Sistem Pengawasan Intern Kas Pada RSU Dr.Pirngadi Kota Medan

(1)

Melyati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada RSU Dr.Pirngadi Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009

RSU DR.PIRNGADI KOTA MEDAN

Oleh :

MELYATI 062102108

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

Melyati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada RSU Dr.Pirngadi Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009


(3)

Melyati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada RSU Dr.Pirngadi Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009


(4)

Melyati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada RSU Dr.Pirngadi Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009

Dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menghaturkan terima kasih dan rasa puji syukur sedalam-dalamnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas penyertaan dan berkatNya, peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat dan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Judul yang dipilih peneliti untuk Tugas Akhir ini adalah “Sistem Pengawasan Intern Kas”.

Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan dalam penulisan Tugas Akhir ini dikarenakan oleh terbatasnya waktu, informasi yang didapatkan, serta pengetahuan peneliti sendiri. Maka dari itu, peneliti mengharapkan adanya kritikan dan masukan, serta saran yang membangun dari berbagai pihak terutama kalangan akademisi guna melengkapi dan menyempurnakan Tugas Akhir ini. Selama proses penyelesaian Tugas Akhir ini banyak kendala yang dihadapi, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak yang kerap kali membantu peneliti selama proses penulisan Tugas Akhir berlangsung. Untuk itu pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat.

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.


(5)

Melyati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada RSU Dr.Pirngadi Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009

memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Bapak Agus Marzuki, S.E., selaku kepala bagian akuntansi keuangan dan

mobilisasi dana Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian dan meluangkan waktu untuk memberikan penjelasan terhadap data yang dibutuhkan.

4. Teristimewa kepada ayahanda tercinta J.Silaban dan ibunda tersayang M br.Sianipar, atas kasih sayang, perhatian, serta nasihatnya yang telah membuat peneliti menjadi termotivasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penulisan Tugas Akhir yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Akhir kata, peneliti mengucapkan terimakasih, semoga tulisan ini berguna bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan, masyarakat luas pada umumnya dan mahasiswa Fakultas Ekonomi pada khususnya.

Medan, Juni 2009 Peneliti


(6)

Melyati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada RSU Dr.Pirngadi Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Sistematika Penelitian ... 4

1. Jadwal Penelitian ... 4

2. Laporan Penelitian ... 5

BAB II : PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN .. 6

A. Sejarah Ringkas ... 6

B. Struktur Organisasi dan Personalia ... 8

C. Uraian Tugas (Job Description) ... 8

D. Jaringan Usaha/ Kegiatan ... 16

E. Kinerja Usaha Terkini... 16

F. Rencana Kegiatan ... 19

BAB III : TOPIK PENELITIAN ... 22

A. Pengertian Sistem Pengawasan Intern Kas ... 22

B. Prosedur Tetap Penerimaan Kas... 23


(7)

Melyati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada RSU Dr.Pirngadi Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009

B. Saran ... 43 DAFTAR PUSTAKA


(8)

Melyati : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada RSU Dr.Pirngadi Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009

A. Latar Belakang

Melihat perkembangan Rumah Sakit Umum yang sedemikian pesat, dimana data akuntansi dalam perekonomian secara langsung berhubungan dengan kegiatan yang di dalam rumah sakit tersebut, yang mana dalam proses kegiatannya untuk memberikan informasi tentang transaksi setiap kegiatan. Kemajuan suatu rumah sakit dapat dilihat pada manajemen, sedangkan berhasil tidaknya manajemen dalam setiap tanggung jawabnya akan terlihat dalam Laporan Keuangan yang disajikannya, jika ditinjau dari fungsi manajemen itu sendiri.Dalam setiap akuntansi yang baik akan mengandung unsur-unsur pengawasan yang dapat berjalan secara otomatis yaitu melalui sistem dan prosedur tertentu yang telah di gariskan, hasil pelaksanaan bagian akan terkontrol oleh bagian lain melalui berbagai laporan yang sampai ketangan pimpinan.

Pengawasan dapat juga diartikan sebagai alat untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas perusahan agar sesuai dengan rencana semula. Salah satu cara untuk melaksanakan pengawasan adalah melalui penyusunan sistem pengawasan intern. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk membahas masalah pengawasan intern ini.Karena ruang lingkup dari pengawasan intern itu cukup luas maka dalam pembahasannya dilakukan adanya pembatasan –pembatasan. Hal ini dilakukan agar pembahasan dapat dilakukan secara khusus dan lebih terperinci. Adapun alasan yang mendorong peneliti untuk membahas ini karena pengawasan adalah bagian dari fungsi manajemen yang memegang peranan yang sangat


(9)

penting didalam melaksanakan aktivitas rumah sakit untuk mengendalikan rencana yang telah ditetapkan. Suatu sistem pengawasan intern yang baik akan menghasilkan kecermatan dan keandalan data akuntansi mengenai keadaan asset maupun passisva di rumah sakit tersebut. Pengawasan intern kas juga merupakan alat pengawasan yang sangat membantu pimpinan dalam melaksanakan tugasnya menjalankan perusahaan dan jika terjadi penyimpangan maka dengan segera akan diketahui serta diperbaiki kesalahaan tersebut.

Kas merupakan asset rumah sakit yang paling lancar (likuid) bila dibandingkan dengan aktiva lainnya. Hal ini karena hampir seluruh transaksi dalam perusahaan berhubungan dengan kas baik pada perusahaan industri (manufaktur), perusahaan dagang serta perusahaan jasa. Disamping itu kas merupakan aktiva yang paling sering dan mudah untuk diselewengkan, sehingga banyak orang berusaha untuk menyelewengkan kas dengan berbagai cara baik usaha penyelewengan sendiri maupun bersama. Apabila pengawasan intern terhadap kas dalam rumah sakit efektif maka segala penyelewengan dapat terungkap dengan mudah. Jika sistem pengawasan intern kas pada RSU Dr.Pirngadi telah berjalan dengan prosedur yang benar maka roda aktifitas rumah sakit akan berkembang dan lebih maju untuk masa yang akan datang. Dengan dilandasi pemikiran itulah, peneliti bermaksud untuk memilih sejauhmana pelaksanaan pengawasan kas yang dilakukan oleh RSU Dr.Pirngadi kota Medan.Untuk maksud tersebut penulis telah memilih judul “Sistem Pengawasan Intern Kas pada RSU Dr.Pirngadi kota Medan”.


(10)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah sehubungan dengan sistem pengawasan intern kas adalah :

1. sejauh mana RSU Dr.Pirngadi menerapkan sistem pengawasan intern kas, 2. apakah prosedur dalam sistem pengawasan intern kas pada RSU

Dr.Pirngadi kota Medan telah efisien.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. untuk mengetahui sejauhmana RSU Dr.Pirngadi menerapkan sistem pengawasan intern kas,

2. untuk mengetahui apakah prosedur dalam sistem pengawasan intern kas pada RSU Dr.Pirngadi kota Medan telah efisien.

Adapun yang menjadi manfaat dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. bagi penulis

sebagai bahan masukan untuk memperoleh perbandingan yang nyata antara teori yang diterima dibangku kuliah dengan praktek dilapangan yang berguna untuk menambah pengetahuan penulis mengenai pentingnya sistem pengawasan intern kas pada RSU Dr.Pirngadi kota Medan.


(11)

sebagai bahan masukan sekaligus pertimbangan bagi pihak-pihak yang berwenang yang berhubungan dengan penelitian ini dalam menciptakan kebijakan dan penerapan yang baik terhadap sistem pengawasan intern kas dan menentukan perencanaan kebijakan pada waktu pengambilan keputusan, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

3. bagi peneliti lain

sebagai bahan masukan sekaligus referensi bagi peneliti lain atau pembaca jika melakukan penelitian pada masalah yang sama pada masa yang akan datang.

