Prosedur Dokumen Akuntansi Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap Pada BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe

yang relevan. 3. Aktifitas pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap kegiatan organisasi pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi, antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penelilaian atas prestasi kerja, pembagian kerja, dan keamanan atas aset instansi. 4. Sistem informasi dan komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, finansial, serta ketaatan dan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. 5. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal, termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal.

E. Prosedur Dokumen Akuntansi

1. Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga pokok aset tetap dan akuntansi depresiasi aset tetap adalah: a. Kartu aset tetap Kartu aset tetap adalah catatan akuntansi yang merupakan buku pembantu aset tetap yang digunakan untuk mencatat secara rinci semua data yang bersangkutan dengan aset tetap tertentu. b. Jurnal umum Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aset tetap yang telah dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan dan pembongkaranaset tetap, penghentian pemakaian aset tetap, dan depresiasi aset tetap. c. Registrasi bukti kas keluar Registrasi bukti kas keluar digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aset tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas. Dalam hal ini BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe telah melakukan menggunakan pencatatan akuntansi seperti yang sudah diuraikan diatas. 2. Prosedur Dokumen Aset Tetap Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengolah harga pokok aset tetap dan akumulasi depresiasi aset tetap yang bersangkutan adalah: a. Surat permintaan otorisasi investasi expenditure authorization request. Karena investasi dalam aset tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang relatif panjang, maka pengendalian aset tetap dilakukan melalui perencanaan yang matang melalui perencanaan pengeluaran investasi oleh manajemen puncak. b. Surat permintaan reparasi authorization for repair berfungsi sebagai alat perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal. c. Surat permintaan transfer aset tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aset tetap. d. Surat permintaan penghentian pemakaian aset tetap, dokumen ini berfungdi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aset tetap. e. Surat perintah kerja work order, yaitu dokumen yang memiliki dua fungsi yaitu sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aset tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya aset tetap. Dokumen ini digunakan sebagai perintah kerja pemasangan aset tetap yang dibeli atau pembongkaran aset tetap yang telah dihentikan pemakaiannya. f. Surat order pembelian, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aset kepada pemasok. g. Laporan penerimaan barang, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungdi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aset tetap yang diterima dari pemasok. h. Faktur dari pemasok, yaitu dokumen yang merupakan tagihan dari pemasok aset tetap yang telah dibeli. i. Bukti kas keluar, merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order prmbelian, dan laporan penerimaan barang. 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan