3. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan Library Research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan
pustaka atau yang disebut dengan data sekunder. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain berasal dari buku-buku baik
koleksi pribadi maupun dari perpustakaan, artikel-artikel baik yang diambil dari media cetak maupun media elektronik, dokumen-dokumen pemerintah, termasuk
peraturan perundang-undangan.
4. Teknik analisa data
Data sekunder yang telah disusun secara sistematis kemudian dianalisa dengan menggunakan metode deduktif dan induktif. Metode deduktif dilakukan
dengan membaca, menafsirkan dan membandingkan, sedangkan metode induktif dilakukan dengan menerjemahkan berbagai sumber yang berhubungan dengan
topik skripsi ini, sehingga diperoleh kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.
G. Sistematika Penulisan
BAB I : Bab ini merupakan bab pendahuluan yang isinya antara lain memuat Latar Belakang, Pokok Permasalahan, Tujuan dan
Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Tinjauan kepustakaan, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II : Bab ini akan membahas tentang System Payment Point Online Bank Dalam Hukum Perbankan, yang isinya antara lain memuat
Universitas Sumatera Utara
Dasar hukum system payment point online bank dalam hukum perbankan, Aspek hukum system payment point online bank dalam
hukum Perbankan, , dan Keabsahan transaksi system payment point online bank berdasarkan Undang-undang Perbankan
BAB III : Bab ini akan membahas tentang Kedudukan Hukum KonsumenNasabah System Payment Point Online Bank, yang
memuat tentang Para pihak yang terkait dalam system payment point online bank, Hubungan hukum nasabahkonsumen dengan
pihak bank dalam system payment point online bank, dan Hak dan kewajiban nasabah konsumen dalam system payment point online
bank BAB IV
: Bab ini akan dibahas tentang Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Jasa Perbankan Dalam System Payment Point Online Bank Ditinjau
Dari Hukum Perlindungan Konsumen, yang isinya memuat antara lain tentang Pokok-pokok perlindungan konsumen yang diatur
dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen, dan Perlindungan hukum bagi konsumen jasa perbankan dalam system payment point
online bank ditinjau dari Undang-undang Perlindungan Konsumen. BAB IV : Bab ini merupakan bab terakhir, yaitu sebagai bab penutup yang
berisi kesimpulan dan saran-saran mengenai permasalahan yang dibahas.
Universitas Sumatera Utara
BAB II SYSTEM PAYMENT POINT ONLINE BANK
DALAM HUKUM PERBANKAN
A. Dasar Hukum System Payment Point Online Bank dalam Hukum Perbankan
PPOB Payment Point Online Bank adalah Satu kesatuan Sistem Hardware dan Sistem Software Aplikasi, Jaringan Komunikasi Data dan
Rekonsiliasi Data sehingga dapat berfungsi sebagai media interaksi sistem pembayaran tagihan apapun secara online dengan pihak bank sebagai
penyelenggara sekaligus penampung dana pelanggan untuk diteruskan kepada mitra kerjanya. Payment Point adalah tempat atau loket yang menerima
pembayaran pelanggan yang dikelola oleh perorangan, atau badan usaha yang telah bermitra kerja dengan Collecting Agent. Collecting Agent CA adalah badan
usaha atau lembaga lain yang telah menjalin kerjasama dengan pihak perbankan sebagai penyelenggara dan penampungan dana tagihan dari pelanggan. Jasa
Layanan PPOB adalah jasa penerimaan setoran tagihan dari pelanggan sebuah perusahaan yang telah ikut jadi mitra dalam sistem PPOB tersebut, seperti
pelayanan pembayaran tagihan Listrik dan tagihan telpon. Switching Company adalah perusahaan yang telah bekerjasama dengan pihak perbankan yang bertugas
sebagai penghubung data antara jaringan pihak perusahan yang bermitra PPOB dengan pihak perbankan.
System payment point online bank merupakan layanan yang digunakan oleh lembaga keuangan, dalam hal ini adalah bank. Pengertian bank menurut
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas
Universitas Sumatera Utara
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang selanjutnya dalam penulisan ini disebut dengan UU Perbankan, yaitu :
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Usaha bank menurut Pasal 1 angka 3 UU Perbankan adalah :
“Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”. Selanjutnya dalam Pasal 6 UU Perbankan, disebutkan bahwa usaha bank
umum adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, danatau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu, memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan hutang, membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya, memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah, menempatkan dana
pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk,
cek atau sarana lainnya, menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan antar pihak ketiga, menyediakan tempat untuk
menyimpan barang dan surat berharga, melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak, melakukan penempatan dana
dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak
Universitas Sumatera Utara
tercatat di bursa efek, melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat, menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain
berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang
tidak bertentangan dengan Undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kegiatan lain yang dilakukan perbankan misalnya adalah pemberian layanan perbankan melalui media elektronik atau selanjutnya disebut Electronic
Banking. Electronic Banking menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 915PBI2007 tentang Penerapan Manajemen Resiko dalam Penggunaan
Teknologi Informasi oleh Bank Umum adalah layanan yang memungkinkan nasabah Bank untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi, dan
melakukan transaksi perbankan melalui media elektronik antara lain ATM, phone banking, electronic fund transfer, internet banking, mobile phone.
B. Aspek hukum system payment point online bank dalam hukum Perbankan