30 Berbeda dengan kartu kredit yang berfungsi menunda pembayaran, kartu debit
melakukan pembayaran dengan langsung memotong dana tabungan dari rekening pemengaang kartu.
4.1.2 Perkembangan APMK di Indonesia
Di Indonesia APMK pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980an dengan kartu kredit oleh bank Duta dan ATM oleh bank Niaga dan Hongkong Bank.
Sejak saat itu penggunaan APMK terus mengalami perkembangan. Hingga saat ini ada 22 bank dan 1 lembaga selain bank yang menerbitkan kartu kredit, dan 111
bank penerbit kartu ATM-Debit. Selain dari jumlah penerbitnya, perkembangan APMK juga tercermin dari
pertumbuhan transaksi yang cukup signifikan setiap tahunnya. Hal tersebut dapat dilihat dari laju pertumbuhan transaksi kartu ATM-Debit dan transaksi kartu
kredit pada gambar dibawah ini.
31
Sumber : Bank Indonesia, data di olah
Gambar 4.1 Pertumbuhan Transaksi Kartu ATM-Debit Tahun 2003 - 2014
Grafik pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa nominal transaksi kartu ATM- Debit dari tahun 2003-2014 mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu
dengan rata-rata kenaikan sebesar 31 setiap tahunnya. Total nominal transaksi pada tahun 2014 sencapai sekitar Rp 4400 triliun, jumlah tersebut meningkat
hingga 18 kali dari jumlah nominal transaksi pada tahun 2003 yang hanya sebesar Rp 225 triliun. Sedangkan dari jumlah volume transaksinya, kartu ATM_Debit
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 21 setiap tahunnya dengan jumlah total transaksi pada tahun 2014 sebanyak 4 miliar transaksi dan rata-rata 11 juta
transaksi perharinya .
500000000 1000000000
1500000000 2000000000
2500000000 3000000000
3500000000 4000000000
4500000000 5000000000
Transaksi Kartu ATM-Debit
Nominal Rp Jt Volume
32
Sumber : Bank Indonesia, data diolah
Gambar 4.2 Pertumbuhan Transaksi Kartu Kredit Tahun 2003 – 2014
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa transasi kartu kredit juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, dimana setiap tahunnya terjadi peningkatan
nominal transaksi dengan rata-rata 22. Total nominal transaksi pada tahun 2014 sebesar Rp 255 triliun, jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 8 kali dari
jumlah nominal transaksi pada tahun 2003 yang hanya sebesar Rp 28 triliun. Kemudian pada volume transaksi, kartu kredit mengalami pertumbuhan rata-rata
sebesar 13, dengan total jumlah transaki pada tahun 2014 sebesar 250 juta transaksi dan jumlah transaksi sekitar 700 ribu transaksi perharinya
Pertumbuhan transaksi APMK juga didukung dengan peningkatan jumlah infrastruktur APMK seperti mesin ATM dan mesin EDC Electronic Data
Capture setiap tahunnya. Saat ini terdapat sekitar 95 ribu mesin ATM dan 970 ribu mesin EDC di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan
50000000 100000000
150000000 200000000
250000000 300000000
Transaksi Kartu Kredit
Nominal Rp Jt Volume
33 7 dan 15 dari jumlah tahun lalu yang yang hanya berkisar 89 ribu mesin ATM
dan 842 ribu mesin EDC.
Sumber : Bank Indonesia, data diolah
Gambar 4.3 Perkembangan Jumlah Mesin ATM dan mesin EDC di Indonesia
Perkembangan APMK juga lakukan dengan mengikuti perkembangan pada dunia teknologi dan informasi. Hal tersebut terlihat dengan banyak merchant dan
ritel-ritel yang memasarkan barang atau produk-produk mereka melalui internet. Dari hal tersebut maka bank melakukan inovasi pada sistem pembayaran APMK
untuk dapat dilakukan pembayaran melalui internet juga, seperti dibagunnya fasilitas internet banking untuk ATM-Debit dan payment gateway untuk
pembayaran dengan kartu kredit. Perkembangan APMK di Indonesia juga disertai dengan regulasi yang baik.
Bank Indonesia selaku pengawas Sistem Pembayaran Nasional SPN menetapkan berbagai peraturan dan kebijakan
untuk menjaga keamanan dalam penyelengaaraan APMK. Seiring dengan perkembangan APMK, peraturan
tersebut juga mengalami perubahan dan pembaharuan demi menjaga stabilitas
70 75
80 85
90 95
100
200 400
600 800
1000 1200
Ags 14
Se p 14
O kt
1 4
N o
v 1
4 De
s 14 Ja
n 15
Fe b 15
M a
r 1 5
Apr 15
M e
i 1 5
Jun 15
Jul 15
Ags 15
Mesin EDC Mesin ATM
34 dari sistem pembayaran nasional. Seperti pada PBI nomor 142PBI2009 yang
berubah menjadi PBI nomor 142PBI 2012, dimana dilakukan penambahan perturan perihal batas umur pemegang kartu kredit, penerapan pin pada kartu
kredit, hingga mekanisme penggunaan debt collector dalam penagihan kartu kredit.
Dari sisi keamanan, APMK juga terus berkembang demi menjaga serta memperkuat tingkat keamanan serta meminimalkan kejahatan dalam penggunaan
APMK. Salah satunya yaitu dilakukannya pengembangan teknologi chip untuk menggantikan penggunaan pita magnet pada kartu ATM-Debit dan kartu kredit.
Dan Bank Indonesia sudah menerapkan teknologi berbasis chip tersebut pada kartu kredit saat ini. Sedangkan untuk ATM-Debit sedang dalam proses dan
diperkirakan dapat digunakan paling lambat januari 2016.
4.1.3 Perkembangan Perputaran Uang Velocity of Money di Indonesia