Perumusan Tujuan Hipotesis Manfaat Potassium monopersulfate Rancangan

Stabilitas warna merupakan karakteristik klinis yang sangat penting pada bahan restorasi gigi dan bahan basis gigitiruan. 8 Diskolorisasi gigitiruan disebabkan oleh dua faktor yaitu instrinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik adalah perubahan kimia pada bahan itu sendiri seperti proses polimerisasi tidak sempurna sedangkan faktor ekstrinsik adalah stain akibat absorpsi bahan pewarna dari sumber-sumber eksogen seperti kopi, teh, nikotin, minuman ringan dan larutan kumur. 10 Yu-lin Lai 2003 melakukan penelitian mengenai stabilitas warna pada empat bahan polimer dalam air, larutan kopi dan teh, hasilnya menunjukkan tidak terjadi perubahan warna yang signifikan. Dina Saptarini 2013 menyatakan terjadi perubahan warna yang signifikan pada resin akrilik yang direndam dalam infusa daun sirih. 5 Oleh karena itu peneliti ingin mengevaluasi mengenai perubahan warna resin akrilik polimerisasi panas setelah perendaman dalam larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan. 1.2 1.2 1.2 1.2 Perumusan Perumusan Perumusan Perumusan Masalah Masalah Masalah Masalah Dari uraian diatas diperoleh permasalahan : Apakah ada perubahan warna basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas setelah perendaman dalam larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan dengan siklus yang berbeda 5, 10 dan 15 kali. 1.3 1.3 1.3 1.3 Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui perubahan warna basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas setelah perendaman dalam larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan dengan siklus yang berbeda 5, 10 dan 15 kali. 1.4 1.4 1.4 1.4 Hipotesis Hipotesis Hipotesis Hipotesis Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan di atas maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut : Tidak ada perubahan warna pada basis gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas setelah perendaman dalam larutan tablet pembersih gigitiruan dengan siklus yang berbeda 5, 10 dan 15 kali. 1.5 1.5 1.5 1.5 Manfaat Manfaat Manfaat Manfaat Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat yang menggunakan gigitiruan mengenai pengaruh larutan tablet pembersih gigitiruan terhadap perubahan warna bahan basis gigitiruan. 2. Sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dibidang ilmu material dan teknologi kedokteran gigi. 3. Sebagai data untuk penelitian lebih lanjut. BAB BAB BAB BAB 2222 TINJAUAN TINJAUAN TINJAUAN TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA PUSTAKA PUSTAKA 2.1 2.1 2.1

2.1 Resin Resin

Resin Resin Akrilik Akrilik Akrilik Akrilik 2.1.1 2.1.1 2.1.1

2.1.1 Pengertian Pengertian

Pengertian Pengertian Resin akrilik adalah turunan etilen yang mengandung gugus vinil dalam rumus strukturnya. Resin tersebut merupakan plastik lentur yang dibentuk dengan menggabungkan molekul-molekul metil metakrilat multiple. Resin akrilik merupakan istilah bahan resin dari berbagai ester asam akrilat. 11 2.1.2 2.1.2 2.1.2 2.1.2 Jenis Jenis Jenis Jenis Resin Resin Resin Resin Akrilik Akrilik Akrilik Akrilik Resin akrilik dibedakan atas tiga jenis yaitu resin akrilik polimerisasi panas, resin akrilik polimerisasi sinar dan resin akrilik swapolimerisasi. Resin akrilik polimerisasi panas adalah salah satu bahan basis gigitiruan resin akrilik yang proses polimerisasinya dengan pengaplikasian panas. Energi termal yang diperlukan untuk polimerisasi bahan tersebut dengan menggunakan pemanasan air di dalam waterbath dan dapat juga menggunakan pemanasan oven gelombang mikro. Resin akrilik polimerisasi sinar adalah resin akrilik yang diaktifkan dengan sinar yang terlihat oleh mata. Resin akrilik swapolimerisasi adalah adalah jenis resin akrilik yang proses polimerisasinya tidak memerlukan bantuan energi panas maupun energi sinar tampak untuk proses polimerisasi, melainkan mengandung aminestersier atau dimetil-para- toluidin didalam monomernya sebagai bahan akselerator kimiawi untuk membantu proses polimerisasi berlangsung. 