Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

6 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul ”Respon Blogger tentang Jurnalisme Warga Berdasarkan Latar Belakang Blogger” Studi pada Follower Blog Rastafara Islands” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah latar belakang follower blog Rastafara Island ? 2. Bagaimanakah Respon blogger tentang jurnalisme warga follower blog Rastafara Island berdasarkan latar belakang blogger ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah tersebut di atas maka tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui : 1. Latar belakang follower blog Rastafara Island 2. Respon jurnalisme warga follower blog Rastafara Island

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Akademis Dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik dan dapat dijadikan referensi bagi peneliti selanjutnya, khususnya tentang penerapan konsep jurnalisme warga. 2. Secara praktis Dapat menjadi pembelajaran bagi blogger ataupun seseorang dalam memahami jurnalisme warga. 7

E. Tinjauan Pustaka

E.1. WeblogBlog sebagai bentuk New Media media baru Dunia blog pada mulanya bukan merupakan termasuk lingkup jurnalisme. Namun jika Jurnalisme warga dipahami sebagai kegiatan pemberitaan yang dilakukan oleh warga tanpa harus menjadi seorang wartawan, maka blog dapat dikatakan sebagai salah satu ranah jurnalistik. Hal ini tidak lepas dari peran internet sebagai media baru News Media. Melalui blognya, seorang blogger bisa mempublikasikan informasi-informasi tentang apapun, tanpa adanya kontrol maupun editor dari pihak lain. Oleh sebab itu blog disebut sebagai suatu bentuk media jurnalisme baru karena independensinya dalam mempublikasikan informasi. Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan yang dimuat sebagai posting pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari pengguna blog tersebut http: id.wikipedia.orgwikiblog Adapun fungsi dari blog adalah sebagai berikut : 1. Sebagai suatu media massa Blog dapat memberikan informasi kepada khalayak yang mengakses blog tersebut. Informasi tersebut dapat berupa berita, hiburan, maupun berbagai tulisan lainnya. 8 2. Sebagai media aktualisasi diri Salah satu kebutuhan manusia adalah to be recognized, untuk diakui kehadirannya, untuk diperhatikan, untuk menunjukkan siapa dirinya, apa yang dipikirkannya, apa yang menjadi perhatianya, apa yang menarik untuknya, apa yang disenanginya, apa yang dibencinya, apa pemikirannya dan apa yang diinginkannya. Blog mampu memfasilitasi hal tersebut, dalam skala jangkauan yang mendunia. Melalui blog dan dukungan berbagai web app di world wide web seseorang kini dapat mengaktualisasikan dirinya dalam berbagai media text, image, graphic, video, audio, slide presentasi, dll yang bisa diakses oleh semua orang di penjuru dunia yang terhubung ke jaringan internet. Dalam new media theory, McQuail juga menunjukkan 6 perbedaan antara media lama dan media baru yaitu, 1 media lama konsepnya satu obyek berbicara pada banyak orang, sementara media baru bersifat decentralized yang artinya semua memiliki kesempatan berbicara kepada siapapun, 2 Media lama adalah one way communication, sementara media baru two way communication yang memungkinkan adanya feedback dari audiens, 3 media lama dibawah kontrol negara, sementara media baru diluar kontrol negara, bahkan bisa dinikmati siapapun yang ada didunia tanpa batasan negara, 4 media lama memproduksi lapisan sosial sementara media baru adalah memproduksi konsep demokratisasi, 5 media lama memfragmentasi audience sementara media baru meletakkan audience pada posisi yang sama, 6 media lama membentuk kebingungan sosial, sementara media baru berorientasi pada individu. 