Daun Gamal EFISIENSI APLIKASI PUPUK HIJAU PADA BERBAGAI KELENGASAN TERHADAP TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L Saccharat) DI TANAH REGOSOL

6 berbentuk pohon adalah ; mudah dibudidayakan, pertumbuhannya cepat dan memproduksi biomasa yang tinggi. Gamal mempunyai kandungan nitrogen yang cukup tinggi dengan CN rendah, menyebabkan biomasa tanaman ini mudah mengalami dekomposisi. Ibrahim 2002 memperlihatkan bahwa ternyata dari daun gamal dapat diperoleh sebesar 3,15N, 0,02K, 1,35 Ca dan 0,41 Mg purwanto, 2007. Kondisi daun gamal dengan CN yang tergolong rendah merupakan suatu yang potensial jika daun tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk oraganik. Untuk memperoleh karakteristik pupuk organic seperti yang dikemukaan di atas maka lamanya dekomposisi daun gamal disamping teknik dekomposisi harus dapat diperhitungkan secara lebih baik. Sebagai tindak lanjut dalam mengatasi permasalahan ini. Telah dilakukan percobaan menyangkut lama pengomposan terhadap daun gamal dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman Purwanto, 2007.

E. Daun Angsana

Angsana atau sonokembang Pterocarpus indicus adalah sejenis pohon penghasil kayu berkualitas tinggi dari suku Fabaceae Leguminosae, polong-polongan. Angsana juga sering ditanam sebagai pagar hidup dan pohon pelindung di sepanjang tepi kebun wanatani. Perakarannya yang baik dan dapat mengikat nitrogen, mampu membantu memperbaiki kesuburan tanah. Karena tajuknya yang rindang, angsana kemudian juga populer sebagai tanaman peneduh dan penghias tepi jalan di perkotaan, khususnya di Asia Tenggara. Akan tetapi pohon-pohon angsana yang ditanam di tepi jalan, kebanyakan berasal dari stek batang yang berakar dangkal, sehingga mudah tumbang. Lagipula, pohon-pohon peneduh yang sering mengalami pemangkasan akan menumbuhkan cabang-cabang baru trubusan yang rapuh dan mudah patah; dengan demikian perlu berhati-hati bila menanamnya di daerah yang 7 banyak berangin. Menurut beberapa penelitian daun angsana memiliki kandungan N yang tinggi, pemanfaatan angsana sebagai pupuk dapat menguragni tingkat pencemaran lingkungan. Angsana memiliki kadar N dalam persen sebesar 7,30 sangat tinggi, unsur hara K 0,86 rendah, dan unsur hara Si sebesar 5,18 Ani Safitri, 2006.