24 1.
Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek.
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak.
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu Notoatmojo, 2007 :
1. Menerima receiving
Menerima diartikan bahwa subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan.
2. Merespon responding
Memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi
dari sikap. 3.
Menghargai valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan
suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat ketiga. 4.
Bertanggung jawab responsible Bertanggung jawab merupakan bentuk sikap yang paling
tinggi atas segala yang telah dipilihnya dengan segala resikonya.
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung dengan cara menanyakan bagaimana pendapat
atau pertanyaan responden terhadap suatu objek atau juga
25 dengan cara memberikan pendapat dengan menggunakan
jawaban setuju atau tidak setuju terhadap pertanyaan pada objek tertentu Notoatmojo, 2007.
2.2.2. Faktor dari luar tubuh eksternal 1. Tata Cara Pencampuran Pestisida
Semua jenis pestisida adalah bahan kimia beracun, semakin besar dosis maka semakin mempermudah terjadinya keracunan bagi
teknisi pest control. Tata cara pencampuran pestisida berpengaruh langsung terhadap bahaya keracunan pestisida. Cara pencampuran
pestisida yang melebihi aturan akan membahayakan penyemprot itu sendiri. Aturan pemakaian pestisida telah ditentukan oleh
produsen atau lembaga penelitian yang berwenang setelah melalui penelitian yang mendalam dan harus ditaati oleh pengguna
pestisida Tugiyo, 2003.
2. Cara Penyimpanan Pestisida
Penanganan pestisida mulai dari pembelian, penyimpanan, pencampuran cara menyemprot hingga penanganan setelah
penyemprotan berpengaruh terhadap resiko keracunana apabila pestisida yang digunakan tidak menggunakan wadah aslinya
Afriyanto, 2008.
26
3. Arah Semprot Terhadap Arah Angin
Arah angin harus diperhatikan oleh penyemprot misalnya saat melakukan kegiatan pengasapan fogging.Penyemprotan yang baik
bila searah dengan arah angin dengan kecepatan tidak boleh melenihi 750 m per menit. Petugas yang menyemprotkan pestisida
melawan arah angin akan lebih mudah terjadi keracunan pestisida terutama penyerapan melalui kulit Rustia, 2009.
4. Frekuensi Penyemprotan
Semakin sering melakukan penyemprotan, maka semakin tinggi pula resiko keracunannya. Menurut Peraturan Menteri Tenaga
Kerja No. Per-03Men1986 Pasal 2 ayat 2a menyebutkan bahwa untuk menjaga efek yang tidak diinginkan, maka dianjurkan supaya
tidak melebihi 4 jam per hari dalam seminggu berturut-turut bila menggunakan pestisida.
5. Jumlah dan Jenis Pestisida
Jumlah dan jenis pestisida yang digunakan dalam satu waktu penyemprotan akan menimbulkan efek keracunan yang lebih besar
bila dibandingkan dengan penggunaan satu jenis pestisida, karena daya racun atau konsentrasi pestisida akan semakin kuat sehingga
memberikan efek samping yang besar Tugiyo, 2003.
6. Penggunaan Alat Pelindung Diri
Menurut Peraturan Menterti Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.03Men1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja di
27 tempat kerja yang mengelola pestsida, pada pasal 2 ayat 2
disebutkan bahwa penggunaan alat pelindung diri dalam melakukan pekerjaan bertujuan untuk melindungi diri dari sumber
bahaya tertentu, baik yang berasal dari lingkungan maupun dari lingkungan kerja. Alat pelindung diri berguna untuk mencegah dan
mengurangi sakit atau cedera. Pestisida umumnya adalah racun yang bersifat kontak, oleh karena
itu penggunaan alat pelindung diri pada waktu menyemprot sangat penting untuk menghindari kontak langsung dengan pestisida.
Jenis-jenis alat pelindung diri tersebut adalah : 1. Alat pelindung kepala berupa pengikat rambut, penutup
rambut, dan topi dari berbagai bahan. 2. Alat pelindung mata, berupa goggles, face shield atau masker
wajah yang diperlukan untuk melindungi mata dari percikan, partikel melayang, gas-gas, uap, dan debu yang berasal dari
pemaparan pestisida. 3. Alat pelindung pernapasan adalah alat yang digunakan untuk
melindungi pernapasan berupa respirator atau masker khusus. Alat pelindung pernapasan terdiri dari 2 jenis, yaitu :
A. Masker untuk melindungi dari debu atau partikel yang lebih besar yang masuk kedalam pernapasan, dapat terbuat dari
kain dengan ukuran pori-pori tertentu.
28 B. Respirator berguna untuk melindungi pernapasan dari debu,
kabut, uap logam, asap, dan gas. Alat ini dapat dibedakan atas :
a. Respirator pemurni udara Membersihkan udara dengan cara menyaring atau
menyerap kontaminan dengan toksisitas rendah sebelum memasuki pernapasan, alat ini pembersihnya
berupa filter untuk menangkap debu diudara atau tabung kimia khusus yang dapat menyerap gas, uap
dan kabut. b. Respirator penyalur udara
Memompakan udara yang tidak terkontaminasi secara terus menerus dari sumber yang jauh dihubungkan
dengan selang bertekanan udara atau dari persediaan portable seperti tabung yang berisi oksigen. Jenis ini
biasa dikenal SCBA Self Contained Breathing Appatus atau alat pernapasan mandiri yang
digunakan di tempat kerja yang terdapat gas beracun. 4. Pakaian pelindung badan digunakan untuk melindungi tubuh
dari percikan bahan kimia yang membahayakan. 5. Alat pelindung tangan, alat yang digunakan berupa sarung
tangan yang terbuat dari bahan kedap air serta tidak bereaksi dengan bahan kimia yang terkandung didalam pestisida.