Selubung Casing Ruang Bakar 1.

Dolok Martin O.D.S : Rancangan Ruang Bakar Turbin Gas Pada Sebuah Pembangkit Listrik Dengan Daya 21 MW, 2009. Keterangan: 1. Spark plug ignition 2. Tabung api liner 3. Selubung casing 4. Transition piece 5. Nozel turbin 6. Swirler pusaran 7. Nozel bahan bakar 8. Tabung api silang cross fire tube 9. Lubang difusi. 4.1. Selubung Casing Ruang Bakar 4.1.1. Luas Penampang Selubung A ref Untuk luas optimal luas penampang dari ruang bakar seperti yang tampak pada gambar 4.2., dapat ditentukan dengan perhitungan kehilangan tekanan dan beban pembakaran. Di bawah ini ditunjukkan sebuah persamaan untuk kondisi hilangnya tekanan. a O a a O P P 2 2 2 − ∆ = a O a a O P P 2 2 2 − ∆ 2 R 2 2 5 . 2 . .     Α a O a O uRB P ref T m ………………..[lit. 9 hal 108] Sehingga: A ref =[     a o a O uRB P T m R 2 5 , 2 . 2 2 ref a a O q P 3 2 − ∆     − ∆ a O a a O P P 2 2 3 -1 ] 0,5 m 2 Dolok Martin O.D.S : Rancangan Ruang Bakar Turbin Gas Pada Sebuah Pembangkit Listrik Dengan Daya 21 MW, 2009. Dimana: R = Gas konstan 287 Nmkg.K q ref = Tekanan dinamik Pa A ref = Luas penampang selubung m 2 m u RB = Laju aliran massa udara per ruang bakar kgs P 02a = Tekanan udara kondisi titik 02a Pa T 02a = Temperatur pada kondisi titik 02a K Gambar 4.2. Penampang selubung Casing ruang bakar. Untuk mengetahui kondisi kehilangan tekanan pada jenis ruang bakar tubular, dapat dilihat pada lampiran 2. Maka A ref dapat dicari dengan terlebih dahulu mencari: Laju aliran massa udara tiap ruang baker M u RB = JumlahRB M u Dolok Martin O.D.S : Rancangan Ruang Bakar Turbin Gas Pada Sebuah Pembangkit Listrik Dengan Daya 21 MW, 2009. dimana m u adalah laju aliran massa udara total dikurangi dengan laju aliran massa udara untuk pendinginan, yaitu 15 dari total laju aliran massa udara dari hasil kompresi- ………………………………………...[lit. 12 hal. 161]. Laju aliran massa udara untuk proses pendinginan: m udara pendinginan = 15 . m u = 15 . 99,4 kgs = 14,91 kgs Sehingga diperoleh: m u RB = m u – m udara pendinginan kgs = 99,4 . 14,91 kgs = 84,49 kgs Maka laju aliran massa udara menuju tiap-tiap ruang bakar yang berjumlah 10 adalah: Mu RB = 10 49 , 84 s kg = 8,449 kgs Berdasarkan kondisi yang telah dicari pada bab 3 diperoleh: h 02a = 646,28 kJkg dengan cara interpolasi dari lampiran 1 diperoleh: T 02a = 655,84 K P 02a = 12,388 bar ref a a O q P 3 2 − ∆ = 37 lihat lampiran 2 a O a a O P P 2 2 2 − ∆ = 0,07 untuk jenis tubular Dolok Martin O.D.S : Rancangan Ruang Bakar Turbin Gas Pada Sebuah Pembangkit Listrik Dengan Daya 21 MW, 2009. maka diperoleh: A ref =     a o a O uRB P T m R 2 5 , 2 . 2 2 ref a a O q P 3 2 − ∆     − ∆ a O a a O P P 2 2 3 -1 ] 0,5 m 2 Aref= 5 , 1 2 5 5 , 07 , 37 . 10 . 388 , 12 89 , 655 . 449 , 8 2 287             − = 0,0481 m 2

4.1.2. Diameter Selubung Ruang Bakar D

ref Besarnya diameter selubung ruang bakar D ref seperti yang terlihat pada gambar 4.2. dapat dicari dengan persamaan: A ref = 4 π D ref 2 Dref = 5 , 4       π Aref = 5 , 0481 , 4       π = 0,247 m 4.2. Tabung Api Ruang Bakar Liner 4.2.1.