4
Terhadap Solidaritas masyarakat Studi Kasus Tradisi Ngarot di Desa Lelea Indramayu.
B. Tinjauan Pustaka
1. Hosnor  Chotimah  dari  Program  Studi  Sosiologi  Agama  UIN  Syarif
Hidayatullah  Jakarta,  m embahas  skripsi  tentang  “Ritual  Tradisi  Nyadar  dan
Pengaruhnya Bagi Kehidupan Sosial Warga Desa Pinggirpas di Madura”
8
Dalam  skripsinya  Hosnor  Chotimah  membahas  bagaimana  Ritual  Tradisi Nyadar  terbentuk  dan  bagaimana  prosesi  pelaksanaannya.  Adapun  tradisi  nyadar
merupakan  adat  istiadat  untuk  mengingatkan  kembali  warga  Pinggirpas khususnya  atas  jasa-jasa
“Anggasuto”  yakni  leluhur  yang  pertama  kali menemukan  garam  di  daerah  Pinggirpas  Madura.  Selain  itu  membahas  tentang
pelaksanaannya  yang  terjadi  sebanyak  tiga  kali  dalam  setahun.  Menurut  Hosnor tradisi  Nyadar  merupakan  bentuk  penghormatan  pada  Anggasuto  yang  dianggap
sebagai leluhur dan memberikan kehidupan yang layak bagi Desa Pinggirpas yang awalnya  tidak  memiliki  potensi  apapun  karena  pinggirpas  adalah  daerah  pesisir
pantai  yang  tandus.  Dengan  penghormatan  diyakini  desanya  akan  selalu  diberi keberkahan sehingga sangat memberikan pengaruh dan dampak positif bagi warga
pinggirpas baik dalam bidang sosial, pendidikan, ekonomi dan agama. Chotimah sangat menekankan penelitiannya pada ritual tradisinya, namun
keadaan masyarakatnya maupun sosiologisnya tidak dilakukan secara mendalam,
8
Hosnor chotimah, “Ritual Tradisi Nyadar dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan Sosial Warga Desa  Pinggirpas  di  Madura”  Skripsi,  fakultas  Ushuludin  dan  Filsafat,  UIN  Syarif  Hidayatullah
Jakarta, 2007.
5
sedangkan  metodologi  yang  digunakan  adalah  dengan  memakai  penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
2. Nunung  Nurhamidah  dari  Program  Studi  Sosiologi  Agama  UIN  Syarif
Hidayatullah Jakarta menulis skripsi tentang “ Tradisi Ritual Hajat Laut pantai
Selatan  Studi Kasus Di Desa Pananjung Pangandaran ”.
9
Dalam  skripsi  ini,  Nunung  Nurhamidah  membahas  tentang  tradisi  ritual hajat  laut  pantai  selatan  yang  diadakan  tiap  tahun  di  Desa  Pananjung
Pangandaran. Tradisi ritual hajat Laut pantai selatan ini merupakan penghormatan bagi  Nyi  Ratu  Roro  Kidul  yang  dianggap  sebagai  penguasa  Laut  Pantai  Selatan.
Nurhamidah  mencoba  mengkaitkannya  dengan  agama  yang  banyak  dianut  oleh masyarakat  Pananjung  yaitu  Islam,  apakah  tradisi  tersebut  bertolak  belakang
dengan  ajaran  agama  Islam.  Dia  membahas  juga  tentang  etos  yang  khas  dan menarik baik dari segi sosial, ekonomi, maupun budaya dan sifat kekerabatannya.
Namun  pemaparannya  lebih  banyak  dilihat  dari  segi  agama  di  bandingkan  dari segi sosiologisnya.
Metodologi yang digunakannya menggunakan penelitian kualitatif dengan metode  deskriptif.  Walaupun  bertentangan  dengan  ajaran  agama  namun  peneliti
berharap  tradisi  ritual  hajat  laut  pantai  selatan  ini  tetap  dilestarikan  melihat  dari segi budaya dan pariwisatanya.
9
Nunung Nurhamidah ,  “ Tradisi Ritual Hajat Laut pantai Selatan  Studi Kasus Di Desa
Pananjung  Pangandaran,  Skripsi,  Fakultas  Ushuludin  dan  Filsafat  UIN  Syarif  Hidayatullah Jakarta, 2006.
