Analisis Data Peran K.H Ahmad Sanusi Dalam Pendidikan Islam

Cibalagung, dan Cipanengah dipandang sebagai pusat pendidikan pesantren di Sukabumi. 2

B. Biografi K.H Ahmad Sanusi Dan Latar Belakangnya

K.H Ahmad Sanusi dari Sukabumi di lahirkan pada tanggal 12 Muharram 1306H, Bertepatan dengan tanggal 18 September 1888 MDaftar Orang-orang Indonesia Terkemuka di Jawa, R. A. 31No. 2119. 3 Di kampung CantayanDesa Cantayan Kecamatan Cantayan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat daerah tersebut dulunya bernama kampung Cantayan Desa Cantayan Onderdistrik Cikembar, Distrik Cibadak, Afdeeling Sukabumi. Putra ketiga dari delapan bersaudara, dari pasangan K.H Abdurrohim Ajeungan Cantayan, Pimpinan Pondok Pesantren Cantayan dengan ibu Empok. 4 Beliau adalah seorang yang membentengi aqidah umat dan melahirkan pendidikan yang membebaskan. Karena disatu sisi, ia menyaksikan pendidikan Islam pesantren tertinggal jauh oleh pendidikan yang diselenggarakan oleh misionaris Kristen, sedangkan disisi yang lain pendidikan Islam non formal yang ada waktu itu adalah penghulu yang menjadi ajang kepanjangan tangan pemerintah colonial. 5 Dan K.H Ahmad Sanusi merupakan seseorang yang sangat gigih dalam perjuangannya, dan tidak hanya di keagamaan beliau berperan namun di politik pun beliau aktif. 6 Dilihat dari silsilah keluarga, K.H Ahmad Sanusi masih keturunan Syaikh Haji Abdul Muhyi Pamijahan, seorang Waliyullah yang berada di daerah Pamijahan Tasikmalaya. 7 Didalam buku karangan Miftahul Falah, bahwa berdasarkan cerita yang berkembang di lingkungan keluarga dan masyarakat 2 Miftahul Falah, S.S, Riwayat Perjuangan K.H Ahmad Sanusi, Masyarakat Sejarawah Indonesia: Maret 2009, hlm. 2-4. 3 Wawancara dengan Drs.H. Munandi Shaleh, pada tanggal 11 Februari 2014. 4 Munandi Shaleh, M,Si, K.H Ahmad Sanusi Pemikiran dan Perjuangannya Dalam Pergolakan Nasional, Sukabumi: Ketua Umum MUI, 21 September 2011, hlm. 3. 5 http:ahmadalim.blogspot.com201008kh-ahmad-sanusi.html , Diakses pada tanggal 18 September 2013. 6 Wawancara Drs. K.H. Hasanudin M.Ag, pada tanggal 11 Februari 2014. 7 Munandi Shaleh, M,Si, loc.cit., hlm. 3. sekitarnya, K.H Abdurrahim berasal dari Sukapura Tasikmalaya. Konon diceritakan bahwa, ayah K.H Abdurrahim yang bernama H. Yasin masih memiliki hubungan kekeluargaan dengan Raden Anggadipa. Ketika memegang jabatan sebagai Bupati Sukapura, Raden Anggadipa dikenal dengan nama Raden Tumenggung Wiradadaha III. Ia dikenal juga dengan panggilan Dalem Sawidak karena memiliki anak sekitar enam puluh orang.Cerita lain menyebutkan bahwa H. Yasin merupakan keturunan Syaikh Haji Abdul Muhyi, penyebar agama Islam di daerah Tasikmalaya Selatan yang berpusat di Pamijahan. H. Yasin berangkat mengembara ke Sukabumi sampai ia memutuskan untuk menetap di Cantayan. Dalam pengembaraan itu, ia ditemani istrinya yang bernama Naisari. Dari perkawinannya itu, H. Yasin memiliki sepuluh orang putra dan salah satunya bernama K.H Abdurrahim sebagai anak ke enam. Lima orang kakaknya masing- masing bernama Sardan, Eming Ja’ud, Coon, Maryam, dan Iti. Sementara itu, empat orang adiknya masing-masing bernama Fatimah, Madjid, Eming Emot, dan Rohman. Dan K.H Ahmad Sanusi merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara buah cinta K.H Abdurrahim dengan Empok, istrinya yang pertama. K.H Ahmad Sanusi memiliki dua orang kakak yang masing-masing bernama Iting Perempuan dan Abdullah Laki-laki; serta memiliki lima orang adik yang masing-masing bernama Ulan, Nahrowi, Soleh, Kahfi, dan Endah. Selain itu, K.H Abdurrahim pun memiliki enam orang anak hasil pernikahannya dengan Eno, istri keduanya, yang masing-masing bernama Muhammad Mansyur, Ahmad Damanhuri, Dadun Abdul Qohar, Muhammad Maturidi, Bidin Saefudin, dan Bidi Malakah. Adapun pernikahannya dengan Oyo, istri ketiganya, K.H Abdurrahim tidak dikaruniai anak. Dari sumber lain dikatakan bahwa K.H Abdurrahim memiliki dua orang istri masing-masing bernama Empok istri pertama dan Siti Zaenab istri kedua. Dari istri pertamanya, K.H Abdurrahim mempunyai delapan orang anak, sedangkan dari istri keduanya dikaruniai sembilan orang anak. Sumber yang merupakan dokumen keluarga ini menunjukkan perbedaan dengan sumber sebelumnya dalam hal urutan adik-adik K.H Ahmad Sanusi, nama istri kedua K.H Abdurrahim, dan