D.JARINGAN USAHA KEGIATAN
R.S.U Dr.Pirngadi bergerak dalam bidang jasa yaitu melakukan upaya kesehatan paripurna kepada semua golongan masyarakat. Sembilan jenis usaha kegiatan
R.S.U Dr.Pirngadi. 1.
Menyelengarakan Pelayanan Medis 2.
Menyelengarakan Pelayanan Non Medis 3.
Menyelenggarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan 4.
Menyelenggarakan Pelayanan Rujukan 5.
Menyelengarakan Pendidikan dan Pelatihan 6.
Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan 7.
Menyelenggrakan Administrasi Umum dan Keuangan 8.
Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya
9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh Kepala Daerah
E. Kinerja Usaha Terkini
Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan dengan
Motto Aegroti Salus Lex Suprema Kepentingan Penderita adalah hal Yang
Utama mempunyai Tujuan, Visi dan Misi sebagai berikut :
1. Tujuan Utama
a. terwujudnya peningkatan penyelenggaraan upaya kesehatan
paripurna kepada semua golongan masyarakat, terjangkau
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta peraturan yang berlaku.
b. terciptanya peningkatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang bersifat spesialistik dan sub spesialistik, bermutu, professional dan etis.
2. Tujuan Khusus
a. tercapainya peningkatan peran Rumah Sakit sebagai tempat
berlindung upaya pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman, di tempat mana penderita memperoleh kepercayaan dan
harapan. b.
meningkatkan peran sumah sakit sebagai tempat pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan IPTEK di bidang
kesehatan.
Visi
Mandiri : dalam pendanaan dan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Tanggap : terhadap tuntutan masyarakat, perubahan pola penyakit dan kemajuan
IPTEK di bidang kesehatan. Profesional
Misi
: dalam pelaksanaan pelayanan sesuai standard dan etika.
1. Meningkatkan upaya kesehatan paripurna kepada semua golongan
masyarakat secara merata dan terjangkau, sesuai dengan tugas pokok, fungsi serta peraturan yang berlaku,
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat spesialistik dan sub
spesialistik yang bermutu, 3.
Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan secara professional dan etis agar timbul kepercayaan dan harapan serta rasa aman dan kenyamanan bagi
penderita, 4.
Meningkatkan peran Rumah Sakit sebagai tempat pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan IPTEK di bidang kesehatan.
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Medan, diperlukan strategi yang merupakan rencana menyeluruh dan
terpadu, mengenal segala upaya Rumah Sakit, baik dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan yang dirancang dan dipergunakan sebagai pedoman,
dirumuskan dengan berbagai pertimbangan, tidak hanya dalam teori dan konsep tapi diupayakan dan diimplementasikan.
1. Kebijakan yang diterapkan
a. Kebijakan mengoptimalkan peranan dokter spesialis,
b. Kebijakan mengoptimalkan peranan paramedik,
c. Kebijakan memanfaatkan tarif yang lebih murah untuk meningkatkan
pelanggan, d.
Kebijakan mengoptimalkan sebagai Rumah Sakit Swadana, e.
Peningkatan mutu sarana pelayanan, f.
Peningkatan keamanan dan kenyamanan, g.
Peningkatan status akreditasi rumah sakit,
h. Pengelolaan sumber daya manusia,
i. Pengembangan kerjasama dan koordinasi secara internal dan eksternal.
2. Upaya Kegiatan yang dilaksanakan
a. Mengadakan pengawasan langsung terhadap kegiatan rumah sakit, guna
meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan, b.
Melaksanakan kegiatan seminar simposium, guna mengetahui informasi terbaru tentang pola penyakit dan pola pelayanan,
c. Mengadakan pertemuan berkala antar dokter spesialis dan juga bagian-
bagian lainnya, d.
Mendata daftar kegiatan tiap-tiap unit kerja, menetapkan prioritas kegiatan dan mengevaluasi kegiatan tiap tahun,
e. Melaksanakan renovasi dan penambahan gedung yakni : pembangunan 30
ruang VIP swadaya masyarakat, pembangunan 40 ruang kelas I dan penambahan jumlah tempat tidur sebannyak 365 TT.