6
3. Aktivitas  Ritual  dan  Pengalaman  Keberagamaan  Dalam  Perayaan  Sekaten
Studi  Kasus  Masyarakat  di  Kauman  kelurahan  Ngupasan  kecamatan Gondomanan Yogyakarta. Skripsi Ina Indrawati Sosiologi Agama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
10
Dalam skripsinya Indrawati menjelaskan tentang sekaten yang merupakan perayaan  yang  dirayakan  oleh  masyarakat  di  sekitar  keraton  Ngayogyakarta
Hadiningrat  Yogyakarta  dan  Kraton  Surakarta  Hadiningrat  Solo.  Perayaan Sekaten  dilaksanakan  tanggal  12  Rabiul  Awwal  atau  bertepatan  dengan  maulid
nabi  Muhammad  SAW.  Sebelum  puncak  pelaksanaan  yang  ditandai  dengan ditempatkannya  gamelan  kraton  di  depan  masjid  Agung,  diselenggarakan  pasar
malam  di  alun-alun  utara kraton. Pada  acara puncak masyarakat  baik  dari  dalam kota maupun luar kota, memperebutkan gunungan yang telah diberi doa oleh amir
masjid Agung. Gunungan tersebut terdiri dari hasil pertanian. Dalam  penelitian  ini  Indrawati  tidak  memaparkan  tentang  dampak  sosial
dari  aktivitas  Ritual  dari  perayaan  sekaten  terhadap  masyarakat,  baik  dari  segi ekonomi,  sosial  maupun  budaya.  Dia  hanya  memaparkan  tentang  pengalaman
keagamaannya  saja.  Metode  yang  digunakan  penulis  adalah  metode  lapangan field research.
4. Tradisi  Nyumbang  Dalam  Masyarakat  Desa  Tamantirto  ditulis  oleh  :  Ari
Prasetiyo, FISIP-UI Program Studi : Ilmu Sosiologi Tahun : 2003.
10
Ina  Indrawati    “Aktivitas  Ritual  dan  Pengalaman  Keberagamaan  Dalam  Perayaan Sekaten  Studi  Kasus  Masyarakat  di  Kauman  kelurahan  Ngupasan  kecamatan  Gondomanan
Yogyakarta” Skripsi, Fakultas Filsafat dan Ushuludin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
7
Dalam masyarakat Desa Tamantirto, terdapat suatu bentuk gotong-royong yang  disebut  dengan  tradisi  nyumbang  yang  dilaksanakan  ketika  ada  warga
masyarakat  yang  mengadakan  hajatanselamatan.  Hubungan  timbal-balik reciprocity  yang  terjadi  dalam  tradisi  nyumbang  tersebut  dimaksudkan  sebagai
bentuk  tolong-menolong  dengan  alasan  adanya  kepentingan  yang  sama  dalam hidup  bermasyarakat,  yang  mana  sebenarnya  mereka  sadar  bahwa  hidup  mereka
tergantung  pada  orang  lain.  Hubungan  timbal.-balik  ini  berlangsung  terus- menerus, silih-berganti, berjalan dari satu generasi ke generasi yang lain.
Seiring  dengan  perkembangan  jaman  tentulah  akan  diikuti  oleh perkembangan  atau  perubahan  dari  kebudayaan  suatu  masyarakat,  begitu  juga
dengan  tradisi  nyumbang.  Berdasarkan  pengamatan  di  lapangan,  peneliti menangkap  adanya  perubahan  berkaitan  dengan  tradisi  tersebut,  yaitu  bahwa
tradisi nyumbang berubah menjadi semacam kewajiban yang mau tidak mau harus dilaksanakan  oleh  masyarakat.  Berkaitan  dengan  permasalahan  tersebut,
penelitian ini membahas mengenai bagaimana sistem tukar-menukar dalam tradisi nyumbang  yang  dilaksanakan  oleh  masyarakat  Desa  Tamantirto  sebagai  suatu
masyarakat  transisi,  mengapa  masyarakat  Desa  Tamantirto  masih  mau melaksanakan  tradisi  nyumbang  walaupun  mereka  sudah  merasa  keberatan
dengan  tradisi  nyumbang,  bagaimana  perubahan  sosial  yang  terjadi  dalam masyarakat Desa Tamantirto, apa pengaruh perubahan sosial masyarakat tersebut
terhadap tradisi nyumbang  yang berlaku pada masyarakat Desa Tamantirto, serta