Data dan Informasi Geografis

2.3 Data dan Informasi Geografis

Data adalah bahasa, mathematical, dan simbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep, dan objek-objek penting lainnya Prahasta, 2005:32. SIG dapat menyimpan dan mengumpulkan data dengan dua cara, yaitu secara langsung dengan mendigitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atribut dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard, maupun secara tidak langsung dengan meng-import data-data spasial dari perangkat- perangkat lunak yang ada. Terdapat beberapa alasan mengenai kebutuhan SIG, diantaranya: 1. Penanganan data geospasial sangat buruk 2. Peta dan statistik sangat cepat kadaluarsa 3. Data dan informasi sering tidak akurat 4. Tidak ada pelayanan penyediaan data 5. Tidak ada pertukaran data Sedangkan fungsi dari Sistem Informasi Geografis SIG antara lain : 1. Sistem Informasi Geografis sebagai bank data geografis 2. Sistem Informasi Geografis sebagai sarana bantu pengambilan keputusan 3. Sistem Informasi Geografis sebagai sarana pengendalian operasional dan pemantauan.

2.3.1 Jenis Data Pada Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis memiliki dua 2 jenis data, yaitu data spasial keruangan, dan data non spasial atribut. Jenis data spasial merupakan data yang berhubungan dengan ruang atau yang bersifat keruangan. Sekumpulan entity baik yang memiliki lokasi atau posisi yang tetap mampu yang tidak tetap memiliki kecenderungan untuk bertambah, bergerak atau berkembang merupakan pendeskripsian dari data spasial. Penyajian data spasial dalam komputer dapat ditampilkan secara raster dan vektor. Dalam struktur raster, untuk menetapkan data alokasionalnya menggunakan jaringan sel grid. Jadi dalam struktur raster lokasi keruangannya dikodekan, setiap sel menunjukkan baris dan kolom dalam suatu matriks petunjuk lokasi serta kode atribut yang dipetakan ke dalamnya. Sedangkan struktur vektor, suatu titik dinyatakan dengan koordinat tunggal x,y, baris dengan koordinat yang berkesinambungan x 1 ,y 1 ,x 2 ,y 2 ,...,x n ,y n dan poligon dengan deret tertutup x 1 ,y 1 ,x 2 ,y 2 , ...,x n ,y n ,x 1 ,y 1 . Perbedaan dari struktur vektor dan raster adalah struktur vektor menunjukkan penyajian yang lebih detil dibandingkan dengan struktur raster tetapi struktur vektor membutuhkan perangkat yang lebih rumit dan mahal dalam penerapannya. Jenis data non spasial merupakan data yang dapat dihubungkan dengan data geografis atau peta untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan. Penyimpanan data non spasial ini dapat dilakukan dengan dua 2 cara, yaitu dalam bentuk tabel di dalam database dan ditabelkan pada peta dengan pola titik tertentu atau simbol tertentu. Setiap objek memiliki ciri dasar yang membedakan dengan objek lainnya. Atribut adalah uraian dari ciri dasar tersebut untuk tujuan pengenalannya, termasuk pula klasifikasi serta nama-nama tertentu yang digunakan untuk objek-objek tertentu. Atribut juga sebagai data tematik atau data atribut biasanya disajikan dalam bentuk tulisan atau legenda peta. Contoh atribut jalan seperti: karakteristik jalan dan kualitas jalan.

2.3.2 Model Data Sistem Informasi Geografis

Menurut Barus 1996: 3-19, Semua fitur pada muka bumi bisa di representasikan oleh tiga identitas yaitu: titik, garis, dan poligon. Fitur- fitur beserta atributnya dikumpulkan dalam satuan-satuan yang disebut layer. Sungai, bangunan, jalan, laut, batas administrasi merupakan contoh-contoh dari layer. Objek titik dalam peta mempunyai makna mewakili lokasi dan tidak ke unsur lain. Tetapi kenampakan objek titik ini akan berbeda jika dilakukan pembesaran zooming, yang berarti menjadi objek area. Jadi ukuran skala pengamatan pemetaan akan mempengaruhi penampilan ukuran objek dalam database. Pada skala tertentu kelompok objek tertentu akan hilang untuk penyimpanan dalam database. Objek garis juga diistilahkan dengan ujung, lengkungan, dan polyline dalam kehidupan antara lain jalur jalan, pipa, yang muncul terpisah dan tidak berkaitan satu dengan yang lainnya. Walaupun demikian unsur garis tersebut merupakan unsur kelompok yang lebih besar, misalnya aliran sungai kecil dapat dikaitkan dengan sungai yang lebih besar hingga akhirnya dalam ruang lingkup daerah sungai. Ada beberapa sifat yang perlu diperhatikan mengenai sifat objek garis ini antara lain: panjang misalnya untuk jarak, kelengkungan untuk sungai, dan orientasi untuk sumber daya mineral Objek poligon area dapat diidentifikasi untuk objek yang alami dan buatan manusia, yang berarti keberadaan objek tidak dikaitkan dengan tinggi. Unit spasial poligon dapat bersifat alami seperti danau, pulau atau tipe tanah, atau buatan seperti batas kecamatan. Batas-batas ini dapat tidak jelas, mempunyai banyak sifat, berubah sesuai waktu, bervariasi sesuai definisi, dan dapat juga tidak dapat diamati langsung. Sifat-sifat yang dikaitkan dengan unsur area antara lain adalah perkembangan area, ukuran keliling, daerah tumpang tindih, dan lain- lain. 2.4 Konsep Dasar Tata Ruang Pemukiman 2.4.1 Konsep Dasar Tata Ruang