9 Internet tidak terbatas ruang dan waktu, jika ada berita baru dapat langsung dimuat saat itu juga. Saat ini berita bukan lagi peristiwa yang tengah berlangsung yang dipublikasikan media massa, tetapi menjadi peristiwa yang sedang berlangsung yang dipublikasikan media massa Santana, 2005:134. Weblog yang hadir sebagai bagian dari metamorfosis media, menjadi tempat yang tepat untuk menyuarakan kepentingan publik tanpa terbentur kepentingan yang menghalangi idealisme media-media mainstream. Kekecewaan warga timbul karena tidak adanya ruang yang bisa menyuarakan suara mereka, akhirnya memilih weblog sebagai tempat pelarian. Disini mereka bebas menyuarakan opini, memberi dan menyerap informasi apapun itu, karena internet memberi ruang tanpa batas. Dalam konsepsi komunikasi massa klasik, ada 5 jenis media massa : suratkabar, majalah, radio, televisi, dan film. Namun sejalan dengan kemajuan teknologi komputer, berkembanglah teknologi internet. Penggabungan antara teknologi komunikasi baru dan tradisional memunculkan fenomena konvergensi media. Dalam media konvergen, pengakses bisa mengklik informasi apapun yang diinginkan, dan internet dengan cepat menyediakannya di jendela komputer. Perkawinan antara internet dan jurnalisme ini dinamakan jurnalisme online yaitu penyiaran produk jurnalistik di media cyber oleh perusahaan atau lembaga tertentu Septiawan Santana, 2009:134. Karakteristik yang paling menonjol dari media baru ini dibandingkan media massa konvensional adalah kecepatannya secara keseluruhan. 10 Sekarang hampir seluruh media berita memiliki web yang hadir dalam berbagai bentuk. Menurut Septiawan Santana dalam bukunya yang berjudul ”Jurnalisme Kotemporer” situs berita terbagi menjadi tiga kelompok dalam kaitannya dengan isi. Yang pertama model situs berita yang secara umum digunakan oleh media tradisional. Disini mereka menghadirkan situs berita edisi online yang mengadopsi dari medium induknya. Isinya di-update lebih sering daripada medium induknya. Model situs berita yang kedua yaitu berisikan orisinalitas indeks dengan cara mendesain ulang dan merubah isi dari berbagai media berita. Situs ini memendekkan portal-portal pemberitaan melalui indekisasi dan kategorisasi, hasil seleksi berbagai media berita dan isi mereka. Situs-situs seperti ini biasanya memfokuskan diri dengan isu-isu spesifik, melayani kepentingan komunitas dan kelompok-kelompok sosial tertentu. Situs seperti ini juga membuat saluran pertukaran pikiran dan diskusi interaktif dengan pembacanya. Sedangkan model situs yang terakhir adalah berisi diskusi dan komentar- komentar pendek. Media-media watchdogs termasuk dalam kelompok ini. Mereka menjadi saluran diskusi untuk masyarakat mengenai permasalahan yang mencuat, Santana, 2005:136 E.2. Blogger Blogger sendiri merupakan penulis catatan di internet atau halaman web. Blogger ini merupakan pengguna internet yang rajin mengisi weblog. Salah satu kiprah Blogger yang signifikan di tahun 2004 adalah keterlibatan mereka dalam 11 kampanye calon presiden Amerika Serikat. Kubu John Kerry bahkan mendirikan weblog yang mencatat kegiatan kampanye sehari-hari calon presiden dari Partai Demokrat itu. Dalam konvensi nasional kedua kubu, blogger juga mendapatkan porsi khusus. Undangan bagi para blogger untuk meliput gelaran tersebut sempat membuat iri jurnalis konvensional. Adam L. Penenberg, kolumnis Wired, menyebut masa depan jurnalisme berada di tangan para blogger. Ia menyebut sekarang adalah saatnya bagi blogger untuk mencari berita sendiri dan bukan hanya mengomentari berita yang ada. http:www.total.or.id,info.php?kk.pro blogger. Melalui blognya, seorang blogger bisa mempublikasikan informasi-informasi tentang apapun, tanpa adanya kontrol maupun editor dari pihak lain. Oleh sebab itu blog disebut-sebut sebagai suatu bentuk media jurnalisme baru karena independensinya dalam mempublikasikan informasi. Beragamnya latar belakang, minat, ketertarikan dan kesukaan blogger membuat bentuk dan isi informasi dalam weblog pun juga bermacam-macam. Hal itu terjadi karena biasanya sebuah weblog sangat merefleksikan blogger pemiliknya sehingga seringkali sebuah weblog berisi informasi-informasi yang bersifat sangat spesifik, detail dan up to date berkenaan dengan suatu hal atau bidang tertentu sesuai dengan latar belakang pemiliknya. Adapun istilah yang berkaitan dengan blogger adalah sebagai berikut : E.2.1. Posting 12 Posting merupakan kegiatan menulis di blog untuk memperbaharui blognya sesuai dengan apa yang ingin ditulis oleh blogger. E.2.2. Blog Walking Blog walking merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan blogger dengan berkunjung dari blog satu ke blog lain, kegiatan ini berupa saling memberi komentar maupun meninggalkan pesan di chat box kotak obrolan. E.2.3. Komentar Setelah melakukan blog walking, blogger sering mengisi kotak komentar yang ada di setiap bawah postingan. E.2.4. Followers Followers merupakan beberapa blogger yang mengikuti suatu blog, sehingga dapat