Ruang Lingkup Penelitian Jenis dan Sumber Data Pengolahan Data Definisi Operasional Variabel

23

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dibatasi dengan menganalisis data sekunder kuantitatif tahunan pada rentang waktu antara Januari 2003 hingga Desember 2014 dengan pertimbangan ketersediaan data. Data sekunder digunakan karena penelitian yang dilakukan meliputi objek yang bersifat makro, data tersebut diolah kembali oleh penulis sesuai dengan kebutuhan model yang digunakan. Di dalam penelitian ini dikaji pengaruh APMK terhadap Perputaran uang velocity of money di Indonesia.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan jenis data time series kurun waktu selama kurun waktu Januari 2003 hingga Desember 2014 yaitu 48 kuartal dari jumlah uang beredar, PDB, nominal transaksi kartu kedit dan nominal transaksi kartu ATM-Debit. Sumber data yang diperoleh berasal dari berbagai sumber seperti situs Bank Indonesia www.bi.go.id, Badan Pusat Statistik www.bps.go.id, dan sebagainya. Di samping itu, penulis juga melakukan studi literatur untuk mendapatkan teori yang mendukung penelitian yang diperoleh dari jurnal dan sebagainya.

3.3 Pengolahan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan program E-Views dalam mengolah data. 24

3.4 Metode Analisis

Metode analisis dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda bertujuan untuk melihat pengaruh nominal transaksi APMK yang terdiri dari nominal transaksi kartu ATM-Debit dan nominal transaksi kartu kredit sebagai variabel independennya terhadap variabel dependen yaitu perputaran uang velocity of money. 3.4.1.Regresi Linier Berganda Metode analisis linier berganda digunakan dimana terhadap dua variabel independen X1 dan X2 dengan variabel dependen Y. Model persamaan yang digunakan dalam menganalisis data ini adalah : Y = � + �1 �1 + �2 �2+ � Dimana : Y : perputaran uang velocity of money � : konstanta X1 : nilai nominal transaksi Kartu Kredit X2 : nilai nominal transaksi Kartu ATM-Debit �1 : koefisien regresi X1 �2 : koefisien regresi X2 μ : error term

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

1. Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan uji untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antar variable bebas. Jika terdapat korelasi antar variable bebas dan salah satu variabel mengalami perubahan maka variabel bebas lainnya akan mengalami perubahan juga. Oleh karena itu, variabel bebas dikatakan baik jika mempunyai hubungan dengan variabel terikat, tetapi tidak mempunyai 25 hubungan dengan variabel bebas lainnya. Untuk melihat masalah multikolinieritas dapat dilakukan dengan menggunakan correlation matrix yaitu melihat nilai antar variabel independen dengan ketentuan nilai korelasi antar variabel independen berada di bawah angka 0,80.

2. Autokorelasi

Autokorelasi terjadi apabila error term μ dari periode waktu yang berbeda berkorealasi atau dapat juga dikatakan adanya hubungan atau korelasi antara residual yang sekarang dengan masa lalu. Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi digunakan cara uji Durbin Watson uji – DW dengan kriteria pengujian yang terdapat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Autokorelasi Null Hipotersis Hasil Estimasi Kesimpulan H0 0 dw dl ditolak HO dl ≤ dw ≤ du tidak ada kesimpulan H1 4 - dl dw 4 - dl ditolak H1 4 dl ≤ dw ≤ 4 tidak ada kesimpulan Tidak ada autokorelasi, baik positif maupun negatif dudw 4- dw diiterima sumber : Basic Econometrics, Damodar Gujarati 2003

3.4.3 Uji Hipotesis 1. Uji-t

Uji-t merupakan pengujian untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen, dengan anggapan variabel independen lainnya konstan. Adapun hipotesis dalam uji ini adalah sebagai berikut: 26 �0∶ ��=0 �1∶ ��≠0 Dimana �� adalah koefisien variabel independen ke-i adalah parameter hipotesis, biasanya β dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh variabel Xi terhadap Y bila t hitung t table maka tingkat kepercayaan tertentu H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel dependen yang diuji berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen. Kriteria Pengambilan keputusan : 1. H0 diterima thitung ttabel, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen 2. H1 diterima thitung ttabel, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

2. Uji-F

Uji-F digunakan untuk menguji koefisien regresi secara bersama-sama. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Dengan demikian hipotesanya ditulis sebagai berikut: �0:�1 = 0 tidak ada pengaruh �2: �1 ≠ 0 ada pengaruh Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-statistik dengan F- tabel. Jika F-hitung F-tabel maka H0 ditolak, yang berarti variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. 27 Kriteria pengambilan keputusan : 1. H0 diterima FhitungFtabel, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. 2. H2 diterima FhitungFtabel, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

3. Koefisien Determinasi R-squared Koefisien Determinasi R-squared yang dinotasikan dengan

� 2 merupakan suatu ukuran dalam regresi yang dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi. Nilai � 2 ini mencerminkan seberapa besar variasidari variable terikat Y dapat diterangkan oleh variable bebas X. Bila � 2 = 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X. Sebaliknya Bila � 2 = 1, artinya variasi Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Untuk memudahkan pemahaman terhadap istilah dan variabel yang digunakan dalam penelitian ini maka perlu diberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. APMK adalah instrument pembayaran non-tunai menggunakan kartu, terdiri atas kartu kredit dan kartu ATM-Debit. Dalam penelitian ini digunakan data dari nilai nominal transaksi menggunakan instrument pembayaran APMK yaitu, nominal transaksi kartu kredit dan nominal transaksi kartu ATM-Debit. Nominal transaksi APMK dinyatakan dalam Rupiah. 28 2. Velocity of money atau yang diartikan sebagai berapa kali uang berpindah tangan dalam periode waktu tertentu dan mengukur tingkat dimana uang bersikulasi dalam perekonomian. Dalam penelitian ini, velocity of money dihitung dengan membagikan PDB dengan jumlah uang beredar M1. Velocity of money dinyatakan dalam satuan. 29

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah APMK Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu APMK di perkenalkan pertama kali di Brooklyn, Amerika Serikat berupa kartu kredit. John Baggin seorang bankir memperkenalkan kartu kredit pertamanya dengan sebutan Charg-It pada tahun 1946. Saat itu Charg-It masih digunakan disekitar Brooklyn dan pemegang kartu hanya yang menjadi nasabah di bank tempat John Beggin bekerja. Kemudian pada tahun 1951, Dinner Club.Inc sebuah perusahaan independent kartu kredit berdiri dan memperkenalkan kartu kredit pertamanya. Kartu kredit tersebut merupakan awal mula kartu pembayaran yang berbahan pelastik. Dan ditahun 1966 didirikan sebuah asosiasi kartu kredit pertama oleh bank-bank di California yang disebut Interbank Card Association ICA dan kemudian membentuk jaringan kartu kredit antar bank dan jaringan on-line untuk mempercepat proses pembayaran. Pada tahun 1970 dikembangkan sebuah mesin ATM yang bernama Speytec yang dikembangkan oleh Midland bank, dimana mesin tersebut diakses menggunakan kartu dengan strip magnetik, ini merupakan kemunculan kartu ATM pertama. Ditahun yang sama ICA dan National BankAmericard NBI memperkenalkan sistem pembayaran elektronik pertama mereka INAS dan Base I. Kemudian pada tahun 1978 kartu debitt pertama diperkenalkan oleh Seattle First National Bank. Kartu ini memiliki konsep yang sama dengan kartu kredit.