Konsep Dasar Tata Ruang Pemukiman .1 Konsep Dasar Tata Ruang
Objek garis juga diistilahkan dengan ujung, lengkungan, dan polyline
dalam kehidupan antara lain jalur jalan, pipa, yang muncul terpisah dan tidak berkaitan satu dengan yang lainnya. Walaupun
demikian unsur garis tersebut merupakan unsur kelompok yang lebih besar, misalnya aliran sungai kecil dapat dikaitkan dengan sungai yang
lebih besar hingga akhirnya dalam ruang lingkup daerah sungai. Ada beberapa sifat yang perlu diperhatikan mengenai sifat objek garis ini
antara lain: panjang misalnya untuk jarak, kelengkungan untuk sungai, dan orientasi untuk sumber daya mineral
Objek poligon area dapat diidentifikasi untuk objek yang alami dan buatan manusia, yang berarti keberadaan objek tidak dikaitkan
dengan tinggi. Unit spasial poligon dapat bersifat alami seperti danau, pulau atau tipe tanah, atau buatan seperti batas kecamatan. Batas-batas
ini dapat tidak jelas, mempunyai banyak sifat, berubah sesuai waktu, bervariasi sesuai definisi, dan dapat juga tidak dapat diamati langsung.
Sifat-sifat yang dikaitkan dengan unsur area antara lain adalah perkembangan area, ukuran keliling, daerah tumpang tindih, dan lain-
lain.
2.4 Konsep Dasar Tata Ruang Pemukiman 2.4.1 Konsep Dasar Tata Ruang
Di dalam Undang-undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pasal 1 butir 2 tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola
ruang. Ruang di dalam pasal 1 butir 1 UU No.262007 memiliki definisi sebagai wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya. Tujuan dari penaataan ruang berdasarkan UU No.262007 pasal
3 adalah untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan : 1. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan
lingkungan buatan. 2. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam
dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia, dan
3. Terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaaatan ruang.