F.RENCANA KEGIATAN
Kinerja Usaha Terkini yang di lakasanakan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi kota Medan adalah sebagai berikut :
1. pembangunan 30 Ruang VIP Swadaya masyarakat
2. pembangunan 40 Ruang Kelas I Swadaya masyarakat
3. penambahan jumlah Tempat Tidur sebanyak 365 unit
4. pengembangan Jenis Pelayanan,terdiri dari :
a. akupuntur
b. klinik kecantikan
c. hemodialisys
d. bedah mulut
e. klinik VCT Aids HIV
5. Pengembangan Komite dan Instalasi ada tujuh.
a. Instalasi CSSD
b. Instalasi Gas Medik
c. Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit
d. Komite Kendali Pendidikan Penelitian dan Teknologi Kesehatan
e. Komite Gugus Kendali Mutu
f. Komite Akreditasi
g. Komite Etika
6. Penerapan Sistem Swaskelola ada sembilan
a. Instalasi Farmasi
b. Instalasi Patologi Anatomi
c. Intalasi Hemodialysis
d. Instalasi Sandang
e. Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit
f. Instalasi patologi Klinik
g. Instalasi Radiologi
h. Instalasi Kemotoran
i. Instalasi Gizi
7. Tour Hospital Wisata Ruamah Sakit
8. Pengangkatan 445 orang pegawai kontrak
9. Peningkatan keterampilan Dan Pengetahuan SDM
Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi juga telah membuat rencana yang akan dilaksanakan kedepan ada sembilan rencana.
a. Pembangunan Gedung Khusus kelas III dengan kapasitas 300 unit tempat
tidur b.
Pembangunan Ruang Radiotherapy c.
Pelayanan Farmasi Klinis Rawat Jalan Khusus Askes – kin d.
Penambahan Ruang Haemodialisa dengan 25 unit tempat tidur e.
Pembentukan Pusat Jantung Terpadu f.
Pembentukan Pelayanan Ambulance Kedaruratan Masyarakat g.
Melaksanakan Pendidikan Ilmu Kedokteran berkala setiap bulan h.
Pengembangan pemulasaraan jenazah i.
Terealisasinya RSU Dr. Pirngadi menjadi Badan Layanan Umum BLU
22
BAB III TOPIK PENELITIAN
A. Pengertian Sistem Pengawasan Intern Kas Menurut B.Romney dan Steinbart 2003, Sistem adalah entitas yang
terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan. Menurut Werren 2005, Pengawasan Intern merupakan
kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya
,sedangkan menurut IAI 2001, Pengawasan Intern adalah suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manjemen dan porsenel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan
tujuan berikut ini: a keandalan pelaporan keuangan, b efektivitas dan efisen operasi, dan c kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.Menurut
Kieso 2002, Kas adalah aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran
dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya..
Menurut S.Hadibroto 2001, Sistem Pengawasan Intern merupakan suatu
sistem yang terdiri dari berbagai macam unsur dengan tujuan untuk melindungi harta benda, meneliti ketepatan dan seberapa jauh dapat dipercayainya data
akuntansi, mendorong efisien operasi dan menunjang dipatuhinya kebijaksanaan pimpinan.
Menurut Sukrisno Agus 2004, Umumnya aktifitas pengendalian yang mungkun relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan posedur yang
berkaitan dengan hal-hal berikut ini :
1. Review terhadap kinerja,
2. Penolahan informasi,
3. Pengendalian fisik,
4. Pemisahan tugas.
B. PROSEDUR TETAP PENERIMAAN KAS
Adapun sumber dan prosedur penerimaan kas yang terdapat di RSU Dr.Pirngadi adalah sebagai berikut:
1 Penerimaan dan Penyetoran Karcis Harian Prosedur dalam penerimaan dan penyetoran karcis harian adalah sebagai berikut :
a. pasien membeli karcis harian di loket,
b. petugas keuangan mencatat seluruh harga karcis ke dalam poliklinik,
c. petugas keuangan mencatat seluruh harga karcis ke dalam Tanda Bukti
Setor TBS, d.