D. SISTEMATIKA PENELITIAN

Berikut diuraikan jadwal penelitian yang dilakukan selama proses penyusunan Tugas Akhir.

1.Jadwal Penelitian

KEGIATAN

MARET APRIL MEI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengurusan SKS Bersih

Pengurusan Surat Izin Penelitian Pengajuan Judul

Pengajuan Dosen Pembimbing Pengajuan Izin Penelitian Pengumpulan Data


(12)

Penyusunan dan Perbaikan Tugas Akhir Bimbingan Tugas Akhir

Pengesahan Tugas Akhir

2.Laporan Penelitian

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, peneliti membuat penelitian secara sistematis untuk mempermudah pemahaman dari isi Tugas Akhir yang disajikan. Pelaporan dibagi dalam empat bab. Pada bab pendahuluan diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penelitian. Pada bab II diuraikan tentang profil Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan yang mencakup sejarah singkat rumah sakit, struktur organisasi dan personalia, pembagian tugas (job description), jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini, serta rencana kegiatan. Selanjutnya pada bab III diuraikan tentang pengertian sistem pengawasan intern kas, prosedur tetap penerimaan kas, prosedur tetap pengeluaran kas, serta sistem pengawasan intern kas. Bab terakhir adalah penutup. Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya serta saran yang dianggap berguna, terutama direktur sebagai pucuk pimpinan rumah sakit dalam menyusun rencana dan pengambilan keputusan yang tepat di masa yang akan datang.


(13)

6

BAB II

PROFIL RSU Dr.PIRNGADI

A. Sejarah Ringkas

Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. PIRNGADI Medan adalah Rumah Sakit milik pemerintah sesuai dengan PERDA kota Medan Nomor 30 tahun 2002 dan SK Walikota Medan No. 55 Tahun 2002, Akreditasi DEP. KES RI No. YM.00.03.3.5.1309 pada tanggal 14 february 2007. Rumah Sakit ini berada di Jl. Prof. H.M Yamin S.H no. 47 medan. Rumah sakit ini di dirikan pada tanggal 11 Agustus 1928 oleh pemerintah Kolonial Belanda dengan nama “GEMENTE ZIEKEN HUIS” yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh seorang bocah berumur 10 tahun bernama Maria Constantia Macky, yang diangkat sebagai Direktur Dr. W. BAYS. Kemudian pada tahun 1942 dengan masuknya Jepang ke Indonesia, Rumah sakit ini diambil alih oleh pemerintah jepang dan berganti nama menjadi “SYURITSU BYUSONO INCE” Sebagai Direktur dipercayakan kepada seorang putra Indonesia yaitu Dr. Raden Pirngadi Gonggo Putro”. Setelah Bangsa Indonesia mengatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, kemudian pada tahun 1947 Rumah Sakit ini diambil alih oleh Pemerintah Negara Bagian Sumatera Timur yakni Republik Indonesia Sementara (RIS) dengan nama “RUMAH SAKIT KOTA MEDAN”

Dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tanggal 17 Agustus 1950 maka Negara Bagian RIS kemudian dihapuskan, Rumah Sakit Kota Medan diambil alih oleh Pemerintah Pusat Kementerian Kesehatan di


(14)

Jakarta, namanya diganti menjadi “RUMAH SAKIT UMUM PUSAT”. Pada tahun 1971 Pemerintah Pusat menyerahkan Rumah Sakit ini ke Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dan berganti nama menjadi “RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROPINSI MEDAN”. Kemudian pada tahun 1979, Rumah Sakit Umum Pusat Propinsi Medan dibatalkan, dan namanya diganti menjadi “RUMAH SAKIT Dr. PIRNGADI MEDAN”.

Sejalan dengan pelaksanaan Otonomi Daerah yang dilaksanakan pada Propinsi Sumatera Utara pada tanggal 27 Desember 2001. Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Propinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Medan dan berganti nama menjadi “RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI MEDAN”. Kemudian pada tanggal 6 september 2002 Status kelembagaan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi ditetapkan menjadi Badan dan berganti nama menjadi “BADAN PELAYANAN KESEHATAN RSU Dr. PIRNGADI MEDAN”. Sebagai Direktur dipercayakan kepada Dr. H. SJAHRIAL R. ANAS, MHA. Selanjutnya pada tahun 2004, Walikota Medan Drs. H. ABDILLAH, Ak. MBA mencanangkan pengembangan Rumah Sakit Dr. Pirngadi menjadi 8 (delapan) lantai, yang peletakan batu pertamanya dilaksanakan pada tanggal 4 maret 2004. Setelah itu, pada tahun 2005 dilaksanakan peresmian pemakaian Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi dengan 8 (delapan) lantai.

Sampai saat ini masih berlangsung perbaikan pada gedung-gedung Rumah Sakit, terutama pada gedung lama yang sudah mengalami banyak penyusutan. Tepatnya tanggal 10 april 2009, pergantian pimpinan Badan Pelayanan Kesehatan


(15)

RSU Dr. Pirngadi, yakni Dr. Sjahrial R. Anas, MHA digantikan oleh DR. Dr.

Umar Zein, DTM&H, Sp.PD.KPTI.

B. STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONALIA

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran skematis tentang pola interaksi dari hubungan kerjasama orang-orang pada tiap bagian yang terdapat dalam suatu organisasi perusahaan, yaitu mengenai hubungan antara pembagian tugas dan fungsi-fungsi dari pekerjaan yang akan dilakukan serta wewenang yang mengalir dari atasan menuju bawahan dan sebaliknya. Struktur Organisasi pada RSU Dr. Pirngadi adalah sistem garis yaitu aliran perintah dan pengawasan berasal dari pimpinan tertinggi yang kemudian mengalir ke bawah secara keseluruhan.Struktur organisasi pada RSU Dr.Pirngadi kota Medan dapat dilihat di lampiran.

C. URAIAN TUGAS (JOB DESCRIPTION)

Uraian Tugas Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi kota Medan adalah sebagai berikut 1. Dewan Penyantun

Dewan Penyantun adalah kelompok pengarah/penasihat dan penyantun dana Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Kota Medan yang keanggotaannya terdiri dari unsur Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat Kota Medan. Dewan Penyantun ini bertugas untuk mengarahkan Kepala Badan dalam melaksanakan Misi Rumah Sakit dengan memperhatikan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. 2. Sekretariat


(16)

Sekretariat mempunyai tugas melasanakan sebagian tugas Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum dibidang ketatausahaan, perlengkapan, kepegawaian, penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi, akuntansi keuangan dan mobilisasi dana serta urusan umum lainnya. Fungsi Sekretariat adalah sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan kerja, b. melakukan urusan ketatausahaan,, c. melakukan urusan perlengkapan, d. melakukan urusan kepegawaian,

e. melakukan urusan penyusunan anggaran, perbendaharaan f. melakukan urusan akuntansi keuangan dan mobilisasi dana,

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh Kepala Badan Sesuai dengan bidang dan tugas nya.

1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksankan kegiatan di bidang surat menyurat, arsip, penggandaan, perawatan dan penyimpanan dokumentasi serta urasan kerumah tanggaan,

2) Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksankan kegitan di bidang perlengkapan dan pengadaan barang kebutuhan rumah sakit,

3) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melasanakan kegiatan pengelolaan administrasi di bidang kepegawaian dan kesejahteraan pegawai,


(17)

4) Sub Bagian Penyusunan Anggaran, Perbendaharaan dan Verifikasi mempunyai tugas meliputi penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi ,

5) Sub Bagian Akuntansi Keuangan dan Mobilisasi Dana mempunyai tugas meliputi akuntansi keuangan dan mobilisasi dana.

