Status Gizi Balita PEMBAHASAN

72,04 yang praktek kesehatannya berada pada kategori baik sedangkan praktek kesehatan pada kategori tidak baik 27,96. Dari tabel 4.18 menunjukkan bahwa perawatan kesehatan yang baik lebih banyak pada anak umur 25 – 36 bulan 30,9. Hal ini dapat diasumsikan karena sebahagian besar ibu tidak bekerja IRT sehingga ibu mempunyai waktu yang lebih banyak untuk merawat anak pada saat sakit dan memperhatikan kebersihan anak dan lingkungan disekitarnya. Tetapi pada umur tersebut masih ditemukan praktek kesehatan yang tidak baik 50. Hal ini kemungkinan terjadi karena ibu bekerja diluar rumah sehingga tidak mempunyai waktu untuk membawa anak kepelayanan kesehatan pada saat anak sakit.

5.2. Status Gizi Balita

Menurut Santoso 1999, Status gizi anak adalah keadaan kesehatan anak akibat interaksi antara makanan dalam tubuh dengan lingkungan sekitarnya. Nilai keadaan gizi anak sebagai refleksi kecukupan gizi, merupakan salah satu parameter yang penting untuk nilai tumbuh kembang fisik dan nilai kesehatan anak tersebut. Dari hasil pengukuran terhadap anak balita dengan menggunakan indeks BBTB Berat Badan menurut Tinggi Badan yang disesuaikan dengan standart WHO-NCHS ditemukan sebagian besar anak mempunyai status gizi yang normal yaitu sebesar 77, anak yang mempunyai status gizi yang gemuk 17 dan anak yang mempunyai status gizi yang kurus 6. Hal ini disebabkan karena ibu selalu memperhatikan keadaan gizi dan kesehatan anaknya. Dilihat dari dukunganperhatian ibu terhadap praktek pemberian makan anak berada pada kategori baik yaitu sebesar 94 dan praktek kesehatan berada pada kategori baik 89. Sedangkan anak yang Universitas Sumatera Utara mempunyai status gizi yang gemuk dan kurus diasumsikan karena ibu yang tidak memperhatikan asupan gizi anak serta kesehatan anak dan dapat juga disebabkan adanya penyakit infeksi yang semakin menambah buruk kondisi kesehatan anak sehingga pertumbuhan anak terganggu. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Perangin-angin 2006 pada anak umur 0 -24 bulan di Kelurahan Gundaling I Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, status gizi dengan menggunakan indeks BBU Berat Badan menurut Umur yang disesuaikan dengan standart WHO-NCHS ditemukan 75 yang berstatus gizi baik, 16,66 berstatus gizi kurang dan 4,17 yang berstatus gizi buruk dan lebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak balita yang gemuk lebih banyak pada umur 37 - 48 bulan 47,1, sedangkan anak balita yang kurus lebih banyak pada umur 25 – 36 bulan 50. Hal ini dapat diasumsikan bahwa anak balita pada umur 37 – 48 bulan sudah mendapatkan makanan tambahan dan pola makan yang tidak teratur. Namun, pada umur 25 – 36 bulan masih ditemukan anak balita yang kurus. Hal ini kemungkinan terjadi karena ibu kurang memperhatikan asupan gizi anak dan dapat disebabkan juga karena penyakit infeksi sehingga menimbulkan nafsu makan anak berkurang.

5.3. Hubungan Pola Asuh dengan Status Gizi Anak Balita