petugas keuangan melaporkan kepada coordinator rawat jalan, e.
koordinator menandatangani buku klinik dan TBS yang telah di cek kebenarannya,
f. petugas keuangan menyetor harga karcis ke Bank Sumut di Badan
Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan, g.
petugas keuangan menyerahkan TBS yang telah ditandatangani petugas Bank Sumut kepada Koordinator rawat jalan,
h. koordinator rawat jalan menghimpun semua TBS dan diserahkan kepada
kasir penerimaan RSU Dr.Pirngadi,
i. kasir penerimaan RSU Dr. Pirngadi kota Medan mencatat seluruh
penerimaan kedalam TBS model bend 17 yang telah disesuaikan dengan setoran petugas keuangan dan di setor ke AC Pemegang Kas,
j. kasir penerimaan membukukan penerimaan kedalam buku kas umum,
k. kasir penerimaan menyerahkan TBS model bemd 17 yang telah di
tandatangani petugas Bank Sumut kepada : 1
lembar pertama untuk kasir penerimaan, 2
lembar kedua untuk SPJ ke Bagian Keuangan Setda Medan, 3
lembar ketiga dan Keempat untuk petugas Bank, 4
lembar Kelima kepada Kaur Akuntansi Keuangan, 5
lembar Ketujuh untuk pihak ketiga KSO, 6
lembar Kedelapan untuk pemegang kas. Unit-unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran karcis ini adalah sebagai
berikut: a
sub.bagian akuntansi keuangan dan mobilisasi dana b
kasir penerimaan RSU Dr.Pirngadi kota Medan c
rekam medik d
bank sumut e
pemegang kas swadana RSU Dr.Pirngadi kota Medan 2 Penerimaan dan Penyetoran Biaya Pelayanan Kesehatan di IGD
Prosedur dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan di IGD sebagai berikut :
a. pasien membeli karcis harian IGD
b. pasien diarahkan ke ruang periksa
c. petugas keuangan memberikan kwitansi sesuai dengan tindakan yang di
berikan kepada pasien d.
pasien yang harus di rawat inap adalah : 1
petugas keuangan mencatat semua biaya pelayanan kedalam BO bagi pasien yang tidak membayarnya di IGD,
2 pasien diarahkn diantar keruangan yang diminta.
3 petugas keuangan mencatat seluruh biaya pelayanan kedalam buku
klinik dan kedalam Lembaran Tarif Pelayanan Kesehatan di IGD 4
lembaran tarif pelayanan kesehatan di IGD ditandatangani petugas keuangan kasir, perawat IGD dan dokter triage
5 petugas keuangan mencatat seluruh biaya pelayanan kesehatan
6 pasien kedalam Tanda Bukti Setor TBS
petugas keuangan melapor kepada koordinator rawat jalan 7
koordinator menandatangani buku poliklinik dan TBS yang telah di cek kebenarannya
8 petugas keuangan menyetor biaya pelayanan kesehatan pasien ke
Bank Sumut di Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi kota Medan
9 petugas keuangan menyerahkan TBS yang telah ditandatangani
10 koordinator rawat jalan menghimpun semua TBS dan diserahkan
11 kepada Kasir Penerimaan RSU Dr.Pirngadi kota Medan
12 kasir pen penerimaan kedalam TBS model bend 17 yang telah di
disesuaikan dengan setoran petugas keuangan dan disetor ke AC pemegang kas
13 perimaan RSU Dr.Pirngadi kota Medan mencatat seluruh
14 kasir penerimaan membukukan penerimaan kedalam Buku Kas
umum 15
kasir penerimaan menyerahkan TBS model 17 yang telah ditandatangani petugas Bank Sumut kepada :
a lembar pertama untuk kasir penerimaan
b lembar kedua untuk SPJ ke Bagian Keuangan setda
Medan c
lembar ketiga dan Keempat untuk petugas Bank d
lembar Kelima kepada Kaur Akuntansi Keuangan e
lembar Ketujuh untuk pihak ketiga KSO f
lembar Kedelapan untuk pemegang kas Unit –unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan
kesehatan di IGD adalah sebagai berikut : a
instalasi gawat darurat b
sub.bagian akuntansi aeuangan dan mobilisasi dana c
rekam medik d
instalasi rawat inapruangan e
kasir penerimaan RSU kota Medan f
bank sumut g
pemegang kas
.3 Penerimaan dan Penyetoran Biaya Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Prosedur dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan rawat inap
adalah sebagai berikut : a.