3. Bidang Perencanaan dan Rekam Medik

Bidang Perencanaan dan Rekam Medik dalam melaksanakan tugas nya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.Bidang Perencanaan dan Rekam Medik mempunyai tugas meliputi penyusunan program dan laporan rekam medik dan pengelolaan data rekam medik, rawat jalan dan rawat inap. Untuk melaksanakan tugasnya sebagaiman yang diatas, Bidang Perencanaan dan Rekam Medik mempunyai fungsi :

a. menyusun rencana kegiatan kerja,

b. melakukan pengumpulan, pengolahan data dan perencanaan serta penyusunan program dan laporan ,

c. melakukan kegiatan pengelolaan data rawat jalan dan rawat inap, d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan olehg Kepala Badan

sesuai dengan bidang tugasnya .

Bidang Perencanaan dan Rekam Medik terdiri dari beberapa sub bagian dan setiap Sub Bagian dipimpin oleh dseorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksankan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perencanaan dan Rekam Medik.


(18)

1) Sub Bidang Penyusunan Program dan Laporan mempunyai tugas mengumpulkan, mengelola data dan menyusun program serta laporan, 2) Sub Bidang Rekam Medik mempunyai tugas mengatur pelaksanaan

kegiatan pencatatan dokumen medik,

3) Sub Bidang Pengelolaan Data Rekam Rekam Medik, Rawat Jalan dan Rawat Inap mempunyai tugas mempersipkan, mengelola data rawata jalan dan rawat inap.

4. Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis

Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala badan. Bidang pelayanan medis dan penunjang medik mempunyai tugas meliputi rujukan pasien, ketenagaan, pemeliharaan mutu dan fasilitas pelayanan medik dan kegiatan penunjang medik.Untuk melaksanakan tugasanya sebagaimanana yang diatas, Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis mempunyai fungsi :

a. menyusun rencana kegiatan kerja, b. melakukan rujukan pasien ,

c. melakukan penyusunan kebutuhan tenaga medis,

d. melakukan pemeliharaan mutu dan fasilitas pelayanan medis, e. melakukan kegiatan penunjang medis,

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.


(19)

Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis terdiri dari beberapa Sub Bidang dan setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis.Sub Bagian itu adalah sebagai berikut :

1) Sub Bidang Rujukan mempunyai tugas melakukan rujukan pasien

2) Sub Bidang Ketenagaan, Pemeliharaan Mutu dan Fasilitas Pelayanan Medis mempunyai tugas melakukan penyusunan tenga medis serta pemeliharaan mutu dan fasilitas pelayanan medis

3) Sub Bidang Penunjang Medis mempunyai tugas menyediakan semua kebutuhan penunjang medis

5. Bidang Keperawatan

Bidang Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BadanBidang Keperawatan mempunyai tugas melakukan bimbingan pelaksanaan usaha asuhan, pelayanan keperawatan, etika dan mutu keperawatan serta pembangunan sumber daya manusia keperawatan. Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana yang diatas, Bidang Keperawatan mempunyai fungsi :

a. menyusun rencana kegiatan kerja b. melakukan penyusunan standar asuhan c. melakukan pelayanan keperawatan

d. melakukan etika profesi keperawatan dan peningkatan mutu keperawatan


(20)

e. melakukan pengembangan sumber daya manusia keperawatan f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan

sesuai dengan bidang tugasnya

Bidang Keperawatan terdiri dari beberapa Sub Bidang dan setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan.Sub bidang itu adalah sebagai berikut :

1) Sub Bidang Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas melakukan pelayanan keperawatan rawat inap dan rawat jalan

2) Sub Bidang Pengendalian Mutu Keperawatan mempunyai tugas melakukan pengendalian mutu pelayanan keperawatan

3) Sub Bidang Ketenagaan dan Pengembangan SDM Keperawatan mempunyai tugas melakukan penyusunan kebutuhan tenaga keperawatan mempunyai tugas melakukan penyusunan kebutuhan tenaga keperawatan dan pengembangan sumberdaya manusia keperawatan.

6. Bidang Pendidikan dan Penelitian

Bidang Pendidikan dan Penelitian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksankan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Pendidikan dan Penelitian mempunyai tugas melakukan kegiatan pendidikan, pelatihan, penelitian dan perpustakaan. Untuk melaksankan tugasnya sebagaimana yng diatas, Bidang Pendidikan dan Penelitian mempunyai fungsi :


(21)

b. Melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan , c. Melakukan kegiatan penelitian,

d. Melakukan kegiatan perpustakaan rumah sakit,

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Pendidikan dan Penelitian terdiri dari beberapa Sub Bidang dan setiap Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keperawatan.Sub bidang itu terdiri dari :

1) Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan

2) Sub Bidang Penelitian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian

3) Sub Bidang Perpustakaan mempunyai tugas mengelola perpustakaan rumah sakit

7. Bidang Pemeliharaan

Bidang Pemeliharaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Pemeliharaan mempunyai tugas melakukan pemeliharaan sarana non medik dan kebersihan, keamanan dan ketertibanUntuk melaksankan tugas sebagaimana diatas, Bidang Pemeliharaan mempunyai fungsi :

a. menyusun rencana kegiatan kerja


(22)

c. melakukan kegiatan pemeliharaan sarana non medis

d. melakukan kegiatan kebersihan, keamanan dan ketertiban rumah sakit e. melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugasnya

Bidang Pemeliharaan terdiri dari beberapa Sub Bidang dan setiap Sub Bidang di pimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang pemeliharaan. Sub Bidang itu terdiri dari sebagai berikut :

1) sub bidang pemeliharaan sarana medis mempunyai tugas melakukan pemeliharaan sarana medis

2) sub bidang pemeliharaan saranan non medis mempunyai tugas melakukan pemeliharaan sarana non medis

3) sub bidang kebersihan, keamanan dan ketertiban mempunyai tugas melakukan kebersihan, keamanan dan ketertiban rumah sakit

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi di kota Medan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.


(23)

D.JARINGAN USAHA / KEGIATAN

R.S.U Dr.Pirngadi bergerak dalam bidang jasa yaitu melakukan upaya kesehatan paripurna kepada semua golongan masyarakat. Sembilan jenis usaha kegiatan R.S.U Dr.Pirngadi.

1. Menyelengarakan Pelayanan Medis 2. Menyelengarakan Pelayanan Non Medis

3. Menyelenggarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan 4. Menyelenggarakan Pelayanan Rujukan

5. Menyelengarakan Pendidikan dan Pelatihan 6. Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan 7. Menyelenggrakan Administrasi Umum dan Keuangan

8. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh Kepala Daerah

E. Kinerja Usaha Terkini

Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan dengan Motto Aegroti Salus Lex Suprema (Kepentingan Penderita adalah hal Yang Utama) mempunyai Tujuan, Visi dan Misi sebagai berikut :

1. Tujuan Utama

a. terwujudnya peningkatan penyelenggaraan upaya kesehatan paripurna kepada semua golongan masyarakat, terjangkau


(24)

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta peraturan yang berlaku.

b. terciptanya peningkatan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bersifat spesialistik dan sub spesialistik, bermutu, professional dan etis.

2. Tujuan Khusus

a. tercapainya peningkatan peran Rumah Sakit sebagai tempat berlindung upaya pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman, di tempat mana penderita memperoleh kepercayaan dan harapan.

b. meningkatkan peran sumah sakit sebagai tempat pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan IPTEK di bidang kesehatan.

