i
Melalui penjelasan di atas maka dapat dikatakan, sebelum mengikuti ujian nasional, setiap siswa diwajibkan untuk mengikuti ujian sekolah terlebih sebagai
salah satu syarat lulus dari sekolah. Setelah lulus dari ujian sekolah, barulah siswa mengikuti ujian nasional. Adapun nilai yang diperoleh pada ujian sekolah pada
akhirnya akan menentukan kelulusan siswa pada ujian nasional.
2.5 Tes Sebagai Alat Evaluasi.
Konsep penilaian dalam pembelajaran di sekolah tidak dapat dipisahkan dari alat evaluasi hingga terjadi suatu penilaian. Alat dalam evaluasi merupakan suatu bentuk
penilaian yang digunakan guru untuk memperoleh nilai seorang siswa. Dalam kegiatan evaluasi, fungsi alat juga untuk memperoleh hasil yang lebih baik sesuai
dengan kenyataan yang dievaluasi. Arikunto, 2013:40 Arikunto 2013:41 membagi alat evaluasi menjadi dua, yaitu teknik nontes dan
teknik tes. Teknik nontes meliputi skala bertingkat, kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan, dan riwayat hidup. Keenam teknik nontes tersebut
merupakan tes yang tidak digunakan untuk menguji ilmu pengetahuan. Tetapi tes yang pada umumnya untuk mendapatkan gambaran, pendapat, observasi, keadaan
diri, pengalaman, pengetahuan sikap, dan lain sebagainya. Berbeda dengan teknik nontes, teknik tes lebih sering digunakan dalam bidang
pendidikan. Muchtar Bukhori dalam Arikunto 2013:46 mengartikan tes merupakan suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil
pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid. Teknik tes bersifat lebih resmi karena terkait dengan batasan-batasan tertentu.
Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam belajar, Arikunto membagi teknik tes menjadi tiga. Yaitu tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif. Tes diagnostik adalah
tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan penanganan yang tepat. Tes formatif
digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti
i
program tertentu. Tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian yang diberikan guru setelah akhir palajaran. Sedangkan tes sumatif dapat disamakan
dengan ulangan umum yang biasanya dilakukan setiap akhir semester. Terdapat tiga manfaat yang baik bagi siswa dalam pelaksanaan teknik tes
sumatif Arikunto, 2013:54-55. 1 untuk menentukan nilai. Tes sumatif digunakan untuk menentukan kedudukan anak di dalam kelas. Dalam penentuan tersebut, setiap
anak dibandingkan dengan anak-anak lain; 2 untuk menentukan seorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima program berikutnya; 3 untuk
mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi orang tua siswa, pihak bimbingan dan penyuluhan di sekolah, dan pihak-pihak lain apabila siswa
tersebut akan pindah kesekolah lain, melanjutkan sekolah, atau memasuki lapangan kerja.
Ketiga manfaat tes sumatif tersebut dapat menimbulkan beberapa kemungkinan. Pertama siswa menjadi sedih karena tertinggal oleh teman lainnya bahkan ada
kemungkinan siswa untuk merasa di banding-bandingkan. Kedua, juga ada kemungkinan bahwa siswa akan menyerah karena telah merasa kalah jauh dari
teman-temannya. Ketiga, siswa menjadi termotivasi untuk belajar lebih giat sehingga dapat mengejar ketertinggalan.
2.6 Bentuk Tes Objektif.