petugas keuangan setiap hari mencatat seluruh tindakan pelayanan kesehatan pasien pada Opname Brief OB
b. petugas keuangan dapat menerima uang panjar dari pasien yang telah
dirawat 3 hari ke atas c.
petugas keuangan dapat menerima uang panjar dari pasien kepada kasir penerima
d. kasir penerima memberikan tanda bukti pembayaran panjar kepada pasien
e. petugas ruangan memberitahu kepada petugas keuangan pasien yang akan
pulang f.
petugas keuangan menghitung seluruh biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan yang tertulis dalam OB
g. petugas keuangan memperhitungkan jumlah biaya pelayanan pasien
dengan uang panjar yang telah diterima h.
petugas keuangan melaporkan kepada Koordinator Rawat Inap dan meminta kwitansi Surat Tanda Bayar Biaya Pelayanan
i. petugas keuangan menyetor biaya pelayanan kesehatan pasien ke Bank
Sumut di Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirnagadi kota Medan j.
petugas keuangan menyerahkan kwitansi yang telah ditandatangani petugas Bank Sumut kepada :
1 asli kepada pasien,
2 lembar kedua dan yang lainnya kepada koordinator rawat inap.
k. koordinator menghimpun kwitansi dan menyerahkannya kepada kasir
penerima l.
kasir penerima RSU Dr.Pirngadi kota Medan mencatat seluruh penerimaan kedalam TBS model bend 17 yang telah disesuaikan dengan setoran
petugas keuangan dan disetor ke AC Pemegang Kas m.
kasir penerimaan membukukan penerimaan kedalam Buku Kas Umum n.
kasir penerimaan menyerahkan TBS model 17 yang telah ditandatangani petugas Bank Sumut sebagai berikut :
1 lembar pertama untuk kasir penerimaan
2 lembar kedua untuk SPJ ke bagian keuangan setda kota Medan
3 lembar ketiga dan keempat untuk petugas Bank
4 lembar kelima kepada kaur akuntansi keuangan
5 lembar ketujuh untuk pihak ketiga KSO
6 lembar kedelapan untuk pemegang kas
Unit –unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan rawat inap adalah sebagai berikut :
a petugas ruangan
b sub.bagian akuntansi dan mobilisasi dana
c kasir penerimaan RSU Dr.Pirngadi kota Medan
d rekam medik
e bank sumut
4 Pembayaran Biaya Pelayanan Kesehatan Pasien Rawat Inap
Prosedur dalam pembayaran biaya pelayanan kesehatan rawat inap yang pulang di luar jam dinas adalah sebagai berikut :
a. pasien pulang di luar jam dinas,
b. petugas ruangan menghitung dan membukukan seluruh biaya pelayanan
pasien ke OB, c.
petugas ruangan menggiring pasienkeluarga pasien ke IGD, d.
petugas keuangan di IGD menghitung seluruh biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan yang tertulis dalam OB,
e. petugas keuangan di IGD memperhitungkan jumlah biaya pelayanan
pasien dengan uang panjar yang telah di terima, f.