Visi

Mandiri : dalam pendanaan dan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.

Tanggap : terhadap tuntutan masyarakat, perubahan pola penyakit dan kemajuan IPTEK di bidang kesehatan.

Profesional

Misi

: dalam pelaksanaan pelayanan sesuai standard dan etika.

1. Meningkatkan upaya kesehatan paripurna kepada semua golongan masyarakat secara merata dan terjangkau, sesuai dengan tugas pokok, fungsi serta peraturan yang berlaku,


(25)

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat spesialistik dan sub spesialistik yang bermutu,

3. Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan secara professional dan etis agar timbul kepercayaan dan harapan serta rasa aman dan kenyamanan bagi penderita,

4. Meningkatkan peran Rumah Sakit sebagai tempat pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan IPTEK di bidang kesehatan.

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Medan, diperlukan strategi yang merupakan rencana menyeluruh dan terpadu, mengenal segala upaya Rumah Sakit, baik dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan yang dirancang dan dipergunakan sebagai pedoman, dirumuskan dengan berbagai pertimbangan, tidak hanya dalam teori dan konsep tapi diupayakan dan diimplementasikan.

1. Kebijakan yang diterapkan

a. Kebijakan mengoptimalkan peranan dokter spesialis, b. Kebijakan mengoptimalkan peranan paramedik,

c. Kebijakan memanfaatkan tarif yang lebih murah untuk meningkatkan pelanggan,

d. Kebijakan mengoptimalkan sebagai Rumah Sakit Swadana, e. Peningkatan mutu sarana pelayanan,

f. Peningkatan keamanan dan kenyamanan, g. Peningkatan status akreditasi rumah sakit,


(26)

h. Pengelolaan sumber daya manusia,

i. Pengembangan kerjasama dan koordinasi secara internal dan eksternal.

2. Upaya / Kegiatan yang dilaksanakan

a. Mengadakan pengawasan langsung terhadap kegiatan rumah sakit, guna meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan,

b. Melaksanakan kegiatan seminar simposium, guna mengetahui informasi terbaru tentang pola penyakit dan pola pelayanan,

c. Mengadakan pertemuan berkala antar dokter spesialis dan juga bagian-bagian lainnya,

d. Mendata daftar kegiatan tiap-tiap unit kerja, menetapkan prioritas kegiatan dan mengevaluasi kegiatan tiap tahun,

e. Melaksanakan renovasi dan penambahan gedung yakni : pembangunan 30 ruang VIP (swadaya masyarakat), pembangunan 40 ruang kelas I dan penambahan jumlah tempat tidur sebannyak 365 TT.

F.RENCANA KEGIATAN

Kinerja Usaha Terkini yang di lakasanakan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi kota Medan adalah sebagai berikut :

1. pembangunan 30 Ruang VIP (Swadaya masyarakat) 2. pembangunan 40 Ruang Kelas I (Swadaya masyarakat) 3. penambahan jumlah Tempat Tidur sebanyak 365 unit 4. pengembangan Jenis Pelayanan,terdiri dari :


(27)

a. akupuntur

b. klinik kecantikan c. hemodialisys d. bedah mulut

e. klinik VCT ( Aids /HIV)

5. Pengembangan Komite dan Instalasi ada tujuh. a. Instalasi CSSD

b. Instalasi Gas Medik

c. Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit

d. Komite Kendali Pendidikan Penelitian dan Teknologi Kesehatan e. Komite Gugus Kendali Mutu

f. Komite Akreditasi g. Komite Etika

6. Penerapan Sistem Swaskelola ada sembilan a. Instalasi Farmasi

b. Instalasi Patologi Anatomi c. Intalasi Hemodialysis d. Instalasi Sandang

e. Instalasi Pengolahan Limbah Rumah Sakit f. Instalasi patologi Klinik


(28)

h. Instalasi Kemotoran i. Instalasi Gizi

7. Tour Hospital (Wisata Ruamah Sakit) 8. Pengangkatan 445 orang pegawai kontrak

9. Peningkatan keterampilan Dan Pengetahuan SDM

Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi juga telah membuat rencana yang akan dilaksanakan kedepan ada sembilan rencana.

a. Pembangunan Gedung Khusus kelas III dengan kapasitas 300 unit tempat tidur

b. Pembangunan Ruang Radiotherapy

c. Pelayanan Farmasi Klinis Rawat Jalan Khusus Askes – kin d. Penambahan Ruang Haemodialisa dengan 25 unit tempat tidur e. Pembentukan Pusat Jantung Terpadu

f. Pembentukan Pelayanan Ambulance Kedaruratan Masyarakat g. Melaksanakan Pendidikan Ilmu Kedokteran berkala setiap bulan h. Pengembangan pemulasaraan jenazah


(29)

22

BAB III

TOPIK PENELITIAN A. Pengertian Sistem Pengawasan Intern Kas

Menurut B.Romney dan Steinbart (2003), Sistem adalah entitas yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Werren (2005), Pengawasan Intern merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya ,sedangkan menurut IAI (2001), Pengawasan Intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manjemen dan porsenel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisen operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.Menurut

Kieso (2002), Kas adalah aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran

dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya..

Menurut S.Hadibroto (2001), Sistem Pengawasan Intern merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam unsur dengan tujuan untuk melindungi harta benda, meneliti ketepatan dan seberapa jauh dapat dipercayainya data akuntansi, mendorong efisien operasi dan menunjang dipatuhinya kebijaksanaan pimpinan.

Menurut Sukrisno Agus (2004), Umumnya aktifitas pengendalian yang mungkun relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan posedur yang berkaitan dengan hal-hal berikut ini :


(30)

1. Review terhadap kinerja, 2. Penolahan informasi, 3. Pengendalian fisik, 4. Pemisahan tugas.

B. PROSEDUR TETAP PENERIMAAN KAS

Adapun sumber dan prosedur penerimaan kas yang terdapat di RSU Dr.Pirngadi adalah sebagai berikut:

1 Penerimaan dan Penyetoran Karcis Harian

Prosedur dalam penerimaan dan penyetoran karcis harian adalah sebagai berikut : a. pasien membeli karcis harian di loket,

b. petugas keuangan mencatat seluruh harga karcis ke dalam poliklinik, c. petugas keuangan mencatat seluruh harga karcis ke dalam Tanda Bukti

Setor (TBS),

d. petugas keuangan melaporkan kepada coordinator rawat jalan,

e. koordinator menandatangani buku klinik dan TBS yang telah di cek kebenarannya,

f. petugas keuangan menyetor harga karcis ke Bank Sumut di Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan,

g. petugas keuangan menyerahkan TBS yang telah ditandatangani petugas Bank Sumut kepada Koordinator rawat jalan,

h. koordinator rawat jalan menghimpun semua TBS dan diserahkan kepada kasir penerimaan RSU Dr.Pirngadi,


(31)

i. kasir penerimaan RSU Dr. Pirngadi kota Medan mencatat seluruh penerimaan kedalam TBS model bend 17 yang telah disesuaikan dengan setoran petugas keuangan dan di setor ke AC Pemegang Kas,

j. kasir penerimaan membukukan penerimaan kedalam buku kas umum, k. kasir penerimaan menyerahkan TBS model bemd 17 yang telah di

tandatangani petugas Bank Sumut kepada : 1) lembar pertama untuk kasir penerimaan,

2) lembar kedua untuk SPJ ke Bagian Keuangan Setda Medan, 3) lembar ketiga dan Keempat untuk petugas Bank,

4) lembar Kelima kepada Kaur Akuntansi Keuangan, 5) lembar Ketujuh untuk pihak ketiga (KSO),

6) lembar Kedelapan untuk pemegang kas.

