METODE PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DENGAN NEUROPATI DIABETIK

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita DM yang berada di rawat jalan poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota Yogyakarta 2. Sampel Perhitungan sampel untuk penelitian ini menggunakan rumus hitung sampel : n = , dengan nilai p = prevalensi, dari suatu penelitian di Yogyakarta yang menunjukkan prevalensi kejadian neuropati diabetik sebesar 2,3-3,8. Nilai p yang digunakan adalah p = 2,3, sementara Z a2 = 1,96 dan d = 0.05. Setelah ditambahkan 10, hasil perhitungan sampel didapatkan n sebesar 56 sampel. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi sampel adalah sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi 1 Pasien laki-laki dan perempuan yang terdiagnosis diabetes mellitus tipe 2 yang dirawat di bangsal rawat inap RSUD Kota Yogyakarta 2 Pasien sadar, baik, dan kooperatif 3 Usia 40-80 tahun 4 Tidak memiliki riwayat trauma 5 Tidak menderita penyakit kronis, seperti multiple sklerosis b. Kriteria Eksklusi 1 Pasien diabetes mellitus dengan kondisi sakit yang parah sehingga tidak mampu berkomunikasi dengan baik. 2 Pasien sedang dalam perawatan khusus sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pengambilan data. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di poliklinik penyakit dalam RSUD Kota Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Desember 2016. D. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah hipertensi. b. Variabel Tergantung Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah neuropati diabetik. 2. Definisi Operasional a. Diabetes Mellitus Tipe 2 Diagnosis diabetes mellitus tipe 2 yang terdapat pada rekam medis. b. Hipertensi Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg yang didapat dari hasil mengukur tekanan darah sebanyak tiga kali kemudian diambil rata-ratanya, atau memiliki riwayat pengobatan hipertensi. c. Neuropati Diabetika Neuropati diabetika yakni kondisi dimana pasien diabetes mellitus tipe 2 yang mendapat skor DNS 1-4. E. Instrumen Penelitian Instrumen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Lembar Pemeriksaan DNS : Lembar ini digunakan untuk menilai adanya polineuropati 2. Spygmomanometer : Spygmomanometer digunakan untuk mengukur tekanan darah sampel F. Cara Pengumpulan Data Data penelitian ini diperoleh melalui observasi, anamnesis, dan pengukuran variabel yang dikerjakan pada waktu tertentu dan hanya dilakukan satu kali observasi serta pengukuran pada tiap sampel. Langkah-langkah pengambilan data tiap sampel adalah: 1. Pencatatan data sekunder Peneliti melakukan pencatatan data mengenai identitas sampel, hasil pemeriksaan laboratorium mengenai GDS dan profil lemak dalam darah, yang terdapat pada rekam medis di RSUD Kota Yogyakarta. 2. Wawancara atau anamnesis Peneliti melakukan anamnesis kepada subyek penelitian untuk menanyakan perihal riwayat pengobatan hipertensi dan kondisi dasar subyek. 3. Pemeriksaan tekanan darah Peneliti melakukan pemeriksaan tekanan darah menggunakan sphygmomanometer sebanyak tiga kali kemudian menghitung tekanan darah rata-rata pasien. 4. Penilaian skor DNS Diabetic Neuropathy Symptom Peneliti menilai skor DNS menggunakan lembar pemeriksaan DNS untuk mengetahui adanya neuropati diabetik pada sampel. G. Uji Validitas dan Reliabilitas Skor DNS Diabetic Neuropathy Symptom telah diuji validitas dan reliabilitas oleh Yuanita Mardastuti di Yogyakarta pada tahun 2013. Nilai reliabilitas, sensitivitas, spesifisitas DNS berturut-turut dengan membandingkan dengan hasil NCS Nerve Conduction Study pada kelompok pasien DM sebagai berikut 87, 80, 27.78. Skor DNS kelompok pasien DM pada penelitian ini memiliki nilai sensitivitas yang tinggi namun spesifisitas rendah Mardastuti, 2013. H. Analisa Data Data yang diperoleh kemudian akan dilakukan olah data dengan menggunakan program lunak statistika komputer dnegan menggunakan uji uji chi-square serta RR atau RP untuk hipotesis komparatif dari variabel-variabel tersebut. Apabila ketentuan untuk chi-square tidak terpenuhi, maka menggunakan Fisher exact test. I. Etika Penelitian Karena pada penelitian ini akan secara langsung melibatkan pasien, maka sebelumnya peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian, hal-hal yang akan dilakukan peneliti kepada pasien untuk pengumpulan data, serta akan meminta persetujuan pasien sebelum melakukan perlakuan dan pengambilan data terhadap pasien. 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Yogyakarta atau Rumah Sakit Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota Yogyakarta yang terletak di Jalan Wirosaban Nomor 1 Yogyakarta RSUD Kota Yogyakarta adalah rumah sakit pendidikan tipe B yang memiliki 11 poliklinik, pelayanan gawat darurat, dan 1 laboratorium. Poliklinik yang ada di RSUD Jogja terdiri atas poliklinik Anak, poliklinik Bedah, poliklinik Dalam, poliklinik Kebidanan dan kandungan, poliklinik Kulit dan kelamin, poliklinik THT, poliklinik Mata, poliklinik Syaraf, poliklinik Jiwa, poliklinik Gigi dan mulut, dan poliklinik Konsultasi gizi. Penulis melakukan penelitian di laboratorium dengan melihat data pasien yang rutin diperiksa kadar gula darah setiap bulan. Bagian laboratorium RSUD Jogja terdiri atas 5 perawat yakni 1 perawat laki-laki dan 4 perawat perempuan yang sudah terlatih dalam pengambilan darah. Laboratorium dipimpin oleh satu orang kepala perawat. Pengecekan darah di laboratorium dilakukan setiap hari Senin sampai dengan Kamis mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB

2. Deskripsi Umum Kasus Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pasien Diabetes Mellitus yang rutin melakukan tes kesehatan di RSUD Kota Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Subjek penelitian berjumlah 65 pasien diabetes mellitus yang terdiri atas 22 orang pasien laki-laki dan 43 orang pasien perempuan. Penelitian dilakukan selama periode bulan Agustus hingga September 2016. Data tersebut didapatkan dari pengambilan data secara langsung di RSUD Kota Yogyakarta dengan karakteristik sebagai berikut: Tabel 2. Karakteristik psien diabetes mellitus di RSUD Kota Yogyakarta berdasarkan jenis kelamin dan neuropati diabetik Neuropati Diabetik Jenis Kelamin Jumlah Persentase Perempuan Laki-laki Ya 24 12 36 55,4 Tidak 19 10 29 44,6 Total 43 22 65 100 Pasien diabetes mellitus dengan neuropati diabetik berdasarkan skor DNS didapatkan sebanyak 36 orang 55,4, dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 1:2. Perempuan dengan neuropati diabetik menunjukkan perbandingan dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini sesuai dengan penelitian mengenai perbedaan jenis kelamin terhadap komplikasi vaskuler pada pasien diabetes. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa daerah Asia prevalensi komplikasi vaskuler terutama neuropati diabetik lebih tinggi pada wanita dibandingkan pada pria, disebabkan oleh faktor etnis yang berhubungan dengan gen, kontribusi faktor-faktor