Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap

G. Penggantian Aset Tetap

Perusahaan mengambil suatu kebijakan terkait penggantian aset tetap dikarenakan aset tersebut tidak lagi dapat di pergunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Aset tetap yg sudah tidak dapat di pakai lagi dapat di tarik dari pemakaian dengan tiga cara, yaitu :

1. Dengan cara di buang

Suatu aset tetap dibuang disebabkan aset tetap tersebut sudah tidak lagi berguna untuk perusahaan, disertai tidak lagi memiliki nilai residual atau nilai pasar.

2. Dengan cara di jual

Aset tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat di jual dengan cara lelang.

3. Dengan cara membeliAsetBaru.

Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar aset lebih besar daripada nilai buku, maka diperoleh keuntungan.Sedangkan pergantian Aset Tetap di Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara di usulakan kepada pejabat pengelola barang.

H. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap

Salah satu sub sistem dari SAI adalahSIMAK-BMN. Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara,atau lebih dikenal dengan istilah SIMAK-BMN, diselenggarakan dengan tujuanuntuk menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai alat pertanggungjawabanatas pelaksanaan APBN dan pelaporan manajerial. SIMAK-BMN menghasilkaninformasi sebagai dasar penyusunan Neraca baik tingkat kementerianlembagamaupun pemerintah pusat, serta informasi untuk perencanaan kebutuhan danpenganggaran, pengadaan, penggunaaan,pemanfaatan,pengamanan,pemeliharaan,penilaian,penghapusan,pem indahtanganan,pembinaan,pengawasan dan pengendalian. Terkait dengan pengelolaan barang miliknegara, Menteri Keuangan selaku bendahara umum negara adalah pengelolabarang milik negara yang memiliki wewenang merumuskan kebijakan, mengaturdan menetapkan pedoman pengelolaan barang milik negara. Direktorat JenderalKekayaan Negara DJKN mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintahan dibidang Kekayaan Negara, dan untuk melaksanakan tugastersebut memerlukan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dasartentang kekayaan negara. Oleh karena BMN merupakan salah satu objek dalamkekayaan negara, dan terkait dengan pengelolaan BMN, maka tentu saja perlubagi pegawai DJKN untuk memahami SIMAK-BMN. Untukitumaka disusunlah Peraturan Menteri Keuangan yang terdapat Nomor171PMK.052007 sudah diubah dengan PMK Nomor 233PMK.052011 yangmengatur tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.Peraturan Menteri Keuangan tersebut menyebutkan bahwa LaporanKeuangan Pemerintah Pusat LKPP dihasilkan melalui Sistem AkuntansiPemerintah Pusat SAPP, yang terdiri dari Sistem Akuntansi Bendahara UmumNegara SA-BUN dan Sistem Akuntansi Instansi SAI.SAI terdiri daridua subsistemyaituSistemAkuntansiKeuangan SAK danInformasiManajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara SIMAK-BMN. SAKdiselenggarakan untuk membukukan transaksi anggaran Daftar IsianPelaksanaan Anggaran, pendapatan, belanja, serta data neraca, sedangkanSIMAK-BMN diselenggarakan untuk membukukan databarang milik negara yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan neraca. SIMAK-BMN merupakanserangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah dokumensumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk penyusunan neraca danlaporan BMN serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Dalam SAP tidak dikenal istilah BMN. BMN terdiri dari aset lancar , yaitu persediaan dan juga aset tetap tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan mesin, jalan, jaringan dan irigasi; aset tetap lainnya dan konstruksi dalam pengerjaan. Barang milik negara yang akan diinput dalam aplikasi SIMAK-BMN hanyalah BMN non persediaan. Untuk BMN persediaan, diinput dalam aplikasi yang terpisah, yaitu Aplikasi Persediaan. Data persediaan yang sudah diinput dalam Aplikasi Persediaan selanjutnya akan dikirimkan ke aplikasi SIMAKBMN. Dari aplikasi SIMAK-BMN akan dihasilkan Laporan Posisi BMN di Neraca. Akan tetapi SIMAK-BMN tidak menghasilkan laporan keuangan.Laporankeuangan adalah output dari aplikasi SAKPA.SIMAK- BMNdiselenggarakan dengan tujuan untuk menghasilkaninformasi yang diperlukansebagai alat pertanggungjawaban atas pelaksanaanAPBN dan pelaporanmanajerial.SIMAK-BMN menghasilkan informasi sebagaidasar penyusunan Neraca baik tingkat kementerianlembaga maupunpemerintah pusat,sertainformasi untuk perencanaan kebutuhan danpenganggaran,pengadaan, penghapusan,pemindahtanganan, pembinaan,pengawasan dan pengendalian. Terdapat prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan SIMAK-BMN, yaitu : 1 Ketaatan,yaitu SIMAK-BMN yang disesuaikandenganseluruhkaidah yang berlakupadaperaturanperundang-undangandan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Apabila prinsipakuntansi bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, maka yangdiikuti adalah ketentuan perundang- undangan. 