mengetahui perkembangan dari blog yang diikuti tersebut. E.2.5. Pro blogger Seorang blogger profesional yang mendapatkan penghasilan melalui blog. E.2.6. Awards Antar blogger jika sering berinteraksi, maka akan saling memberikan sebuah award berupa foto hasil kreasi dari pemberi penghargaan. E.3. Istilah Mojo Mobile Jurnalism Pada tahun 2004, untuk pertama kalinya sebuah media cetak, yaitu New York Times, mempublikasikan sebuah foto yang diambil dengan mobile phone. Kemajuan ini segera diikuti dengan kemajuan lainnya yaitu pada peristiwa tsunami 13 Aceh tahun 2004, pengeboman sarana transportasi di London tahun 2005, bencana badai Katrina di AS tahun 2005, eksekusi Sadam Husein tahun 2006 dan penembakan di Virginia Tech tahun 2007. Pada peristiwa-peristiwa tersebut gambar danatau berita dibuat dengan Ponsel, bukan dengan kamera. Inilah yang disebut sebagai mobile journalism Mojo. Stephen Quinn, dalam artikel wikimu “MOJO-Mobile Journalist In The Asian Region” menulis seorang mobile jurnalis hanya menggunakan mobile phone untuk mendapatkan dan mendistribusikan berita. Menurut wikipedia, Mojo merupakan reporter yang membuat berita dengan dukungan kamera digital atau video rekorder, laptop dengan koneksi internet atau dengan menggunakan smart phone. Ada juga yang mendefinisikan Mojo sebagai seorang jurnalis yang bekerja sendirian, dengan bantuan HP-nya, mengumpulkan bahan, memproduksi serta kemudian dengan cepat mendistribusikannya, http:www.wikimu.comNewsDisplayNews.aspxid=17823 . Ada empat alat yang diperlukan seorang Mojo untuk beroperasi. Pertama, alat perekam. Alat perekam ini membantu untuk melakukan wawancara. Untuk jurnalis televisi membutuhkan alat perekam video. Untuk jurnalis radio membutuhkan alat perekam suara. Untuk jurnalis media cetak membutuhkan alat perekam suara dan gambar. Kedua, alat pengirim materi berita. Biasanya alat pengirim berita ini adalah pengunggah ke internet. Seorang jurnalis media mengirim beritanya ke redaksi media. Sedang seorang jurnalis warga mengirim berita ke blog. Ketiga, alat pengedit. Alat ini 14 lebih dibutuhkan oleh jurnalis media dibanding blogger. Keempat, alat pembuat naskah berita. E.4. Sejarah Jurnalisme Warga Jurnalisme warga atau citizen journalism mulai berkembang di seluruh dunia sejak kehadiran internet. Perkembangan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir adalah penemuan dan pertumbuhan internet. Lahirnya komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu, dan menandai teknologi yang disebut dengan internet. Teknologi yang tergolong baru ini membuat sekat antarmanusia semakin tak terlihat seberapa pun jauhnya jarak yang memisahkan. Dalam dunia internet semua hal bisa diperoleh hanya dalam one click way. Banyak masyarakat yang masih sering salah paham antara Civic Journalism dengan Citizen Journalism. Civic Journalism adalah proses mencari, mengolah, menyebarluaskan berita masih dilakukan oleh seorang profesional wartawan dan sumber berita tetap dari masyarakat. Sedangkan Citizen Jurnalism semua masyarakat dapat melakukan kegiatan jurnalistik tersebut tanpa harus menjadi seorang profesional. Dunia blog pada mulanya bukan merupakan termasuk lingkup jurnalisme. Namun jika Jurnalisme warga dipahami sebagai kegiatan pemberitaan yang dilakukan oleh warga tanpa harus menjadi seorang wartawan, maka blog dapat dikatakan sebagai salah satu ranah jurnalistik. Hal ini tidak lepas dari peran internet 15 sebagai media baru News Media. Melalui blognya, seorang blogger bisa mempublikasikan informasi-informasi tentang apapun, tanpa adanya kontrol maupun editor dari pihak lain. Oleh sebab itu blog disebut sebagai suatu bentuk media jurnalisme baru karena independensinya dalam mempublikasikan informasi. Weblog yang hadir sebagai bagian dari metamorfosis media, menjadi tempat yang tepat untuk menyuarakan kepentingan publik tanpa terbentur kepentingan yang menghalangi idealisme media-media mainstream. Kekecewaan warga timbul karena tidak adanya ruang yang bisa menyuarakan suara mereka, akhirnya memilih weblog sebagai tempat pelarian. Disini mereka bebas menyuarakan opini, memberi dan menyerap informasi apapun itu, karena internet memberi ruang tanpa batas. Fenomena citizen journalism menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat. Ada yang menganggap aktivitas semacam ini bukanlah bentuk jurnalisme, karena tingkat kredibilitas informasi yang masih dipertanyakan. Namun, ada pula yang menganggap citizen journalism sebagai media alternatif untuk pembebasan dan kejujuran. Kemunculan citizen journalism tidak harus menjadi ancaman bagi mainstream media. Walaupun kehadiran situs yang mengusung citizen journalism sempat menurunkan oplah penjualan surat kabar, seperti yang terjadi di Amerika Serikat, bukan berarti jurnalisme baru ini mematikan media konvensional sebelumnya. Seperti halnya media elektronik yang hadir tidak mematikan media cetak. 