i
mahasiswa rendah, maka tes seleksi yang diberikan tidak memiliki validitas prediksi. Sebuah tes dalam penilain tidak boleh menyimpang dari tujuan awal
diadakannya penilaian. Tes yang disusun berstruktur rapi dan jelas dapat memudahkan saat melakukan penilaian. Selain kepada masyarakat, orang tua peserta
didik, dan lembaga pendidikan terkait hasil tes tersebut dapat dipertanggung jawabkan.
2.8 Bahasa Tes.
Soal ujian nasional Bahasa Indonesia merupakan bentuk tes objektif pilihan ganda. Setiap soal terdiri dari satu pertanyaan kasus dengan satu permasalahan. Soal
ujian nasional ingkat SMP, pilihan jawaban yang diberikan sebanyak empat dengan satu jawaban benar.
2.8.1 Bahasa Soal. Bahasa soal dalam bentuk tes objektif pilihan ganda harus menanyakan hal yang
singkat. Setiap pertanyaan harus menanyakan satu permasalahan. Penggunakan bahasa soal yang terlalu sulit juga harus dihindari dalam bentuk tes objektif pilihan
ganda.
1. Bacalah paragraf berikut
Gagasan utama paragraf tersebut adalah . . . A.
asap penyebab penyakit B.
dampak kebakaran hutan C.
banyaknya hutan terbakar D.
pemerintah menghentikan aktivitas Kabut asap akibat kebakaran hutan di Riau terus
menerus menyesaki napas. Mata pun perih terpapar kabut asap. Semua aktivitas masyarakat lumpuh.
Begitu pula aktivitas pemerintah.
i
Bahasa soal merupakan bahasa yang harus jelas dan formal. Sama halnya dengan penulisan karya ilmiah yang juga merupakan ragam formal, penggunaan bahasa soal
harus jelas, tepat, formal, dan lugas. Kejelasan dan ketapatan isi diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas. Keformalan gaya bahasa diwujudkan
dengan menggunaan kalimat pasif, dan kata-kata yang tidak emotif.
2.8.2 Pilihan Jawaban Bentuk tes objektif pilihan ganda merupakan salah satu bentuk tes yang
menuntut siswa untuk berfikir secara kritis sebelum menentukan jawaban. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengusahakan agar pilihan jawaban kunci dan
pengecoh terlihat mirip. Djiwandono 2011:49 pilihan jawaban yang baik adalah pilihan jawaban yang mirip satu sama lain. Beberapa syarat kemiripan pilihan
jawaban menurut Djiwandono adalah kemiripan antar pilihan jawaban dari segi makna yang menuntut adanya hubungan yang jelas, wajar, dan masuk akal antara
pilihan jawaban dengan pertanyaan. Setiap pilihan jawaban harus memenuhi sebagai kunci dan pengecoh. Artinya,
setiap pilihan jawaban memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih oleh siswa. Kendati hanya terdapat satu jawaban benar. Pilihan jawaban yang diberikan harus
sesuai dengan pertanyaan. Pilihan jawaban kunci dan pengecoh harus memiliki kesesuaian dengan hal yang ditanyakan. Pilihan jawaban lainnya, disusun dalam
kalimat yang panjang dan pendeknya relatif sama. Jawaban yang terlalu pendek dan terlalu panjang juga akan terlalu mencolok.
Siswa akan menyangka bahwa pilihan tersebut adalah pilihan yang benar atau salah menyesuaikan dengan konteks pertanyaan. Menyeimbangkan setiap pilihan akan
membuat siswa berfikir secara kritis untuk memilih jawaban yang tepat dan tentu saja juga untuk menghindari jawaban yang menebak-nebak.
Berikutnya tentang teknis peletakkan pilihan jawaban benar. Pilihan jawaban
i
benar tidak boleh selalu pada pilihan tertentu. Setiap pilihan jawaban benar pada soal harus ditulis secara acak agar siswa dapat berfikir kritis.
2.9 Analisis Tingkat Kesulitan Soal