2 Konsistensi, yaitusebagaibentukSIMAK-BMN dilaksanakan secara berkesinambungansesuai dengan peraturan yang berlaku. 3 Kemampuan bandingan,yaitu SIMAK-BMN menggunakan klasifikasi standarsehingga menghasilkan laporan yang dapat dibandingkan antar periodeakuntansi. 4 Materialitas, yaitu SIMAK-BMN dilaksanakan dengan tertib dan teratursehingga seluruh informasi yang mempengaruhi keputusan dapatdiungkapkan. 5 Obyektif, yaitu SIMAK-BMN dilakukan sesuai dengan keadaan yangsebenarnya. 6 Kelengkapan, yaitu SIMAK-BMN mencakup seluruh transaksi BMN yangterjadi. 7 Penatausahaan BMN meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi danpelaporan BMN.SIMAK-BMN terkait dengan pembukuan dan pelaporan BMN.Oleh karena itu, SIMAK-BMN merupakan lingkup dari penatausahaan BMN.PenatausahaanatasBarangMilik Negara ,dilakukan oleh Pelaksana Penatausahaan, yaitu unit yangmelakukanpenatausahaan BMN.Pelaksana penatausahaan terdapat padaKuasa Pengguna BarangPengguna Barang, dan pada Pengelola Barang.Pelaksanaan penatausahaan BMN pada Kuasa Pengguna BarangPenggunaBarang dilakukan oleh unit penatausahaan Kuasa Pengguna BarangPenggunaBarang,yangtercatat yaitu setiap kementerianlembaga,sedangkan pelaksanaanpenatausahaan pada pengelola barang dilakukan oleh unit penatausahaanpengelola barang, yaitu Direktorat Jenderal KekayaanNegara.Penatausahaan BMN pada pengguna barangdilakukukan oleh : a. Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang UPKPB b. Unit Penatausahaan Pembantu Pengguna Barang WilayahUPPB-W c. Unit Penatausahaan Pembantu Pengguna Barang Eselon I UPPB-E1 d. Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang UPKPB. Oleh karena SIMAK-BMN akan terkait dengan pelaporan akuntansi, makaperlu diketahui apa yang dimaksud dengan entitas akuntansi dan entitaspelaporan. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan PenggunaAnggaranPengguna Barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakanakuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitaspelaporan. Oleh karena itu setiap unit penatausahaan pada pengguna barang merupakan entitas akuntansi. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yangterdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturanperundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban beru pelaporan keuangan. Suatu entitas pelaporan dapat terdiri dari lebih dari 1 entitasakuntansi. Entitas pelaporan disini adalah Pemerintah Pusat.Entitas akuntansi menyelenggarakan akuntansiatas barang milik negara melalui SIMAK- BMN. 1 Secara periodik, penggunabarang akan melaksanakan rekonsiliasi barang milik negara dengan unitakuntansi pengelola barang. Selain itu, unit akuntansi pengguna barang jugaakan melakukan rekonsiliasi dengan unit akuntansi keuangan, misalnya UnitAkuntansi KuasaPengguna Barang UAKPB dan Unit Akuntansi KuasaPengguna Anggaran UAKPA, yang dikenal dengan istilah rekonsiliasi internal.Rekonsiliasi data BMN, yaitu proses pencocokan data BMN yang diproses dalambeberapa sistemsub sistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yangsama. Rekonsiliasi yang dilakukan antara unit pengguna barang dan pengelolabarang adalah : 2 Rekonsiliasi Tingkat Satuan Kerja antara Unit Akuntansi Kuasa PenggunaBarang UAKPB dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan LelangKPKNL. 3 Rekonsiliasi Tingkat Wilayah antara Unit Akuntansi Pembantu PenggunaBarang Wilayah UAPPB-W dan Kanwil DJKN. 4 Rekonsiliasi Tingkat Eselon 1 antara Unit Akuntansi Pembantu PenggunaBarang Eselon 1 UAPPB-E1 dan Kantor Pusat DJKN. Rekonsiliasi inisifatnya opsional. 5 Rekonsiliasi Tingkat Pusat antara Unit Akuntansi Pengguna Barang UAPBdan Kantor Pusat DJKN.

