7 Angsuran pajak hiburan harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut
dengan dikenakan bunga sebesar 2 dua persen sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang bayar;
8 Kepala Daerah dan Pejabat dapat memberikan persetujuan kepada wajib pajak
atau penunda pembayaran pajak sampai batas waktu yang ditentukan setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan dikenakan bunga sebesar 2
dua persen dari jumlah pajak yang belum atau kurang bayar; 9
Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menunda pembayaran serta tata cara pembayaran angsuran dan penundaan ditetapkan oleh Kepala Daerah atau
pejabat.
F. Mekanisme Penagihan Pajak Hiburan
Apabila pajak hiburan terutang tidak dilunasi setelah jatuh tempo pembayaran, pejabat yang ditunjuk akan melakukan tindakan penagihan pajak.
1 Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan akan memberikan surat teguran atau
surat lain yang sejenis yang dikeluarkan oleh pejabat sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan atas melalaikan pajak hiburan yang dikeluarkan 7
tujuh hari sejak saat tanggal jatuh tempo pembayaran pajak; 2
Dalam jangka waktu 7 tujuh hari sejak surat teguran atau surat lain yang sejenis diterbitkan, wajib pajak harus melunasi pajak yang terutang;
3 Apabila jumlah pajak terutang yang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh
wajib pajak dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam surat teguran
atau surat lain yang sejenis, maka jumlah pajak yang harus dibayar ditagih dengan Surat Paksa;
4 Pejabat menerbitkan surat paksa setelah lewat 21 dua puluh satu hari sejak
tanggal surat teguran atau surat lain yang sejenis diterbitkan; 5
Jika pajak yang masih harus dibayar belum dilunasi dalam jangka waktu 2 ×
24 jam sejak surat paksa diterbitkan, pejabat menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP;
6 Setelah dilakukan penyitaan dan wajib pajak tetap belum juga melunasi pajak
yang masih harus dibayar, maka setelah tanggal 10 sepuluh hari sejak tanggal pelaksanaan surat perintah melaksanakan penyitaan, pejabat
mengajukan permintaan penetapan tanggal pelelangan kepada Kantor Lelang Negara;
7 Setelah Kantor Lelang Negara menetapkan hari, tanggal, jam dan tempat
pelaksanaan lelang, juru sita memberitahukan secara tertulis kepada wajib pajak.
G. Berbagai Kendala yang Dihadapi
Dalam pelaksanaan pemungutan pajak hiburan, masih terdapat kendala atau masalah yang timbul sehingga dapat menghambat perkembangan dan peningkatan
penerimaan pajak hiburan. Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemngutan pajak hiburan adalah :
1 Sulitnya bertemu wajib pajak, dikarenakan wajib pajak tidak ingin bertemu
atau memiliki kesibukan ketika ingin ditemui.
2 Keterlambatan wajib pajak dalam Penyampaian Surat Pemberitahuan SPT
Pajak Hiburan. 3
Data dari wajib pajak tidak lengkap seperti laporan penjualan. Kalau tidak lengkap dilakukan penongkrongan penjagaan kompetensi dari wajib pajak
selama 30 hari kerja 1 bulan kalender. 4
Tingkat kesadaran wajib pajak yang masih rendah dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak.
5 Masih adanya beberapa wajib pajak yang memiliki tunggakan-tunggakan
pajak. 6
Masih ditemui atau masih adanya petugas Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan yang belum bekerja secara efektif khususnya bagi petugas yang
berkaitan dengan penyuluhan. 7
Susahnya untuk bertemu pimpinan yang menyelenggarakan objek hiburan guna untuk dimintai keterangan mengenai data-data penghasilanyang didapat
agar Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dapatmengetahui berapa besar penghasilan yang didapat dan menghindari penyimpangan terhadap wajib
pajak. 8
Kurang tegasnya peraturan daerah dalam mengatur pajak daerah.
H. Upaya Yang Dilakukan Dalam Meningkatkan Pajak Hiburan