Unit-unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran karcis ini adalah sebagai berikut:

a) sub.bagian akuntansi keuangan dan mobilisasi dana b) kasir penerimaan RSU Dr.Pirngadi kota Medan c) rekam medik

d) bank sumut

e) pemegang kas swadana RSU Dr.Pirngadi kota Medan 2 Penerimaan dan Penyetoran Biaya Pelayanan Kesehatan di IGD

Prosedur dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan di IGD sebagai berikut :


(32)

b. pasien diarahkan ke ruang periksa

c. petugas keuangan memberikan kwitansi sesuai dengan tindakan yang di berikan kepada pasien

d. pasien yang harus di rawat inap adalah :

1) petugas keuangan mencatat semua biaya pelayanan kedalam BO bagi pasien yang tidak membayarnya di IGD,

2) pasien diarahkn / diantar keruangan yang diminta.

3) petugas keuangan mencatat seluruh biaya pelayanan kedalam buku klinik dan kedalam Lembaran Tarif Pelayanan Kesehatan di IGD 4) lembaran tarif pelayanan kesehatan di IGD ditandatangani petugas

keuangan / kasir, perawat IGD dan dokter triage

5) petugas keuangan mencatat seluruh biaya pelayanan kesehatan 6) pasien kedalam Tanda Bukti Setor (TBS)

petugas keuangan melapor kepada koordinator rawat jalan

7) koordinator menandatangani buku poliklinik dan TBS yang telah di cek kebenarannya

8) petugas keuangan menyetor biaya pelayanan kesehatan pasien ke Bank Sumut di Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi kota Medan

9) petugas keuangan menyerahkan TBS yang telah ditandatangani 10) koordinator rawat jalan menghimpun semua TBS dan diserahkan 11) kepada Kasir Penerimaan RSU Dr.Pirngadi kota Medan


(33)

disesuaikan dengan setoran petugas keuangan dan disetor ke AC pemegang kas

13) perimaan RSU Dr.Pirngadi kota Medan mencatat seluruh 14) kasir penerimaan membukukan penerimaan kedalam Buku Kas

umum

15) kasir penerimaan menyerahkan TBS model 17 yang telah ditandatangani petugas Bank Sumut kepada :

a) lembar pertama untuk kasir penerimaan

b) lembar kedua untuk SPJ ke Bagian Keuangan setda Medan

c) lembar ketiga dan Keempat untuk petugas Bank d) lembar Kelima kepada Kaur Akuntansi Keuangan e) lembar Ketujuh untuk pihak ketiga (KSO)

f) lembar Kedelapan untuk pemegang kas

Unit –unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan di IGD adalah sebagai berikut :

a) instalasi gawat darurat

b) sub.bagian akuntansi aeuangan dan mobilisasi dana c) rekam medik

d) instalasi rawat inap/ruangan

e) kasir penerimaan RSU kota Medan f) bank sumut


(34)

.3 Penerimaan dan Penyetoran Biaya Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

Prosedur dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan rawat inap adalah sebagai berikut :

a. petugas keuangan setiap hari mencatat seluruh tindakan pelayanan kesehatan pasien pada Opname Brief (OB)

b. petugas keuangan dapat menerima uang panjar dari pasien yang telah dirawat 3 hari ke atas

c. petugas keuangan dapat menerima uang panjar dari pasien kepada kasir penerima

d. kasir penerima memberikan tanda bukti pembayaran panjar kepada pasien e. petugas ruangan memberitahu kepada petugas keuangan pasien yang akan

pulang

f. petugas keuangan menghitung seluruh biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan yang tertulis dalam OB

g. petugas keuangan memperhitungkan jumlah biaya pelayanan pasien dengan uang panjar yang telah diterima

h. petugas keuangan melaporkan kepada Koordinator Rawat Inap dan meminta kwitansi (Surat Tanda Bayar Biaya Pelayanan)

i. petugas keuangan menyetor biaya pelayanan kesehatan pasien ke Bank Sumut di Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirnagadi kota Medan j. petugas keuangan menyerahkan kwitansi yang telah ditandatangani

petugas Bank Sumut kepada : 1) asli kepada pasien,


(35)

2) lembar kedua dan yang lainnya kepada koordinator rawat inap. k. koordinator menghimpun kwitansi dan menyerahkannya kepada kasir

penerima

l. kasir penerima RSU Dr.Pirngadi kota Medan mencatat seluruh penerimaan kedalam TBS model bend 17 yang telah disesuaikan dengan setoran petugas keuangan dan disetor ke AC Pemegang Kas

m. kasir penerimaan membukukan penerimaan kedalam Buku Kas Umum n. kasir penerimaan menyerahkan TBS model 17 yang telah ditandatangani

petugas Bank Sumut sebagai berikut :

1) lembar pertama untuk kasir penerimaan

2) lembar kedua untuk SPJ ke bagian keuangan setda kota Medan 3) lembar ketiga dan keempat untuk petugas Bank

4) lembar kelima kepada kaur akuntansi keuangan 5) lembar ketujuh untuk pihak ketiga (KSO) 6) lembar kedelapan untuk pemegang kas

Unit –unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan rawat inap adalah sebagai berikut :

a) petugas ruangan

b) sub.bagian akuntansi dan mobilisasi dana c) kasir penerimaan RSU Dr.Pirngadi kota Medan d) rekam medik

e) bank sumut


(36)

Prosedur dalam pembayaran biaya pelayanan kesehatan rawat inap yang pulang di luar jam dinas adalah sebagai berikut :

a. pasien pulang di luar jam dinas,

b. petugas ruangan menghitung dan membukukan seluruh biaya pelayanan pasien ke OB,

c. petugas ruangan menggiring pasien/keluarga pasien ke IGD,

d. petugas keuangan di IGD menghitung seluruh biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan yang tertulis dalam OB,

e. petugas keuangan di IGD memperhitungkan jumlah biaya pelayanan pasien dengan uang panjar yang telah di terima,

f. pasien/keluarga pasien membayar biaya pelayanan kesehatan pasien kepada petugas keuangan di IGD,

g. petugas keuangan menyetor biaya pelayanan kesehatan pasien ke Bank Sumut di Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirngadi Kota Medan, h. petugas keuangan menyerahkan kwitansi yang telah di tandatangani

Petugas Bank Sumut kepada Koordinator Rawat Inap,

i. koordinator rawat inap menghimpun kwitansi dan menyerahkan kepada kasir penerima Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirngadi Kota Medan j. kasir penerimaan RSU Dr.Pirngadi Kota Medan mencatat seluruh

penerimaan kedalam TBS model bend 17 yang telah disesuaikan dengan setoran petugas keuangan dan disetor ke AC pemegang kas,


(37)

l. kasir penerima menyerahkan TBS model bend 17 yang telah di tandatangani petugas Bank Sumut kepada :

1) lembar pertama untuk kasir penerima

2) lembar kedua untuk SPJ ke bagian keuangan Setda kota Medan 3) lembar ketiga dan keempat untuk petugas bank

4) lembar kelima untuk kaur akuntansi keuangan 5) lembar ketujuh untuk pihak ketiga (KSO) 6) lembar kedelapan untuk pemegang kas

Unit-unit yang terkait dalam pembayaran biaya pelayanan kesehatan pasien rawat inap yang pulang di luar jam dinas adalah sebagai berikut :

a) petugas ruangan,

b) sub bagian akuntansi keuangan dan mobilisasi dana, c) kasir penerima RSU Dr.Pirngadi kota Medan, d) pemegang kas RSU Dr.Pirngadi kota Medan, e) bank sumut,

f) rekam medik.

