenai hu- kum merokok di dalam Al- Quran. Di dalam beberapa pen- dapat ulama, dikatakan bahwa hukum merokok yang ditetap- kan tergantung pada kondisi perokok, serta besar dan kecilnya kemudharatan yang ditimbul- kan. Ketiga, Secara singkat BMNU menggunakan pendeka- tan mahzab dan kaidah ushuliy- yah serta kaidah fiqhiyyah dalam menetapkan hukum merokok, karena hukum merokok tidak dijelaskan secara langsung da- lam Al-Quran, maka BMNU menetapkan hukum merokok menggunakan pendekatan mahzab dan kaidah fiqhiyyah serta ushuliyyah. Ke-empat, BMNU menggunaakaan pertim- bangan kemaslahatan, namun menurut NU kemudharaataan yang ditimbulkaan oleh rokok relaltif kecil, dan tidak sampai kepaada kematian 24 .

5. Sumber hukum yang diguna- kan MTT

24 Ibid hal: 235 175 Studi Komparatif Fatwa Majelis Tarjih... Aba Doni Abdullah Artinya: yaitu orang-orang yang mengikuit Rasul, Nabi yang Ummi yang namanya mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerj- akan yang mungkar dan meng- halalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-be- lenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beri- man kepadanya. memuliakan- nya, menolongnya dan mengi- kuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya Al Quran, mereka Itulah orang- orang yang beruntung QS Al- Araf 157. Kedua, Agama Islam syari’- ah melarang menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan dan per- buatan bunuh diri 25 sebagaima- na dinyatakan dalam Al-Quran: Artinya: Dan belanjakanlah harta bendamu di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuh- kan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah me- nyukai orang-orang yang ber- buat baik QS. Al-Baqarah:195 26 . Ketiga, Larangan perbuatan mubazir dalam Al-Qur’an: Artinya:dan berikanlah ke- pada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada or- ang miskin dan orang yang da- lam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sesung- guhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya QS.Al-Israa 26-27 27 . 25 Lihat SK MTT PP Muhammadiyah: NO.6SMMTT2010 Tentang Hukum Merokok dalam SK tersebut muhammadiyah menetapkan hukum merokok adalah haram 26 QS. Al-Baqarah:195 2 198 27 Lihat SK MTT PP Muhammadiyah: NO.6SMMTT2010 Tentang Hukum Merokok dalam SK tersebut muhammadiyah menetapkan hukum merokok adalah haram Tajdida, Vol. 11, No. 2, Desember 2013: 163-180 176 Ke-enam, Larangan menim- bulkan mudharat atau bahaya pada diri sendiri dan pada orang lain dalam hadis riwayat Ibn Majah, Ahmad, Dan Malik: Artinya: telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari ‘Amru bin Yahya Al Muzani dari Bapaknya bahwa Rasulullah Shalla Allahu ‘alaihi wa sallam bersabda:Tidak ada bahaya ter- hadap diri sendiri dan terhadap orang lain 28 HR. Ibn Majjah, Ahmad, dan Malik. Ke-tujuh, Larangan perbua- tan memabukkan dan melemah- kan sebagaimana disebutkan dalam hadis: Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Al Hasan bin Amru dari Al Hakam dari Syahr bin Hausyab dia berkata; saya telah mendengar Ummu Salamah berkata bahwa Rasulullah SAW melarang setiap yang memabuk- kan dan setiap yang melemah- kan 29 HR. Ahmad dan Abu Dawud

6. Sumber hukum yang diguna- kan LBMN

Dokumen yang terkait

Transplantasi organ tubuh orang muslim kepada orang non muslim menurut hukum islam: studi Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama

0 18 0

Hukum Islam dan Perubahan Sosial: Telaah Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah

0 4 124

Fatwa Tarjih sebagai Hasil Ijtihad Jama’i Majelis Tarjih Muhammadiyah

0 2 12

IJTIHAD MUHAMMADIYAH (Telaah Fatwa-Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Ijtihad Muhammadiyah (Telaah Fatwa-Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Periode 2005-2010).

0 2 14

STUDI KOMPARATIF FATWA MAJELIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN BAHTSUL MASAIL NAHDLATUL ULAMA Studi Komparatif Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah Dan Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Tentang Istinbath Hukum Merokok.

0 2 13

PENDAHULUAN Studi Komparatif Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah Dan Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Tentang Istinbath Hukum Merokok.

0 1 11

STUDI KOMPARATIF FATWA MAJELIS TARJIH MUHAMMADIYAH DAN BAHTSUL MASAIL NAHDLATUL ULAMA Studi Komparatif Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah Dan Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama Tentang Istinbath Hukum Merokok.

0 1 17

Efektivitas hukum dalam masyarakat Islam: studi kasus fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang keharaman merokok.

0 0 76

STUDI KOMPARATIF METODE IJTIHAD MAJELIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH DAN LEMBAGA BAHTSUL MASAIL NAHDLATUL ULAMA MENGENAI HUKUM ABORSI.

0 4 80

STUDI KOMPARATIF ULAMA SHA>FI’IYAH DAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TENTANG HUKUM JUAL BELI DAN MENGKONSUMSI KEPITING

0 1 104