Hipotesis Hasil Penelitian APLIKASI PENGGUNAAN CHITOSAN TERHADAP PEMBENTUKAN PROTOCORM LIKE BODY (PLB) PADA ANGGREK Phalaenopsis sp L.

25

2.4 Hipotesis

Terdapat konsentrasi chitosan yang tepat dalam upaya pembentukan PLB anggrek Phalaenopsis sp L. 26 BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada penelitian ini digunakan anggrek yang sebelumnya ditanam dalam botol yang merupakan hasil persilangan antara anggrek Phalaenopsis sp L. lidah merah dan anggrek Phalaenopsis sp L. lidah kuning, dimana dari hasil persilangan kedua anggrek Phalaenopsis sp L. ini akan memiliki daya tarik dari segi warna bunga, bentuk bunga dan bentuk daun yang dihasilkan. Anggrek dalam botol hasil persilangan ini kemudian dikembangkan lagi secara in vitro sampai terbentuk PLB, sehingga PLB yang terbentuk dalam botol akan dilakukan perbanyakan dengan penanaman pada media padat Vacint and Went VW dengan penambahan air kelapa CW 15. Dalam pemberian air kelapa 15 akan menunjukkan waktu yang paling cepat dalam pembentukkan PLB pada tanaman anggrek. Hasil penelitian Bey et. al,. 2005, menyatakan bahwa air kelapa kaya akan potasium kalium hingga 17 . Selain kaya mineral, air kelapa juga mengandung gula antara 1,7 sampai 6 dan protein 0,07 hingga 0,55 . Mineral lainnya antara lain natrium Na, kalsium Ca, magnesium Mg, ferum Fe, cuprum Cu, fosfor P dan sulfur S. Air kelapa juga mengandung berbagai macam vitamin seperti asam sitrat, asam nikotinat, asam pantotenal, asam folat, niacin, riboflavin, dan thiamin. Air kelapa mengandung hormon seperti sitokinin 5,8 mgl, auksin 0,07 mgl dan giberelin serta senyawa lain yang dapat mempercepat pertumbuhan PLB pada anggrek Phalaenopsis sp L. pemberian air kelapa 15 sangat optimal untuk mendorong terbentuknya PLB, hal ini karena didalam air kelapa terkandung bahan makanan seperti asam amino, asam organik, gula, vitamin dan zat pengatur tumbuh. Setelah pemindahan beberapa minggu kemudian maka kelihatan tanda-tanda berwarna kuning hijau dan membentuk bulatan-bulatan seperti gelembung yang disebut dengan Protocrom Like Body PLB. PLB yang telah terbentuk pada media VW kemudian dipindah pada media yang telah ditambah chitosan dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0, 5, 10, 15, 20 dan 25 ppm. Chitosan memiliki sifat hidrofilik yang kuat sehingga mampu 27 menyerap molekul air yang berada disekitarnya. Oleh karena itu chitosan merupakan suatu senyawa hidrogel yang berfungsi sebagai penahan barrier perpindahan massa uap air, O 2 dan CO 2 , atau sebagai pembawa makanan tambahan seperti zat antimicrobial dan zat antioksidan Tuzlakoglu et. al., 2004. 0 ppm 5 ppm 10 ppm 15 ppm 20 ppm 25 ppm Gambar 1. Pengaruh chitosan terhadap pembentukan PLB pada anggrek berumur 4 bulan. Di bidang pertanian, ada kecenderungan untuk menggunakan chitosan sebagai alternatif senyawa karena efek fungisida dan elisitasimekanisme pertahanan dalam jaringan tanaman kebanyakan. Hal ini juga digunakan dengan cara lain termasuk yang digunakan sebagai bahan pelapis untuk memperpanjang hidup pascapanen dan pembusukan batas jamur di jerami berry dan paprika Terry dan Joyce 2004. Karena Chitosan bersifat biodegradable, memiliki potensi toksisitas rendah dan ramah di lingkungan. Perlindungan Lingkungan Agency EPA menyimpulkan bahwa, chitosan tidak berbahaya bagi manusia, hewan peliharaan, satwa liar, atau lingkungan alam, dan juga ditemukan bahwa chitosan non toksik ketika diberikan pada tikus dan rabbit EPA 1995. Chitosan mampu meningkatkan pertumbuhan anggrek, produksi bunga dan meningkatkan ketahanan terhadap jamur dan virus. Menurut Chandrkrachang 28 2006, menyatakan bahwa pertumbuhan jaringan merimastik tergantung pada ukuran inokulum dan kondisi pertumbuhan, pada Protocrom Like Body yang ditumbuhkan pada media padat dan ditambahkan dengan 15 mgl chitosan, setelah tiga minggu akan memunculkan tunas anggrek begitu terus pada minggu selanjutnya pertumbuhan anggrek akan terus berkembang. 29 4 BB ∑ PLB BB ∑ PLB BB ∑ PLB BB 0,6a 10,7a 0,6a 12 ,7a 0,7a 13,7a 0,8a 5 2,2ab 19,7ab 2,4b 23,3ab 2,5b 25,7ab 2,6b 10 2,0ab 21,7ab 2,2ab 23,7ab 2,4b 24,3ab 2,9b 15 3,0b 43c 3,1b 46,7c 3,3b 48,7c 3,5b 20 3,0b 39,7bc 3,0b 43,0bc 3,3b 46,0bc 3,4b 25 0,5a 18,3a 0,6a 20,7a 0,6a 22,7ab 0,7a Keterangan: huruf yang sama pada kolom notasi menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji HSD 5 Perlakuan ppm Kuadrat Tengah Parameter Berat Basah dan Jumlah PLB pada Bulan ke 1 2 3 Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji HSD Parameter Berat Basah dan Jumlah PLB. Ø PLB ∑ Planlet ∑ Daun ∑ Akar 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln Perlakuan 5 7,72 10,31 8,82 9,16 9,23 0,76 ns 1,96 ns 1,80 ns 2,66 ns 1,71 ns Galat 12 Total 17 12,32 0,79 ns Keterangan: = berbeda sangat nyata setiap bulan setelah tanam ns= berbeda tidak nyata setiap bulan setelah tanam Tabel 1. Rangkuman Analisa Varian Parameter Berat Basah PLB, Jumlah PLB, Diameter PLB 1,2,3 dan 4 bulan, Jumlah Planlet, Jumlah Daun, Jumlah Akar, Dan Panjang Akar selama 4 bulan. SK db Berat basah PLB Jumlah PLB Panjang akar 10,43 30 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa pada data berat basah PLB pada bulan ke-1 sampai pada bulan ke-4 menghasilkan hasil yang berbeda sangat nyata, sedangkan untuk pengamatan jumlah PLB menyatakan bahwa hasil yang berbeda sangat nyata pada bulan ke-1 sampai bulan ke-3, tetapi pada bulan ke-4 dihasilkan data yang berbeda tidak nyata. Pada pengamatan diameter PLB, jumlah planlet, jumlah daun, jumlah akar dan panjang akar didapatkan hasil yang berbeda tidak nyata pada pengamatan minggu ke-4, yaitu untuk diameter PLB sebesar 0,76; jumlah planlet sebesar 1,96; jumlah daun sebesar 1,80; jumlah akar 2,66; dan terakhir data panjang akar didapatkan hasil data sebesar 1,71. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pembentukan PLB dan Pengaruh Chitosan