5 Penerimaan dan Penyetoran Biaya Pelayanan Kesehatan Askes Sosial dan JPKMM Rawat Inap

Prosedur dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan askes sosial JPKMM rawat inap adalah sebagai berikut :

a. petugas ruangan memberitahu kepada petugas keuangan pasien akan pulang,


(38)

c. petugas keuangan menyerahkan OB kepada Petugas Kordinator Askes, d. kordinator Askes mengajukan klaim ke PT Askes,

e. PT.Askes menerbitkan Hasil Verifikasi,

f. kasir penerima mengajukan permintaan uang ke PT.Askes berdasarkan hasil verifikasi,

g. kasir penerima menyetor biaya pelayanan kesehatan pasien Askes Sosial dan JPKMM Rawat Inap ke AC Pemegang Kas pada Bank Sumut.

Unit-unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan Askes sosial JPKMM rawat Inap adalah sebagai berikut :

1) kordinator askes dan staf, 2) instalasi rawat inap/ruangan,

3) sub.bagian akuntansi keuangan dan mobilisasi dana, 4) bendaharawan penerima RSU Dr.Pirngadi kota Medan, 5) bank sumut,

6) pemegang kas RSU Dr.Pirngadi kota Medan.

6 Penerimaan dan Penyetoran Biaya Pelayanan Kesehatan Askes Sosial dan JPKKMM rawat jalan

Prosedur dari penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan askes sosial dan JPKMM rawat jalan adalah sebagai berikut :

a. petugas poliklinik mencatat seluruh tindakan pada SPJP , b. SPJP diserahkan kepada petugas kordinator askes, c. kordinator askes mengajukan klaim ke PT Askes,


(39)

d. PT.Askes menertibkan hasil verifakasi

e. kasir penerima mengajukan permintaan uang ke PT.Askes berdasarkan hasil verifikasi,

f. kasir penerima menyetor biaya pelayanan kesehatan pasien askes sosial dan JPKMM rawat lalan ke AC pemegang kas pada Bank Sumut.

Unit-unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan askes sosial dan JPKMM rawat jalan adalah sebagai berikut :

1) koordinator askes dan staff, 2) instalasi rawat jalan/poliklinik,

3) sub.bagian akuntansi keuangan dan mobilisasi dana 4) kasir penerima RSU Dr.Pirngadi kota Medan, 5) Bank Sumut,

6) pemegang kas RSU Dr.Pirngadi Kota Medan.

7 Penerimaan dan Penyetoran Biaya Pelayanan Kesehatan Askes Plus Rawat Inap

Prosedur dari penerima dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan askes plus rawat inap adalah sebagai berikut :

a. petugas keuangan setiap hari mencatat seluruh tindakan pelayanan kesehatan pasien pada Opname Brief (OB),

b. petugas ruangan memberitahu kepada petugas keuangan pasien yang akan pulang ,

c. petugas keuangan menghitung seluruh biaya pelayanan kesehatan sesuai yang tertulis dalam OB,


(40)

d. petugas keuangan menyetor OB pasien kepada petugas Mobilisasi Dana, e. petugas mobilisasi dana mengajukan klaim ke PT.Askes,

f. kasir penerima menerima klaim dari PT.Askes ,

g. kasir penerima RSU Dr,Pirngadi kota Medan mencatat seluruh penerimaan kedalam TBS model bend 17,

h. kasir penerima menyetor biaya pelayanan kesehatan ke AC Pemegang Kas i. kasir penerima membukukan penerimaan kedalam Buku Kas Umum,

j. kasir penerima menyerahkan TBS model bend17 yang telah ditandatangani petugas Bank Sumut kepada :

1) lembar pertama untuk kasir penerima,

2) lembar kedua untuk SPJ ke bagian keuangan Setda kota Medan, 3) lembar ketiga dan keempat untuk petugas bank,

4) lembar kelima kepada kaur akuntansi keuangan , 5) lembar ketujuh untuk pihak ketiga (KSO), 6) lembar kedelapan untuk pemegang kas,

Unit–unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran biaya pelayanan kesehatan askes plus rawat inap adalah :

a) instalasi rawat jalan/poliklinik,

b) sub.bagian akuntansi keuangan dan mobilisasi dana, c) kasir penerima RSU Dr.Pirngadi kota Medan, d) rekam medik,

e) bank sumut,


(41)

C. PROSEDUR TETAP PENGELUARAN KAS

1 Urusan Perbendaharaan RSU Dr.Pirngadi Kota Medan

Prosedur dalam urusan perbendaharaan RSU Dr.Pirngadi adalah :

a. memeriksa surat pertanggung jawaban pada tiap-tiap akhir bulan dari bendaharawan rutin swadana, rutin APBD dan bendaharawan gaji untuk di paraf/ditanda tangani oleh ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi.

b. ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi RSU Dr.Pirngadi kota Medan menerima laporan dari ka.urusan perbendaharaan mengenai realisasi pembayaran dari bendaharawan rutin APBD, bendaharawan rutin swadana dan bendaharawan rutin belanja pegawai pada tiap – tiap bulan pada tahun anggaran yang sedang berjalan.

c. mengonsep surat – surat yang akan ditandatangani oleh ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi.

d. melaksanakan perintah dari ka. subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi untuk mengadakan pengawasan terhadap bendaharawan rutin swadana, rutin APBD dan bendaharawan belanja pegawai bila diperlukan.

e. mengarsipkan surat- surat (dokumen) tentang surat–surat masuk dan surat–surat keluar.

Unit-unit yang terkait dalam urusan perbendaharaan RSU Dr.pirngadi Kota Medan adalah :


(42)

bendaharawan rutin belanja pegawai, bendaharawan proyek 2) ka. urusan peyusunan anggaran

3) ka. urusan verifikasi

4) ka. subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi 5) kepala badan pelayanan kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan 6) rekanan

.2 Urusan Verifikasi RSU Dr.Pirngadi Kota Medan

Prosedur dalam urusan verifikasi RSU Dr.Pirngadi kota Medan adalah :

1. ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi RSU Dr.Pirngadi kota Medan melalui ka. urusan verifikasi menerima tagihan beban sementara/beban tetap(BS/BT) dari rekanan /penagih dan diserahkan kepada petugas verifikasi untuk :

a) dibukukan dalam buku register tagihan, b) diperiksa kelengkapan dokumen tagihannya, c) dicatat dalam kartu pengendalian kredit anggaran,

d) dibubuhi stempel setuju bayar atasan langsung bendaharawan dan dilampiri formulir hasil verifikasi yang ditanda tangani ka.urusan verifikasi.

2. berkas dokumen tagihan yang telah di verifikasi diajukan kepada Ka. Subbag Penyusunan Anggaran, Perbendaharaan dan Verifikasi serta Sekretaris Badan pelayanan kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan untuk di fiat (paraf) setuju bayar,


(43)

3. untuk pembayaran beban tetap berkas dokumen pada point 2 (dua) tersebut dilengkapi dengan SPP (Surat Permintaan Pembayaran) yang ditanda tangani oleh bendaharawan terkait,

4. dokumen/tagihan tersebut diajukan kepada badan pelayanan kesehatan/atasan langsung bendaharawan terkait,

5. dokumen/tagihan yang telah disetujui pembayarannya oleh kepala badan pelayanan kesehatan/atasan langsung diserahkan kepada bendaharawan terkait untuk pelunasan pembayarannya.

Unit – unit yang terkait dalam prosedur ini adalah : a. rekanan

b. unit – unit penagih

c. ka.urusan penyusunan anggaran

d. ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi e. sekretaris badan pelayanan kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan f. kepala badan pelayanan kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan g. bendaharawan yang terkait.