16 Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Internet yang mempunyai kelebihan bisa diakses siapapun, kapanpun, dimanapun, serta mempunyai kecepatan dalam menyebarkan dapat diposisikan sebagai partner media konvensional yang dianggap lebih kredibel. Citizen journalism hadir bukan menjadi pesaing media konvensional, tapi sebagai alternatif yang memperkaya informasi. Dalam citizen journalism, seorang jurnalis professional dan jurnalis warga bisa saling berbagi dalam membuat produk jurnalistik yang kredibel sekaligus benar-benar beresensikan kemanusiaan, tanpa diusik kepentingan apapun yang menghambat idealisme. Citizen Journalism atau Jurnalisme warga merupakan bentuk spesifik dari media massa dengan sumber dari masyarakat luas tidak hanya berasal dari jurnalis profesional. Citizen Journalism adalah keterlibatan warga dalam memberitakan sesuatu. Seseorang tanpa memandang latar belakang pendidikan, keahlian dapat merencanakan, menggali, mencari, mengolah, melaporkan informasi tulisan, gambar, foto, tuturan, video kepada orang lain. Nurudin, 2009:215. Menurut J.D. Lasica dalam Nurudin 2009:217, jurnalisme warga dapat dibagi ke beberapa bentuk sebagai berikut: 1. Partisipasi audiens seperti komentar pengguna yang dilampirkan untuk mengkomentari sebuah kisah berita, blog pribadi, foto atau video gambar yang ditangkap kamera ponsel atau berita local yang ditulis oleh penghuni sebuah komunitas. 2. Berita independen dan informasi yang ditulis dalam situs. 3. Partisipasi di berita situs yaitu komentar-komentar pembaca atas sebuh berita yang disiarkan oleh media tertentu. 4. Tulisan ringan seperti milis dan surat elektronik. 5. Situs pemancar pribadi video situs pemancar. 17 Sedangkan Steve Outing dalam Nurudin 2009:217 pernah mengklasifikasikan bentuk-bentuk citizen journalism sebagai berikut: 1. Citizen Journalism membuka ruang untuk komentar public. Dalam ruang itu, pembaca bisa bereaksi, memuji, mengkritik, atau menambahkan tulisan jurnalisme professional. 2. Menambahkan pendapat masyarakat sebagai bagian dari atikel yang di tulis. 3. Kolaborasi antara jurnalis professional dan nonjurnalis yang memiliki kemampuan dalam materi yang dibahas. 4. Bloghouse warga seperti wordpress, blogger dan multiply. Melalui blog, setiap individu dapat mengutarakan pengalaman dan sudut pandangnya. 5. Newsroom citizen transparency blogs. Bentuk ini merupakan blog yang disediakan sebuah organisasi media sebagai upaya transparansi, sehingga pembaca bias memberikan keluhan, kritik ataupun saran. 6. Stand-alone citizen journalism site, yang melalui proses pengolahan. Sumbangan laporan dari warga biasanya tentang hal-hal yang sifatnya local dengan editor berperan sebagai pengawas kualitas laporan, dan mendidik warga tentang topic-topik yang menarik dan layak dilaporkan. 7. Stand-alone citizen journalism, yang tidak melalui proses pengolahan. 8. Gabungan stand-alone citizen journalism website dan edisi cetak. 9. Hybrid: pro + citizen journalism yaitu suatu kerja organisasi media yang menggabungkan pekerjaan jurnalis professional dengan jurnalis warga. 10. Penggabungan antara jurnalisme professional dengan jurnalisme warga dalam satu atap. Situs membeli tulisan dari jurnalis professional dan menerima tulisan dari jurnalis warga. 11. Model wiki yang menempatkan pembaca sebagai editor. Setiap orang bisa menulis artikel dan setiap orang juga bisa member tambahan atau komentar terhadap komentar yang terbit. Dalam pemberitaan, Jurnalisme Warga lebih mendalam serta tidak terikat waktu seperti yang dimiliki oleh media utama mainstream media. Berbagai macam bentuk pemberitaan dari pelaku Jurnalisme Warga ini dapat dinilai sebagai 18 partisipasi masyarakat terhadap peristiwa maupun fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.

F. Tinjauan Teori