Nozel Bahan Bakar Fuel Nozzle

Dolok Martin O.D.S : Rancangan Ruang Bakar Turbin Gas Pada Sebuah Pembangkit Listrik Dengan Daya 21 MW, 2009.

4.3.3.4. Sudut Jet

Untuk menghitung sudut jet seperti tampak pada gambar 4.8, dapat menggunakan grafik pada gambar 4.11. Jadi untuk K = 38 dengan bentuk lubang bulat round holes, diperoleh sudut jet = 78 . Gambar 4.8. Variasi sudut jet dengan tekanan jatuh liner untuk berbagai bentuk lubang

4.4. Nozel Bahan Bakar Fuel Nozzle

Pada kebanyakan turbin gas, bahan bakar cair akan dikabutkan dengan menyemprotkan ke dalam ruang bakar. Satu buah nozel bahan bakar normal digunakan pada ruang bakar tubular. Proses pengabutan itu sendiri maksudnya adalah dimana aliran bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar pada zona utama primary zone yang kemudian disesuaikan dengan pola aliran laju udara untuk menciptakan pembakaran. Dolok Martin O.D.S : Rancangan Ruang Bakar Turbin Gas Pada Sebuah Pembangkit Listrik Dengan Daya 21 MW, 2009. Sebuah nozel bahan bakar yang ideal haruslah memiliki karakateristik sebagai berikut: 1. Proses pengabutan atomization yang baik 2. Respon yang cepat untuk merubah setting katup throttle 3. Bebas dari aliran yang tidak stabil 4. Biaya yang muran dan berat yang ringan pada saat pembuatan serta mudah dalam penggantian komponen pada saat pemeliharaan. 5. Resiko kerusakan yang direndah pada saat pembuatan dan pemasangan. Tipe fuel nozzle yang direncanakan pada ruang bakar ini adalah jenis plain jet air blast yang juga merupakan nozel untuk kebanyakan dengan bahan bakar gas alam, seperti yang tampak pada gambar 4.9.

4.4.1. Diameter orifisjet

Sebuah plain-jet airblast menurut A.K. Jasuja dengan penelitiannya terhadap proses pengabutan pada sebuah konferensi para peneliti injeksi bahan bakar di London pada tahun 1978 mengemukakan bahwa, diameter orifisjet dapat dicari dengan hubungan: SDM = A U 19 , 35 .     A L ρ ρ σ 25 . 1     + A L m m + 0,127 5 . 2     L L d σρ µ     + A L m m 1 dimana: SMD = Sauter Mean Diameter = Surface tension. Nm 2 = density µ = Dynamic viscosity kgm.s Dolok Martin O.D.S : Rancangan Ruang Bakar Turbin Gas Pada Sebuah Pembangkit Listrik Dengan Daya 21 MW, 2009. data dapat dilihat pada lampiran 3, untuk tipe plain jet Jasuja maka: 120.10 -6 = 102 19 , 35 . 3 17 , 8 . 892 10 . 50     − 10 1 + 25 . +0,127 25 . 3 3 892 . 10 . 50 10 . 25     − − d 1+10 120.10 -6 = 52,78 . 10 -6 + 1.046 . 10 -3 do 0,5 do 0,5 = 0,0643 do = 0,00413 m = 4,13 mm. Gambar 4.9. Tipe fuel nozzle plain jet air blast dengan bahan bakar gas alam

4.5. Efisiensi Pembakaran