Definisi Manajemen Rantai Pasokan

menggunakan AHP adalah peningkatan mutu minyak akar wangi, peningkatan kualtas SDM, penguatan aspek financial, peningkatan kemitraan diantara stakeholder , meningkatkan produktivitas akar wangi dengan peralatan dan teknologi baru, dan fasilitasi pemerintah.

B. Landasan Teori 1. Manajemen Rantai Pasokan

a. Definisi Manajemen Rantai Pasokan

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan manajemen rantai pasokan supply chain management terlebih dahulu akan dijelaskan beberapa definisi menurut beberapa ahli tentang manajemen rantai pasokan. Menurut Chopra dan Meindl 2007 rantai pasokan melibatkan seluruh bagian, baik secara langsung atau tidak langsung, untuk memenuhi permintaan konsumen. Rantai pasokan tidak hanya berkaitan dengan manufaktur dan pemasok, tetapi juga melibatkan transportasi, gudang, retailer, dan pelanggan itu sendiri. Tujuan utama dari setiap rantai pasok adalah memenuhi kebutuhan konsumen dan menghasilkan keuntungan secara memaksimalkan Sedangkan pendapat yang di kemukakan oleh Indrajit dan Djokopranoto 2005 rantai pasokan adalah rangkaian hubungan antar perusahan atau aktifitas yang melaksanakan penyaluran pasokan barang atau jasa dari tempat asal sampai ke pembeli atau pelanggan. Pendapat lain mengenai rantai pasokan menurut Russel dan taylor 2003 menyatakan bahwa suatu rantai pasokan terdiri atas organisasi yang saling berhubungan, sumber daya dan proses yang menciptakan dan menyerahkan produk dan jasa kepada pelanggan akhir. Pada dasarnya semua pendapat yang di kemukakan para ilmuan mempunyai hubungan yang erat dalam suatu jaringan integrasi rantai pasokan, seperti pendapat yang di kemukakan Heizer dan Render 2010 rantai pasokan mencakup seluruh interaksi antara pemasok, manufaktur, distributor dan pelanggan. Interaksi ini juga berkaitan dengan transportasi, informasi, penjadwalan,transfer kredit, dan uang tunai serta transfer bahan baku antara pihak-pihak yang terlibat. Sedangkan pendapat menurut Pujawan I.N. 2010 menyatakan rantai pasokan merupakan jaringan perusahaan yang secara bersama sama untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, toko ataupun retailer, serta perusahaan perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistic. Rantai pasokan menurut Pujawan I.N. dapat dilihat pada gambar 2.1 Finansial: invoice, term pembayaran Material : bahan baku, komponen, produk jadi Informasi: kapasitas, status pengiriman, quatation Finansial: pembayaran Material: retur, recycle, repair Informasi: order, ramalan, RFQRFP Gambar 2.1 Rantai pasokan Pujawan I.N., 2010 Sumber : Pujawan I.N., 2010 Pada suatu rantai pasokan biasanya terdapat 3 macam aliran yang harus dikelola. Pertama adalah aliran barang yang mengalir dari hulu ke hilir. Contohnya adalah bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik. Setelah produk slesai di produksi, mereka dikrim ke distributor, lalu ke pengecer atau ritel, kemudian ke pemakai akhir. Yang kedua adalah aliran uang atau sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu. Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. Informasi tentang persediaan produk yang masih ada di masing-masing supermarket sering di butuhkan oleh distributor maupun pabrik. Informasi tentang ketersediaan kapasitas produksi yang dimiliki oleh supplier juga sering dibutuhkan oleh pabrik. Informasi tentang status Supplier tier1 Supplier tier2 manufacture distributor Tokoritel pengiriman bahan baku sering dibutuhan oleh perusahaan yang mengirim maupun yang akan menerima Pujawan I.N. 2010.

b. Strategi Manajemen Rantai Pasokan