pasienkeluarga pasien membayar biaya pelayanan kesehatan pasien kepada petugas keuangan di IGD,
g. petugas keuangan menyetor biaya pelayanan kesehatan pasien ke Bank
Sumut di Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirngadi Kota Medan, h.
petugas keuangan menyerahkan kwitansi yang telah di tandatangani Petugas Bank Sumut kepada Koordinator Rawat Inap,
i. koordinator rawat inap menghimpun kwitansi dan menyerahkan kepada
kasir penerima Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirngadi Kota Medan j.
kasir penerimaan RSU Dr.Pirngadi Kota Medan mencatat seluruh penerimaan kedalam TBS model bend 17 yang telah disesuaikan dengan
setoran petugas keuangan dan disetor ke AC pemegang kas, k.
kasir penerima membukukan penerimaan kedalam buku kas umum,
l. kasir penerima menyerahkan TBS model bend 17 yang telah di
tandatangani petugas Bank Sumut kepada : 1
lembar pertama untuk kasir penerima 2
lembar kedua untuk SPJ ke bagian keuangan Setda kota Medan 3
lembar ketiga dan keempat untuk petugas bank 4
lembar kelima untuk kaur akuntansi keuangan 5
lembar ketujuh untuk pihak ketiga KSO 6
lembar kedelapan untuk pemegang kas Unit-unit yang terkait dalam pembayaran biaya pelayanan kesehatan pasien rawat
inap yang pulang di luar jam dinas adalah sebagai berikut : a
petugas ruangan, b
sub bagian akuntansi keuangan dan mobilisasi dana, c
kasir penerima RSU Dr.Pirngadi kota Medan, d
pemegang kas RSU Dr.Pirngadi kota Medan, e
bank sumut, f
rekam medik. 5 Penerimaan dan Penyetoran Biaya Pelayanan Kesehatan Askes Sosial dan
JPKMM Rawat Inap Prosedur dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan askes
sosial JPKMM rawat inap adalah sebagai berikut : a.
petugas ruangan memberitahu kepada petugas keuangan pasien akan pulang,
b. petugas keuangan menghitung biaya yang tercatat dalam OB,
c. petugas keuangan menyerahkan OB kepada Petugas Kordinator Askes,
d. kordinator Askes mengajukan klaim ke PT Askes,
e. PT.Askes menerbitkan Hasil Verifikasi,
f. kasir penerima mengajukan permintaan uang ke PT.Askes berdasarkan
hasil verifikasi, g.
kasir penerima menyetor biaya pelayanan kesehatan pasien Askes Sosial dan JPKMM Rawat Inap ke AC Pemegang Kas pada Bank Sumut.
Unit-unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan Askes sosial JPKMM rawat Inap adalah sebagai berikut :
1 kordinator askes dan staf,
2 instalasi rawat inapruangan,
3 sub.bagian akuntansi keuangan dan mobilisasi dana,
4 bendaharawan penerima RSU Dr.Pirngadi kota Medan,
5 bank sumut,
6 pemegang kas RSU Dr.Pirngadi kota Medan.
6 Penerimaan dan Penyetoran Biaya Pelayanan Kesehatan Askes Sosial dan JPKKMM rawat jalan
Prosedur dari penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan askes sosial dan JPKMM rawat jalan adalah sebagai berikut :
a. petugas poliklinik mencatat seluruh tindakan pada SPJP ,
b. SPJP diserahkan kepada petugas kordinator askes,
c. kordinator askes mengajukan klaim ke PT Askes,
d. PT.Askes menertibkan hasil verifakasi
e. kasir penerima mengajukan permintaan uang ke PT.Askes berdasarkan
hasil verifikasi, f.
kasir penerima menyetor biaya pelayanan kesehatan pasien askes sosial dan JPKMM rawat lalan ke AC pemegang kas pada Bank Sumut.
Unit-unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan askes sosial dan JPKMM rawat jalan adalah sebagai berikut :
1 koordinator askes dan staff,
2 instalasi rawat jalanpoliklinik,
3 sub.bagian akuntansi keuangan dan mobilisasi dana
4 kasir penerima RSU Dr.Pirngadi kota Medan,
5 Bank Sumut,
6 pemegang kas RSU Dr.Pirngadi Kota Medan.