1 2.2 2.2 2.2 2.2 Resin Resin Resin Resin Akrilik Akrilik Akrilik Akrilik Polimerisasi Polimerisasi Polimerisasi Polimerisasi Panas Panas Panas Panas 2.2.1 2.2.1 2.2.1 2.2.1 Komposisi Komposisi Komposisi Komposisi Sebagian besar resin akrilik polimerisasi panas tersedia dalam bentuk bubuk dan cairan. Bubuknya dapat transparan, sewarna gigi, atau berwarna pink untuk menyerupai warna gingiva. Cairannya tersedia dalam botol kedap sinar untuk mencegah premature polymerization yang disebabkan cahaya atau radiasi ultraviolet pada saat penyimpanan. 12-13 Komposisi resin akrilik polimerisasi panas terdiri atas : 7,12-14 1. Polimer bubuk Polimer : granul polimetil metakrilat Inisiator : benzoil peroksida 0,2-0,5 Zat pigmen : merkuri sulfit atau cadmium sulfit, atau pewarna organik 2. Monomer cairan Monomer : metil metakrilat Inhibitor : hidrokuinon 0,006 Platicizer : dibutil pthalat Agen Cross-linked : glikol dimetilmetakrilat 1-2 2.2.2 2.2.2 2.2.2 2.2.2 Manipulasi Manipulasi Manipulasi Manipulasi Resin akrilik polimerisasi panas umumnya diproses dalam sebuah kuvet dengan menggunakan teknik compression-moulding. Perbandingan polimer dan monomer biasanya 3:1 berdasarkan volumenya atau 2:1 berdasarkan berat. Setelah bubuk dan cairan dicampur dengan perbandingan yang tepat, adonan atau campuran akrilik akan mengalami fase sebagai berikut : 12-15 1. Tahap pertama : tahap basah, seperti pasir wet sand stage 2. Tahap kedua : tahap lengket dan berserabut bila ditarik tacky fibrous selama polimer mulai larut dalam monomer sticky stage 3. Tahap ketiga : tahap lembut, seperti adonan yang halus, homogen dan liat. Fase ini merupakan fase yang tepat untuk memasukkan adonan ke dalam mould doughgel stage 4. Tahap keempat : tahap kaku, seperti karet rubbery-hard stage 5. Tahap kelima : tahap keras dan kaku, hal ini disebabkan menguapnya monomer bebas. Secara klinis adukan terlihat sangat kering stiff stage 2.2.3 2.2.3 2.2.3 2.2.3 Proses Proses Proses Proses Curing Curing Curing Curing Kuvet yang berisi resin akrilik polimerisasi panas dilakukan proses curing secara konvensional dengan temperatur 74 o C selama 90 menit dan suhu dinaikan 100 o C dibiarkan selama 1 jam. Setelah itu perlahan suhu diturunkan hingga suhu kamar. 14 2.2.4 2.2.4 2.2.4 2.2.4 Sifat Sifat Sifat Sifat Resin Resin Resin Resin Akrilik Akrilik Akrilik Akrilik Polimerisasi Polimerisasi Polimerisasi Polimerisasi Panas Panas Panas Panas Sifat-sifat fisik basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas : 1. Pengerutan Kepadatan massa bahan akan berubah dari 0,94 menjadi 1,19gcm3 ketika monomer metilmetakrilat terpolimerisasi untuk membentuk poli metilmetakrilat. Perubahan menghasilkan pengerutan volumetrik sebesar 21. Akibatnya, pengerutan volumetrik yang ditunjukkan oleh massa terpolimerisasi sekitar 6-7 sesuai dengan nilai yang diamati dalam penelitian laboratorium dan klinis. 12 2. Perubahan Dimensi Pemroresan akrilik yang baik akan menghasilkan stabilitas dimensi yang baik. Teknik injection moulding menunjukkan stabilitas dimensi yang baik dibandingkan dengan teknik compression moulding. Garfunkel dan Anderson dkk 1988 menyatakan bahwa dari hasil penelitian menunjukkan perubahan dimensi pada injection moulding lebih rendah dibandingkan dengan compression moulding. 7 3. Konduktivitas Termal Konduktivitas termal adalah pengukuran termofisika mengenai seberapa baik panas dihantarkan melalui suatu bahan. Basis resin memiliki konduktivitas termal yang rendah yaitu 0,0006 °Ccm. 12 4. Solubilitas Meskipun basis gigitiruan resin larut dalam berbagai pelarut, basis resin umumnya tidak larut dalam cairan yang terdapat dalam rongga mulut. 14 5. Penyerapan Air Bahan resin akrilik mempunyai sifat yaitu menyerap air secara perlahan-lahan dalam jangka waktu tertentu. Resin akrilik menyerap air relatif sedikit ketika ditempatkan pada lingkungan basah. Namun, air yang terserap ini menimbulkan efek yang nyata pada sifat mekanik, fisik dan dimensi polimer. Nilai penyerapan air sebesar 0,69 mgcm2. Umumnya mekanisme penyerapan air yang terjadi adalah difusi. Difusi adalah berpindahnya suatu substansi melalui rongga yang menyebabkan ekspansi pada resin atau melalui substansi yang dapat mempengaruhi kekuatan rantai polimer. Umumnya, basis gigi tiruan memerlukan periode 17 hari untuk menjadi jenuh dengan air. Dari hasil klinikal menunjukkan bahwa penyerapan air yang berlebihan dapat menyebabkan diskolorisasi. 