E. Mekanisme Pembayaran Pajak Hiburan
Untuk memperlancar pembayaran pajak hiburan, sebaiknya wajib pajak mengetahui bagaimana mekanisme pembayaran pajak hiburan. Berikut adalah
mekanisme pembayaran pajak hiburan :
1 Pembayaran pajak hiburan dilakukan di Kas Daerah atau tempat yang ditunjuk
oleh Kepala Daerah dalam waktu 30 tiga puluh hari setelah diterimanya Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTD, Surat Ketetapan Pajak Daerah
SKPD, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar SKPDKB, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan SKPDKBT, Surat
Tagihan Pajak Daerah STPD; 2
Apabila pembayaran pajak hiburan dilakukan di tempat lain yang ditunjuk hasil penerimaan pajak harus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1 x24
jam; 3
Pembayaran pajak hiburan dilakukan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah SSPD;
4 Pembayaran pajak hiburan dengan sistem self-assesment system, dilakukan di
Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah pada tanggal 7, 14, 21 dan 28 berdasarkan SPTPD atas pajak yang telah dipungut dalam
masa pajak bila mana tanggal tersebut jatuh pada tanggal libur maka jadwal pembayaran diundur pada tanggal berikutnya;
5 Pembayaran pajak hiburan harus dilakukan sekaligus atau lunas;
6 Kepala Daerah atau Pejabat dapat memberikan persetujuan kepada wajib pajak
untuk mengangsur pajak terutang dalam kurun waktu tertentu setelah memenuhi;
7 Angsuran pajak hiburan harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut
dengan dikenakan bunga sebesar 2 dua persen sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang bayar;
8 Kepala Daerah dan Pejabat dapat memberikan persetujuan kepada wajib pajak
atau penunda pembayaran pajak sampai batas waktu yang ditentukan setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan dikenakan bunga sebesar 2
dua persen dari jumlah pajak yang belum atau kurang bayar; 9
Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menunda pembayaran serta tata cara pembayaran angsuran dan penundaan ditetapkan oleh Kepala Daerah atau
pejabat.
F. Mekanisme Penagihan Pajak Hiburan