7 Penerimaan dan Penyetoran Biaya Pelayanan Kesehatan Askes Plus Rawat Inap
Prosedur dari penerima dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan askes plus rawat inap adalah sebagai berikut :
a. petugas keuangan setiap hari mencatat seluruh tindakan pelayanan
kesehatan pasien pada Opname Brief OB, b.
petugas ruangan memberitahu kepada petugas keuangan pasien yang akan pulang ,
c. petugas keuangan menghitung seluruh biaya pelayanan kesehatan sesuai
yang tertulis dalam OB,
d. petugas keuangan menyetor OB pasien kepada petugas Mobilisasi Dana,
e. petugas mobilisasi dana mengajukan klaim ke PT.Askes,
f. kasir penerima menerima klaim dari PT.Askes ,
g. kasir penerima RSU Dr,Pirngadi kota Medan mencatat seluruh penerimaan
kedalam TBS model bend 17, h.
kasir penerima menyetor biaya pelayanan kesehatan ke AC Pemegang Kas i.
kasir penerima membukukan penerimaan kedalam Buku Kas Umum, j.
kasir penerima menyerahkan TBS model bend17 yang telah ditandatangani petugas Bank Sumut kepada :
1 lembar pertama untuk kasir penerima,
2 lembar kedua untuk SPJ ke bagian keuangan Setda kota Medan,
3 lembar ketiga dan keempat untuk petugas bank,
4 lembar kelima kepada kaur akuntansi keuangan ,
5 lembar ketujuh untuk pihak ketiga KSO,
6 lembar kedelapan untuk pemegang kas,
Unit–unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan askes plus rawat inap adalah :
a instalasi rawat jalanpoliklinik,
b sub.bagian akuntansi keuangan dan mobilisasi dana,
c kasir penerima RSU Dr.Pirngadi kota Medan,
d rekam medik,
e bank sumut,
f kemegang Kas RSU Dr.Pirngadi kota Medan.
C. PROSEDUR TETAP PENGELUARAN KAS
1 Urusan Perbendaharaan RSU Dr.Pirngadi Kota Medan Prosedur dalam urusan perbendaharaan RSU Dr.Pirngadi adalah :
a. memeriksa surat pertanggung jawaban pada tiap-tiap akhir bulan dari
bendaharawan rutin swadana, rutin APBD dan bendaharawan gaji untuk di parafditanda tangani oleh ka.subbag penyusunan anggaran,
perbendaharaan dan verifikasi. b.
ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi RSU Dr.Pirngadi kota Medan menerima laporan dari ka.urusan perbendaharaan
mengenai realisasi pembayaran dari bendaharawan rutin APBD, bendaharawan rutin swadana dan bendaharawan rutin belanja pegawai
pada tiap – tiap bulan pada tahun anggaran yang sedang berjalan. c.
mengonsep surat – surat yang akan ditandatangani oleh ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi.
d. melaksanakan perintah dari ka. subbag penyusunan anggaran,
perbendaharaan dan verifikasi untuk mengadakan pengawasan terhadap bendaharawan rutin swadana, rutin APBD dan bendaharawan belanja
pegawai bila diperlukan. e.
mengarsipkan surat- surat dokumen tentang surat–surat masuk dan surat–surat keluar.
Unit-unit yang terkait dalam urusan perbendaharaan RSU Dr.pirngadi Kota Medan adalah :
1 bendaharawan rutin APBD, bendaharawan rutin swadana,
bendaharawan rutin belanja pegawai, bendaharawan proyek 2
ka. urusan peyusunan anggaran 3
ka. urusan verifikasi 4
ka. subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi 5
kepala badan pelayanan kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan 6
rekanan .2 Urusan Verifikasi RSU Dr.Pirngadi Kota Medan
Prosedur dalam urusan verifikasi RSU Dr.Pirngadi kota Medan adalah : 1.
ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi RSU Dr.Pirngadi kota Medan melalui ka. urusan verifikasi menerima tagihan
beban sementarabeban tetapBSBT dari rekanan penagih dan diserahkan kepada petugas verifikasi untuk :
a dibukukan dalam buku register tagihan,
b diperiksa kelengkapan dokumen tagihannya,
c dicatat dalam kartu pengendalian kredit anggaran,
d dibubuhi stempel setuju bayar atasan langsung bendaharawan dan
dilampiri formulir hasil verifikasi yang ditanda tangani ka.urusan verifikasi.
2. berkas dokumen tagihan yang telah di verifikasi diajukan kepada Ka.
Subbag Penyusunan Anggaran, Perbendaharaan dan Verifikasi serta Sekretaris Badan pelayanan kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan untuk
di fiat paraf setuju bayar,
3. untuk pembayaran beban tetap berkas dokumen pada point 2 dua tersebut
dilengkapi dengan SPP Surat Permintaan Pembayaran yang ditanda tangani oleh bendaharawan terkait,
4. dokumentagihan tersebut diajukan kepada badan pelayanan
kesehatanatasan langsung bendaharawan terkait, 5.
dokumentagihan yang telah disetujui pembayarannya oleh kepala badan pelayanan kesehatanatasan langsung diserahkan kepada bendaharawan
terkait untuk pelunasan pembayarannya. Unit – unit yang terkait dalam prosedur ini adalah :
a. rekanan
b. unit – unit penagih
c. ka.urusan penyusunan anggaran
d. ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi
e. sekretaris badan pelayanan kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan
f. kepala badan pelayanan kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan
g. bendaharawan yang terkait.
.3 Urusan Penyanggaran RSU Dr.Pirngadi Kota Medan Prosedur dalam urusan penyusunan anggaran RSU Dr.Pirngadi kota Medan
adalah : a.
ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi RSU Dr.Pirngadi kota Medan melalui ka.urusan penyusunan anggaran
menyusun suatu rencana anggaran untuk kebutuhan 1 satu tahun, baik rencana anggaran belanja pegawai, belanja rutin dan belanja pembangunan
serta mengendalikan anggaran tersebut sesuai dengan DRK, DIKDA, maupun DIPDA sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam menyusun rencana kebutuhan tersebut ka.urusan penyusunan anggaran mengacu kepada :
1 dokumen permintaan rencana kebutuhan ke unit – unit terkait yang
ada di RSU Dr.Pirngadi 2
dievaluai sesuai dengan kemampuan dana yang tersedia pada daftar rencana kegiatan operasional rumah sakit, selanjutnya diusulkan ke
Pemko Medan untuk dibahas dan dinyatakan menjadi DRK, DIKDA maupun DIPDA
3 setelah disyahkan DRK, DIKDA, DIPDA selanjutnya
ka.ur.peny.anggaran membuat kartu pengawasan kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku antara lain :
a membukukan tagihan yang masuk baik belanja rutin
swadana maupun PAD Pemko Medan kedalam kartu pengawasan kredit sesuai dengan pasal dan mata
anggaran dan sumber dana yang tersedia. b
menandatangani dan paraf pada kartu pengawasan kredit tersebut.
b. berkas dokumen tagihan berupa penawaran harga baik dari rekanan
maupun dari lingkungan RSU Dr.Pirngadi kota Medan yang telah ditandatangani kemudian dikirimkan kepada ka.subbag PAP untuk
diketahui dan di tandatangani.
Unit – unit yang terkait dalam prosedur ini adalah : 1
rekanan, penagih 2
ka.urusan verifikasi 3
ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi 4
sekretaris Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan 5
kepala badan pelayanan kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan 6
bendaharawan terkait.