I. Unit Penatausahaan Pengguna Barang

Unit akuntansi yang terkait dalam penyelenggaraan SIMAK-BMN yangdiselenggarakan oleh unit penatausahaan pengguna barang Unit Akuntansi untuk pengguna barang, terdiri dari : 1. Unit Akuntansi Pengguna Barang UAPB, yaitu unit akuntansi BMN padatingkat Kementerian NegaraLembaga yang melakukan kegiatanpenggabungan laporan BMN dari UAPPB-E1.Penanggung jawab UAPBadalah MenteriPimpinan Lembaga. 2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang – Eselon 1 UAPPB-E1, yaituunit akuntansi BMN pada tingkat eselon 1 yang melakukan kegiatanpenggabungan laporan BMN dari UAPPB-W dan UAKPB yang langsungberada di bawahnya. Penanggung jawab UAPPB-E1 adalah Pejabat Eselon1Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang – Wiliayah UAPPB-W, adalah unit akuntansi BMN pada tingkat wilayah atau unit kerja lain yangditetapkan sebagai UAPPB-W dan melakukan kegiatan penggabunganlaporan BMN dari UAKPB. Penanggung jawab UAPPB-W adalah KepalaKantor Wilayah atau Kepala Unit Kerja yang ditetapkan sebagai UAPPB-W. 3. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang UAKPB, yaitu unit akuntansi BMNpada tingkat Satuan KerjaKuasa Pengguna Barang yang memiliki wewenangmengurus danatau menggunakan BMN. Untuk mempermudahataspemahaman terkait Unit Akuntansi untuk PenggunaBarang, diberikan contoh KPKNL Jakarta. I. KPKNL Jakarta I adalah Unit.Akuntansi Kuasa Pengguna Barang UAKPB. Untuk UAPPB-W adalah Kanwilyang membawahi KPKNL Jakarta I, yaitu Kanwil VII DJKN Jakarta. Lalu UAPPBE1adalah instansi eselon I dari KPKNL Jakarta I, yaitu DJKN biasanya akandilakukan oleh Sekretariat DJKN. Untuk UAPB adalah Kementerian Keuangan. Tugas pokok setiap unit akuntansi yang pada pengguna barang adalah : a. Menyelenggarakan sistem manajemen infomasi BMN; b. Menyelenggarakan sistem akuntansi BMN. c. Menyelenggarakan untuk UAKPB dan mengkoordinasikan untuk UAPPBW. d. Menyusun dan menyampaikan laporan BMN serta jurnal transaksi BMNsecara berkala. Penanggung jawab UAPB adalah menteripimpinan lembaga. Untuklingkup Kementerian Keuangan, tentu saja penanggung jawabnya adalahMenteri Keuangan. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 347KMK.012008 tentang Pelimpahan Wewenang kepada Pejabat EselonI DepartemenKementerianKeuangan,Menandatangani Surat dan atau Keputusan Menteri Keuangan, menyebutkanbahwa wewenang terkait dengan penyusunan laporan barang milik negara dilingkungan kementerian keuangan serta penandatangan laporankementerian keuangan dilimpahkan kepada Sekretaris Jenderal KementerianKeuangan. Sebagai penanggung jawab UAPPB-E1 adalah Pejabat Eselon I.Untuk DJKN fungsi ini dilaksanakan oleh Sekretaris Ditjen Kekayaan Negara.Untuk UAPPB- W sertadidasarkanpadapenanggungjawabnya adalah Kepala KantorwilayahPimpinan UnitYang Ditetapkan,dan wewenangnya dilimpahkan kepada Kabag TUpejabatyang menangani perlengkapan. Sedangkan penanggung jawab untuk UAKPBadalah kepala satuan kerja.

J. Pengelola Barang