.3 Urusan Penyanggaran RSU Dr.Pirngadi Kota Medan

Prosedur dalam urusan penyusunan anggaran RSU Dr.Pirngadi kota Medan adalah :

a. ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi RSU Dr.Pirngadi kota Medan melalui ka.urusan penyusunan anggaran menyusun suatu rencana anggaran untuk kebutuhan 1 (satu) tahun, baik rencana anggaran belanja pegawai, belanja rutin dan belanja pembangunan


(44)

serta mengendalikan anggaran tersebut sesuai dengan DRK, DIKDA, maupun DIPDA sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam menyusun rencana kebutuhan tersebut ka.urusan penyusunan anggaran mengacu kepada :

1) dokumen permintaan rencana kebutuhan ke unit – unit terkait yang ada di RSU Dr.Pirngadi

2) dievaluai sesuai dengan kemampuan dana yang tersedia pada daftar rencana kegiatan operasional rumah sakit, selanjutnya diusulkan ke Pemko Medan untuk dibahas dan dinyatakan menjadi DRK, DIKDA maupun DIPDA

3) setelah disyahkan DRK, DIKDA, DIPDA selanjutnya ka.ur.peny.anggaran membuat kartu pengawasan kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku antara lain :

a) membukukan tagihan yang masuk baik belanja rutin swadana maupun PAD Pemko Medan kedalam kartu pengawasan kredit sesuai dengan pasal dan mata anggaran dan sumber dana yang tersedia.

b) menandatangani dan paraf pada kartu pengawasan kredit tersebut.

b. berkas dokumen tagihan berupa penawaran harga baik dari rekanan maupun dari lingkungan RSU Dr.Pirngadi kota Medan yang telah ditandatangani kemudian dikirimkan kepada ka.subbag PAP untuk diketahui dan di tandatangani.


(45)

Unit – unit yang terkait dalam prosedur ini adalah : 1) rekanan, penagih

2) ka.urusan verifikasi

3) ka.subbag penyusunan anggaran, perbendaharaan dan verifikasi 4) sekretaris Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan 5) kepala badan pelayanan kesehatan RSU Dr.Pirngadi kota Medan 6) bendaharawan terkait.

D.Sistem Pengawasan Intern Kas

Secara umum RSU Dr.Pirngadi memiliki metode atau tehnik khusus dalam melaksanakan sistem pengawasan kas. Hal ini dapat dilihat bagaimana RSU Dr.Pirngadi menerapkan sistem pengawasan kas baik penerimaan maupun pengeluaran kas. Setiap penerimaan dan pengeluaran kas harus dapat dipertanggung jawabkan pada akhirnya oleh bagian-bagian yang berhubungan langsung dengan kejadian-kejadian tersebut. Pengawasan intern penerimaan kas perlu diperhatikan karena sangat mudah diselewengkan, manipulasi, atau pemalsuan catatan kas. Oleh karena itu, untuk menjaga kas tersebut perlu adanya pemisahan antara fungsi pengelolaan kas dan fungsi pencatatan kas. Pengawasan intern pengeluaran kas dapat mencegah penggunaan biaya-biaya diluar kepentingan pribadi, karyawan dan sebagainya. Oleh sebab itu, kebutuhan akan suatu pengawasan intern yang efektif mengenai pengeluaran kas sangat diperlukan.


(46)

Jadi, sistem pengawasan di RSU Dr.Pirngadi terbagi atas sistem pengawasan intern dan ekstern. Pengawasan intern dilakukan oleh pihak dari dalam rumah sakit itu sendiri dikenal dengan nama SPI (Satuan Pengawasan Intern). Pengawasan yang dilakukan SPI bersifat retrospektif (mengawasi perisiwa yang telah berlalu). SPI bertanggung jawab berdasarkan pengawasan monitoring penyetoran kasir dan surat keputusan direktur. SPI mengadakan pengawasan dalam enam bulan sekali lalu dicek dan ditindak lanjuti.

Menurut Indra Bastian (2008) ada lima standar umum dalam melakukan pengawasan yaitu :

1. staf yang melaksanakan audit harus secara kolektfmemeliki kecakapan professional yang memadai untuk tugas yang disyaratkan.

2. dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjan audit, organisasi atau lembaga audit dan auditor, baik dari organisasi maupun perorangan, harus independent secara organisasi mauun secara pribadi dan bebas dari gangguan independensi yang bersifat pribadi maupun eksternal serta dapat mempertahankan sikap dan penampilan yang independent.

3. dalam pelaksanaan audit dan pnyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama.

4. setiap organisasi atau lembaga audit yang melasanakan audit harus memiliki sistem pengendalian internal yang memadai, dan sistem pengendalian mutu tersebut harus dikaji oleh pihak lain yang kompeten (pengendalian mutu eksternal).


(47)

5. laporan audit harus menyatakan bahwa audit tersebut dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi baku.

Untuk menilai apakah sistem pengawasan intern kas pada RSU Dr.Pirngadi telah efektif atau tidak maka peneliti telah memberikan kuesioner untuk bagian

keuangan mengenai sistem pengawasan intern kas. Kuesioner itu dapat dilihat dalam lampiran.

Kriteria penilaian:

15-30 : tidak efektif 31-47 : kurang efektif 48-64 : cukup efektif 65-81 : efektif 82-100 : sangat efektif

Perhitungan :

Skor maksimal – jumlah jawaban : jumlah kriteria jawaban STS :

KS :

R : 100 – 3 = 97 :5= 19,4 S : 100 – 6 = 94 : 5= 18,8 SS : 100 – 9 = 91 : 5= 18,2 +


(48)

Setelah peneliti menghitung dan menyimpulkan dari jawaban pertanyaan responden rumah sakit, tentang sistem pengawasan intern kas maka dalam perumusan masalah peneliti. Apakah penerapan sistem pengawasan intern kas yang dilaksanakan oleh RSU Dr.Pirngadi kota Medan sudah efektif. Sesuai dengan perhitungan jumlah pilihan jawaban dipertanyaan tersebut dimana peneliti telah telah melakukan perhitungan dengan nilai 56,4 maka RSU Dr.Pirngadi kota Medan memiliki sistem pengawasan intern kas yang dilakukan selama ini cukup efektif.


(49)

PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis terhadap sistem pengawasan intern kas pada RSU Dr.Pirngadi maka dapat diambil kesmpulan sebagai berikut :

1. prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan baik dimana, bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas dilaporkan dan disimpan oleh yang berwenang. Selain itu pencatatan dimulai dari jurnal, buku besar sampai dengan laporan keuangan,

2. sistem pengawasan intern terhadap penerimaan dan penngeluaran kas di RSU Dr.Pirngadi kota Medan telah melakukan pemisahan fungsi penerimaan dan

pengeluaran kas, pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas, pemisahan tugas, serta fungsi otorisasi. Sistem pengawasan intern kas telah cukup baik.

3. penggunaan formulir pada RSU Dr.Pirngadi telah dirancang dengan baik sesuai dengan data informasi yang dibutuhkan dan berkaitan dengan proses operasional perusahaan.


(50)

pengawasan intern kas pada RSU Dr.Pirngadi maka dapat diambil kesmpulan sebagai berikut :

1. sebaiknya perlu dilakukan secara berkala pemeriksaan dan pengawasan terhadap jalannya prosedur penerimaan dan pengeluaran kas

2. sistem pengawasan intern sebaiknya dilakukan secara periodik dan tiba-tiba dilakukan inspeksi mendadak terhadap administrasi dan keuangan diperiksa oleh pihak oleh pihak rumah sakit. Agar sistem pengawasan intern kas di RSU Dr.Pirngadi benilai efektif maka kebijaksanaan yang telah digariskan atas sistem penerimaan dan pengeluaran kas seperti yang dilakukan hendaknya dijadikan pedoman dan pengamalan untuk masa yang akan datang serta memperhatikan apakah ada kemungkinan pembaharuan dan renovasi terhadap sistem pengawasan intern kas tersebut melihat perekonomian saat inisa

3. perlunya pengelompokan formulir dan dokumen-dokumen pendukung transaksi penerima yang diberi urut bercetak.