D.Sistem Pengawasan Intern Kas
Secara umum RSU Dr.Pirngadi memiliki metode atau tehnik khusus dalam melaksanakan sistem pengawasan kas. Hal ini dapat dilihat bagaimana RSU
Dr.Pirngadi menerapkan sistem pengawasan kas baik penerimaan maupun pengeluaran kas. Setiap penerimaan dan pengeluaran kas harus dapat
dipertanggung jawabkan pada akhirnya oleh bagian-bagian yang berhubungan langsung dengan kejadian-kejadian tersebut. Pengawasan intern penerimaan kas
perlu diperhatikan karena sangat mudah diselewengkan, manipulasi, atau pemalsuan catatan kas. Oleh karena itu, untuk menjaga kas tersebut perlu adanya
pemisahan antara fungsi pengelolaan kas dan fungsi pencatatan kas. Pengawasan intern pengeluaran kas dapat mencegah penggunaan biaya-biaya diluar
kepentingan pribadi, karyawan dan sebagainya. Oleh sebab itu, kebutuhan akan suatu pengawasan intern yang efektif mengenai pengeluaran kas sangat
diperlukan.
Jadi, sistem pengawasan di RSU Dr.Pirngadi terbagi atas sistem pengawasan intern dan ekstern. Pengawasan intern dilakukan oleh pihak dari
dalam rumah sakit itu sendiri dikenal dengan nama SPI Satuan Pengawasan Intern. Pengawasan yang dilakukan SPI bersifat retrospektif mengawasi perisiwa
yang telah berlalu. SPI bertanggung jawab berdasarkan pengawasan monitoring penyetoran kasir dan surat keputusan direktur. SPI mengadakan pengawasan
dalam enam bulan sekali lalu dicek dan ditindak lanjuti.
Menurut Indra Bastian 2008 ada lima standar umum dalam melakukan
pengawasan yaitu : 1.
staf yang melaksanakan audit harus secara kolektfmemeliki kecakapan professional yang memadai untuk tugas yang disyaratkan.
2. dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjan audit, organisasi atau
lembaga audit dan auditor, baik dari organisasi maupun perorangan, harus independent secara organisasi mauun secara pribadi dan bebas dari gangguan
independensi yang bersifat pribadi maupun eksternal serta dapat mempertahankan sikap dan penampilan yang independent.
3. dalam pelaksanaan audit dan pnyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama. 4.
setiap organisasi atau lembaga audit yang melasanakan audit harus memiliki sistem pengendalian internal yang memadai, dan sistem pengendalian mutu
tersebut harus dikaji oleh pihak lain yang kompeten pengendalian mutu eksternal.
5. laporan audit harus menyatakan bahwa audit tersebut dilakukan sesuai dengan
prinsip akuntansi baku. Untuk menilai apakah sistem pengawasan intern kas pada RSU Dr.Pirngadi telah
efektif atau tidak maka peneliti telah memberikan kuesioner untuk bagian keuangan mengenai sistem pengawasan intern kas. Kuesioner itu dapat dilihat
dalam lampiran.
Kriteria penilaian:
15-30 : tidak efektif 31-47 : kurang efektif
48-64 : cukup efektif 65-81 : efektif
82-100 : sangat efektif
Perhitungan :
Skor maksimal – jumlah jawaban : jumlah kriteria jawaban STS
: KS
: R
: 100 – 3 = 97 :5= 19,4
S : 100 – 6 = 94 : 5=
18,8 SS
: 100 – 9 = 91 : 5= 18,2 +
Total 56,4
Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan dari jawaban pertanyaan responden rumah sakit, tentang sistem pengawasan intern kas maka dalam
perumusan masalah peneliti. Apakah penerapan sistem pengawasan intern kas yang dilaksanakan oleh RSU Dr.Pirngadi kota Medan sudah efektif. Sesuai
dengan perhitungan jumlah pilihan jawaban dipertanyaan tersebut dimana peneliti telah telah melakukan perhitungan dengan nilai 56,4 maka RSU Dr.Pirngadi kota
Medan memiliki sistem pengawasan intern kas yang dilakukan selama ini cukup efektif.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan