BAB V PEMBAHASAN
5.1. Pola Asuh
Menurut Engle 1997, pola asuh adalah kemampuan keluarga dan masyarakat untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan dalam memenuhi
kebutuhan fisik, mental dan sosial dari anak yang sedang tumbuh dan anggota keluarga lainnya. Pola asuh responden meliputi perhatiandukungan ibu terhadap
anak dalam pemberian makanan, rangsangan psikososial dan praktek kesehatan anak.
5.1.1. PerhatianDukungan Ibu terhadap Anak dalam Pemberian Makanan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh berdasarkan perhatiandukungan ibu terhadap anak dalam pemberian makanan sebagian besar
berada pada kategori baik 94, sedangkan pada kategori tidak baik 6. Hal ini dikarenakan Ibu selalu ada waktu atau selalu mendampingi ketika anak makan karena
sebagian besar ibu adalah Ibu Rumah Tangga IRT yaitu sebesar 81. Ibu sudah mengetahui tentang menu makanan yang sesuai dengan Pedoman Umum Gizi
Seimbang PUGS dan ibu dapat menciptakan suasana yang menyenangkan pada saat anak makan. Bila anak tidak mau makan, ibu dapat membujuk agar anak mau
menghabiskan makanannya. Pengetahuan ibu tentang kebersihan dalam menyiapkan makanan baik hal ini dapat dilihat dari ibu yang selalu mencuci tangan sebelum
mengolah atau memasak bahan makanan dan selalu mencuci alat makan sebelum dipakai.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan yang dikemukakan Nadesul 1995, anak masih membutuhkan bimbingan seorang ibu dalam memilih makanan agar pertumbuhan tidak terganggu.
Bentuk perhatiandukungan ibu terhadap anak meliputi perhatian ketika anak makan dan sikap orangtua dalam memberi makan. Soenardi 2000 mengemukakan bahwa
pada saat mempersiapkan makanan, kebersihan makanan dan peralatan yang dipakai harus mendapatkan perhatian khusus. Makanan yang kurang bersih dan sudah
tercemar dapat menyebabkan diare atau kecacingan pada anak. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Natalia 2006 pada anak balita di
Desa Durian IV Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang menunjukkan juga bahwa praktek pemberian makan sebagian besar berada pada kategori baik yaitu
sebesar 65 sedangkan pada kategori tidak baik sebesar 35. Dari tabel 4.14 menunjukkan bahwa perhatian dukungan ibu dalam praktek
pemberian makan yang baik lebih banyak pada anak umur 25 – 36 bulan 30,9. Hal ini dapat diasumsikan karena sebahagian besar ibu tidak bekerja IRT sehingga ibu
mempunyai waktu yang lebih banyak untuk anak dalam pemberian makan Tetapi pada umur tersebut masih ditemukan praktek pemberian makan yang tidak baik 50.
Hal ini kemungkinan terjadi karena ibu bekerja diluar rumah sehingga tidak mempunyai waktu untuk memperhatikan anak dalam pemberian makan.
5.1.2. Rangsangan Psikososial