Teknik Pengumpulan Data Metodologi Penelitian

16 kekerabatan antar warga masyarakat juga memiliki nilai-nilai yang sama atau kewajiban moral untuk memenuhi harapan bersama. Dan tulisan ini diakhiri dengan bab V yang menjelaskan tentang kesimpulan dan saran daripada penulisan kajian skripsi ini. Penulis menyarankan agar tradisi Ngarot ini tetap dilestarikan karena memiliki potensi pariwisata selain itu perlu adanya pertimbangan logis dalam melakukan ritual tradisi Ngarot, jadi tidak sekedar melestarikan warisan nenek moyang semata. 17

BAB II KAJIAN TEORI

A. Tradisi Lokal

1. Pengertian Tradisi

Istilah tradisi yang telah menjadi bahasa Indonesia dipahami sebagai segala sesuatu yang turun temurun dari nenek moyang. 1 Tradisi dalam kamus antropologi sama dengan adat istiadat, yakni kebiasaan yang bersifat magis- religius dari kehidupan suatu penduduk asli yang meliputi nilai-nilai budaya, norma-norma, hukum dan aturan-aturan yang saling berkaitan, dan kemudian menjadi suatu sistem budaya dari suatu kebudayaan untuk mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan sosial. 2 Sedangkan dalam kamus sosiologi, diartikan sebagai adat istiadat dan kepercayaan yang secara turun temurun dapat dipelihara. 3 Tradisi juga dapat dikatakan sebagai suatu kebiasaan yang turun temurun dalam sebuah masyarakat, dengan sifatnya yang luas tradisi bisa meliputi segala kompleks kehidupan, sehingga tidak mudah disisihkan dengan perincian yang tepat dan pasti, terutama sulit diperlakukan serupa atau mirip, karena tradisi bukan obyek yang mati, melainkan alat yang hidup untuk melayani manusia yang hidup pula. 4 Tradisi merupakan pewarisan norma-norma, kaidah-kaidah dan kebiasaan- kebiasaan. Tradisi tersebut bukanlah suatu yang tidak dapat diubah, tradisi justru dipadukan dengan keanekaragaman perbuatan manusia dan diangkat dalam 1 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1985, h. 1088 2 Ariyono dan Aminudin Siregar, Kamus Antropologi Jakarta: Akademika Pressindo, 1985, h. 4 3 Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993, h. 459 4 Rendra, Mempertimbangkan Tradisi Jakarta: Gramedia, 1983, h. 3

Dokumen yang terkait

TRADISI LOKAL SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI SOSIAL DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS SOSIAL MASYARAKAT DESA TRANSISI (Studi Kasus Tentang Slametan Jumat Legi pada Masyarakat Dusun Bulurejo, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang)

0 7 35

Kontribusi tradisi lokal terhadap solidaritas masyarakat (studi kasus tradisi ngarot di desa lela Indramayu

3 24 87

Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Ngarot Di Desa Lelea Kabupaten Indramayu (Studi Etnografi Komunikasi Upacara Adat Ngarot dalam Melestarikan Budaya Penanaman Padi di Desa Lelea Kabupaten Indaramayu)

0 13 1

Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Ngarot Di Desa Lelea Kabupaten Indramayu (Studi Etnografi Komunikasi Upacara Adat Ngarot dalam Melestarikan Budaya Penanaman Padi di Desa Lelea Kabupaten Indaramayu)

0 5 1

TRADISI AYAM ANGGREM(Studi tentang Relasi Gender dalam Kehidupan Perkawinan Masyarakat Desa Tugu Kabupaten Indramayu)

0 7 74

Tradisi Haul Dan Terbentuknya Solidaritas Sosial (Studi Kasus: Peringatan Haul Kh. Abdul Fattah Pada Masyarakat Desa Siman Kabupaten Lamongan

6 35 77

Peranan Upacara Tradisi Keagamaan Dalam Pengembangan Solidaritas Sosial : studi kasus terhadap masyarakat Kampung Benda Kerep Cirebon.

0 2 21

NILAI BUDAYA ADAT NGAROT KAITANNYA DENGAN “CIVIC CULTURE” SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN KEBUDAYAAN INDONESIA : Studi kasus masyarakat lelea Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu.

5 35 40

Islam dan tradisi lokal : tradisi pernikahan masyarakat Islam di desa Kebonagung Porong Sidoarjo.

0 5 88

Pandangan Masyarakat Mengenai Tradisi Padusan (Studi Kasus Masyarakat Sekitar Cokro, Tulung, Klaten Mengenai Tradisi Padusan)

1 7 106