14 6. Porositas Porositas adalah gelembung udara yang terjebak dalam masa akrilik yang telah mengalami polimerisasi. 15 Porositas cenderung terjadi pada bagian basis gigi tiruan yang lebih tebal. Porositas disebabkan oleh penguapan monomer yang tidak bereaksi dan berat molekul primer yang rendah, disertai temperatur resin mencapai atau melebihi titik didih bahan tersebut. Timbulnya porositas dapat diminimalkan dengan adonan resin akrilik yang homogen, perbandingan polimer dan monomer yang tepat, proses pengadukan yang terkontrol dengan baik serta waktu pengisian bahan ke mould yang tepat. 4 7. Perubahan Warna Resin akrilik mempunyai salah satu sifat menyerap air secara perlahan-lahan dalam jangka waktu tertentu dengan mekanisme penyerapan melalui difusi molekul air. Terjadinya penyerapan zat warna cairan dalam resin akrilik merupakan salah satu faktor penyebab perubahan warna pada resin akrilik. 3 Perubahan warna yang terjadi pada resin dapat bervariasi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah ukuran sampel, mikroporositas sampel dan lamanya kontak antara bahan. Semakin luas ukuran sampel maka semakin besar perubahan fisik pada bahan tersebut dapat terjadi. 3 Mikroporositas menentukan terjadinya penempelan partikel warna pada daerah yang poreus. Semakin banyak porositas maka akumulasi dari zat warna yang terabsorbsi melalui proses difusi juga akan semakin banyak. Lama kontak antara bahan resin dan zat berwarna mempengaruhi perubahan warna, hal ini karena semakin lama bahan resin direndam maka semakin besar perubahan warna yang terjadi. 16 Beberapa cara untuk mengamati perubahan warna yang terjadi adalah dengan menggunakan spectrometer optic, foto sel type BPY-47 dan microvolt digital yang dapat mengukur besarnya intensitas cahaya yang diserap oleh suatu benda. 3 Pada penelitian ini digunakan spektrofotometer UV-Visible untuk mengamati perubahan warna pada resin akrilik yang telah direndam larutan tablet effervescent. Spektrofotometer UV-Visible adalah alat yang umum digunakan di laboratorium kimia. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Visible didasarkan pada fenomena penyerapan sinar suatu benda di daerah ultra lembayung ultraviolet dan sinar tampak visible yaitu dalam jangkauan panjang gelombang 200-800nm. 17 2.3 2.3 2.3 2.3 Faktor Faktor Faktor Faktor yang yang yang yang Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Mempengaruhi Perubahan Perubahan Perubahan Perubahan Warna Warna Warna Warna Perubahan warna pada resin akrilik dapat disebabkan oleh dua faktor lain yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. 7 2.3.1 2.3.1 2.3.1 2.3.1 Faktor Faktor Faktor Faktor intrinsik intrinsik intrinsik intrinsik Faktor intrinsik adalah penambahan bahan penguat pada basis gigi tiruan yaitu serat juga menyebabkan perubahan warna pada basis gigitiruan resin akrilik. 7 2.3.2 2.3.2 2.3.2 2.3.2 Faktor Faktor Faktor Faktor ekstrinsik ekstrinsik ekstrinsik ekstrinsik Faktor ekstrinsik adalah stain akibat absorpsi bahan pewarna dari sumber- sumber eksogen seperti teh, kopi, minuman ringan, dan bahan pembersih gigi tiruan. 7,10 Basis gigitiruan resin akrilik yang direndam dalam larutan pembersih gigitiruan dalam jangka waktu yang terus-menerus dapat terjadi perubahan warna. 3,10 2.4 2.4 2.4 2.4 Bahan Bahan Bahan Bahan Pembersih Pembersih Pembersih Pembersih Gigitiruan Gigitiruan Gigitiruan Gigitiruan Sebuah bahan pembersih gigitiruan yang efektif harus mempunyai kemampuan untuk menghilangkan lapisan plak bakteri dan mencegahnya terbentuknya kembali serta memiliki kemampuan untuk menghilangkan debris makanan, kalkulus, dan stain. 3,6,8 Bahan pembersih gigitiruan dapat berupa pasta, tablet, gel atau cairan yang dibuat untuk membersihkan gigitiruan penuh atau gigitiruan sebagian lepasan. Salah satu cara memelihara gigitiruan adalah dengan merendam gigitiruan pada larutan pembersih gigi tiruan. 