(51)

Agus, Sukrisno. 2004. Auditing. Edisi Ketiga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Bastian, Indra. 2008. Akuntansi Kesehatan.Edisi ke-1.Cetakan 1.Penerbit Erlangga, Jakarta .

Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Edisi ke-2. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

B. Romney, Marshall dan Paul Jhon Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi.. Penerjemah Deny Anos Kwary. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kieso. 2002. Akuntansi Intermediate. Penerjemah Gina Gania. Edisi Sepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Warren.Carl S, James M.Reev dan Philip E.Fees 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi Kelima. Penerjemah Aria Farahmita. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(52)

BADAN PELAYANAN KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI KOTA MEDAN

KEPALA WALIKOTA SUB BAG PERLENGKAPAN SUB BAG TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERENCANAAN DAN REKAM MEDIK

DEWAN PENYANTUN

BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN

PENUNJANG MEDIS BIDANG PENDIDIKAN DAN PENELITIAN BIDANG KEPERAWATAN SUB BIDANG PENYUSUNAN PROGRAM DAN LAPORAN

SUB BIDANG RUJUKAN SUB BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUB BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN SUB BIDANG KETENAGAAN, PEMELIHARAAN MUTU DAN FASILITAS PELAYANAN MEDIS SUB BIDANG PENGENDALIAN MUTU KEPERAWATAN SUB BIDANG

PENELITIAN PE

SUB BIDANG REKAM MEDIK

SUB BIDANG PENGELOLAAN DATA

REKAM MEDIK, RAWAT JALAN DAN

RAWAT INAP SUB BIDANG KETENAGAAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEPERAWATAN SUB BIDANG

PENUNJANG MEDIS KE

SUB BIDANG PERPUSTAKAAN


(53)

NO PERTANYAAN

PILIHAN JAWABAN STS KS R S SS

1

Telah terdapat pengawasan yang memadai untuk semua surat masuk √ 2

Petugas penerima surat juga melakukan

pencatatan

3

Dilakukanya rekonsiliasi antara daftar surat masuk

dengan catatan akuntansu oleh petugas yang tidak menangani kas √ 4

Di buat nya daftar surat masuk oleh petugas yang tidak bertanggung jawab menangani kas

√ 5

Penyetoran uang ke bank dilakukan oleh petugas yang menyiapkan setoran √ 6

Fungsi pencatat piutang terpisah dari fungsi

bendaharawan

7

Bukti setor bank diterima oleh petugas yang

tidak bertugas sebagai penyetor 8 Diselenggarakan catatan mengenai penjualan √


(54)

9 Semua penerimaan kas disetor ke bank √

10

Fungsi penandatanganan cek terpisah dari fungsi persetujuan pembayaran √ 11

Fungsi penandatanganan cek terpisah dari fungsi akuntansi fungsi akuntansi √ 12

Penandatanganan cek di otorisasi oleh pejabat

berwewenang

13 Diperlukan dua buah tandatangan di setiap cek 14 Cek telah bernomor urut tercetak √

15

Pemerintah daerah tidak pernah mengeluarkan

cek kosong

16 Semua pengeuaran kas dilakukan dengan menggunakan cek

17

Terdapat pengawasan yang memadai atas

blanko cek

18 Setiap bulan dibuatnya rekonsiliasi

19

Laporan bank dikirimkan secara langsung kepada petugas

yang membuat rekonsiliasi bank

√ 20

Rekonsiliasi bank dibuat oleh petugas yang


(55)

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju KS : Kurang setuju R : Ragu-ragu S : Setuju


(56)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Sukrisno. 2004. Auditing. Edisi Ketiga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Bastian, Indra. 2008. Akuntansi Kesehatan.Edisi ke-1.Cetakan 1.Penerbit Erlangga, Jakarta .

Bastian, Indra. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Edisi ke-2. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

B. Romney, Marshall dan Paul Jhon Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi.. Penerjemah Deny Anos Kwary. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kieso. 2002. Akuntansi Intermediate. Penerjemah Gina Gania. Edisi Sepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Warren.Carl S, James M.Reev dan Philip E.Fees 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi Kelima. Penerjemah Aria Farahmita. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(2)

BAGAN ORGANISASI Lampiran 1

BADAN PELAYANAN KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI KOTA MEDAN

KEPALA WALIKOTA SUB BAG PERLENGKAPAN SUB BAG TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERENCANAAN DAN REKAM MEDIK

DEWAN PENYANTUN

BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN

PENUNJANG MEDIS BIDANG PENDIDIKAN DAN PENELITIAN BIDANG KEPERAWATAN SUB BIDANG PENYUSUNAN PROGRAM DAN LAPORAN

SUB BIDANG RUJUKAN SUB BIDANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUB BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN SUB BIDANG KETENAGAAN, PEMELIHARAAN MUTU DAN FASILITAS PELAYANAN MEDIS SUB BIDANG PENGENDALIAN MUTU KEPERAWATAN SUB BIDANG

PENELITIAN PE

SUB BIDANG REKAM MEDIK

SUB BIDANG PENGELOLAAN DATA

REKAM MEDIK, RAWAT JALAN DAN

RAWAT INAP SUB BIDANG KETENAGAAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEPERAWATAN SUB BIDANG

PENUNJANG MEDIS KE

SUB BIDANG PERPUSTAKAAN


(3)

KUESIONER PENGAWASAN KAS

NO PERTANYAAN

PILIHAN JAWABAN STS KS R S SS

1

Telah terdapat pengawasan yang memadai untuk semua surat masuk √ 2

Petugas penerima surat juga melakukan

pencatatan

3

Dilakukanya rekonsiliasi antara daftar surat masuk

dengan catatan akuntansu oleh petugas yang tidak menangani kas √ 4

Di buat nya daftar surat masuk oleh petugas yang tidak bertanggung jawab menangani kas

√ 5

Penyetoran uang ke bank dilakukan oleh petugas yang menyiapkan setoran √ 6

Fungsi pencatat piutang terpisah dari fungsi

bendaharawan

7

Bukti setor bank diterima oleh petugas yang

tidak bertugas sebagai penyetor

8 Diselenggarakan catatan mengenai penjualan √


(4)

tunai

9 Semua penerimaan kas disetor ke bank √

10

Fungsi penandatanganan cek terpisah dari fungsi persetujuan pembayaran √ 11

Fungsi penandatanganan cek terpisah dari fungsi akuntansi fungsi akuntansi √ 12

Penandatanganan cek di otorisasi oleh pejabat

berwewenang

13 Diperlukan dua buah tandatangan di setiap cek 14 Cek telah bernomor urut tercetak √

15

Pemerintah daerah tidak pernah mengeluarkan

cek kosong

16 Semua pengeuaran kas dilakukan dengan

menggunakan cek

17

Terdapat pengawasan yang memadai atas

blanko cek

18 Setiap bulan dibuatnya rekonsiliasi

19

Laporan bank dikirimkan secara langsung kepada petugas

yang membuat rekonsiliasi bank

√ 20

Rekonsiliasi bank dibuat oleh petugas yang


(5)

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju KS : Kurang setuju R : Ragu-ragu S : Setuju


(6)