6 Penggunaan pembersih gigitiruan pasta lebih rendah penggunaannya dibandingkan penggunaan larutan tablet effervescent. 7 Salah satu contoh pembersih gigitiruan berbentuk tablet yang ada di pasaran adalah polident fresh active. Pada penelitian David 2005 disebutkan perendaman lempeng akrilik dalam larutan pembersih gigitiruan sodium hipoklorit dan klorhexidin yang mengandung klorin dapat menyebabkan adanya perubahan dalam matrix interstitial pada struktur permukaan sehingga terjadi efek pemutihan dan terjadi perubahan warna lempeng akrilik. 3 Menurut Dina Saptarini 2013 kandungan fenol dalam infusa daun sirih yang berkontak dengan lempeng resin akrilik akan bereaksi dengan ester dari polimetil metakrilat yang mengakibatkan ikatan rantai polimer dari resin akrilik menjadi terganggu sehingga terjadi rongga-rongga pada lempeng resin akrilik yang dapat meningkatkan perubahan warna akibat peningkatan absorbsi zat tannin yang terkandung dalam infusa sirih. 5 2.4.1 2.4.1 2.4.1 2.4.1 Mekanisme Mekanisme Mekanisme Mekanisme Larutan Larutan Larutan Larutan Tablet Tablet Tablet Tablet Effervescent Effervescent Effervescent Effervescent Pembersih Pembersih Pembersih Pembersih Gigitiruan Gigitiruan Gigitiruan Gigitiruan Pada penelitian ini digunakan tablet effervescent pembersih gigitiruan Polident yang mengandung sodium bicarbonate dan sodium perborate. Saat tablet ini larut dalam air, sodium perborate terurai untuk membentuk larutan alkaline peroxide. Larutan peroxide ini kemudian melepaskan oksigen, menghilangkan debris dan memberikan aksi pemutih. Oleh karena itu, penggunaan tablet effervescent pembersih gigitiruan ini dapat menyebabkan hidrolisis dan dekomposisi dari resin akrilik. 8 2.4.2 2.4.2 2.4.2 2.4.2 Komposisi Komposisi Komposisi Komposisi bahan bahan bahan bahan pembersih pembersih pembersih pembersih gigitiruan gigitiruan gigitiruan gigitiruan Adapun komposisi dari larutan tablet effervescent pembersih gigitiruan Polident adalah sebagai berikut 18,19 : a. a. a. a. Sodium bicarbonate Sodium bikarbonat adalah bahan kimia berbentuk kristal putih yang larut dalam air, bahan ini banyak digunakan dalam industri pembuatan pasta gigi dan pembersih gigitiruan. Sodium bikarbonat merupakan agen effervescent yang menghasilkan pembersihan kimia pada gigitiruan. b. b. b. b. Citrid acid Senyawa c itrid acid atau asam sitrat merupakan bahan pengawet yang baik dan alami. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih dan anti oksidan. Asam sitrat pada tablet pembersih gigitiruan memberikan aksi pembersihan kimia pada gigitiruan yang dapat menghilangkan deposit. c. c. c. c. Sodium perborate Sodium perborat berfungsi sebagai sumber oksigen aktif dalam deterjen, pembersih gigitiruan dan formula pemutih gigi. Senyawa ini digunakan sebagai agen untuk menghilangkan noda dan memberikan aksi pemutih pada gigitiruan. Sodium perborat memiliki sifat antiseptik dan dapat bertindak sebagai desinfektan. d. d. d. d. Sodium lauryl sulfoacetate Sodium lauryl sulfoacetate merupakan surfactants yang dapat menghilangkan plak dan bakteri pada gigitiruan serta meningkatkan kekuatan pembersihan tablet pembersih gigitiruan. e. e. e. e. Sodium polyphosphate Sodium polyphosphate digunakan sebagai pengatur keasaman, emulsifier, stabilsasi dan pengental yang biasa digunakan dalam deterjen pembersih gigitiruan. Kandungan fosfat dari sodium polyphosphate dapat menghilangkan plak pada gigitiruan dan memecah atau melarutkan noda pada gigitiruan. f.f.f.f. Potassium monopersulfate Potassium monopersulfate digunakan sebagai agen pengoksidasi. Kandungan klorin pada potassium monopersulfate berfungsi untuk membersihkan gigitiruan dari noda dan komponen organik. BAB BAB BAB BAB 3333 METODOLOGI METODOLOGI METODOLOGI METODOLOGI PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN 3.1 3.1 3.1 3.1 Rancangan Rancangan Rancangan Rancangan Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan : Eksperimental Laboratorium 3.2 3.2 3.2 3.2 Desain