Dinding Luar Cawan lebur

Gambar 4.2 Semen Tahan Api

4.3 Dinding Luar

Pada dapur crucible ini digunakan plat pada bagian luar dimana kegunaan dari plat ini yaitu sebagai dinding penguat dapur dan juga sebagai bahan penyekat panas.Bahan plat yang dibuat adalah dari baja carbon rendah .baja carbon rendah memiliki titik cair 1538 C,sedangkan bata tahan api 1400 C .Sehingga pada konstruksi dapur baja carbon rendah cocok digunakan dibandingkan dengan bahan yang lainya. Pada dinding luar dapur di buat plat dari baja carbo rendah berfungsi sebagai bahan penahan konstruksi dapur dan juga sebagai penahan panas.adapun pengerjaannya adalah pengerolan dengan mesin rol,kemudian dilakukan pengelasan. Karakteristik dari dinding luar ini adalah: Bahan : Baja Karbon Rendah AISI 1109 Titik cair : 1538°C Konduktivitas thermal : 54 Wm°C Kekuatan tarik : 47 kgmm 2 Kekerasan : 103 H B Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Dinding Luar Dinding luar yang dipakai terbuat dari baja karbon dengan pengerjaan tempa. Ketebalan dinding adalah 2,5 mm. plat baja paduan dirol untuk membentuknya menjadi silinder berdiameter 900 mm.

4.2 Cawan lebur

Fungsi cawan lebur adalah tempat untuk logam cair selama proses peleburan berlangsung. Cawan tersebut harus mempunyai titik cair yang jauh lebih tinggi dari titik cair logam yang akan dilebur. Pada perencanaan ini cawan lebur yang dipakai adalah silinder dari grafit yang dapat menampung 50 kg logam cair. Silinder yang berbahan grafit ini bagian atasnya dibuat berlubang. Cawan tuang ini dibuat dari grafit dengan kadar karbon kurang dari 1 dengan konduktivitas panas 30Wm ºC. Cawan lebur ini mempunyai ukuran – ukuran sebagai berikut : Diameter luar : 250 mm Tebal : 30 mm Tinggi : 282 mm Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Cawan Lebur Pemilihan grafit ini sebagai cawan lebur didasarkan bahwa logam yang akan dilebur dalah kuningan temperatur cair 1200ºC, sedangkan grafit mempunyai titik lebur 3.600 – 3.700ºC. Grafit yang direncanakan ini juga harus mempunyai ruang volume cawan yang mampu menampung logam cair kuningan sesuai dengan spesifikasi tugas yang kurang lebih 50 kg metal cair. Cawan lebur yang dipergunakan dalah silinder yang terbuat dari grafit yang pembuatannya melalui proses pengolahan panas dengan berbentuk lembaran kandungan karbon rendah. Dapat diketahui temperatur cair dari bahan cawan lebur yaitu grafit berkisar 3.600 – 3.700ºC. Sedangkan dapur ini hanya berkerja pada temperatur maksimum 1400ºC dan masih berada di bawah batas temperatur kerja dari baja karbon ini. Grafit adalah suatu modifikasi dari karbon dengan sifat yang mirip logam penghantar panas dan listrik yang baik. Di samping tidak cukup padat, grafit tidak terdapat dalam jumlah banyak di alam. Oleh karena itu,untuk keperluan peralatan teknik serta pembuatan elektroda, grafit harus dibuat secara sintetik. Pembuatan: Grafit alam atau grafit yang dibuat dari kokas diperkecil ukurannya, dicampur dengan ter atau resin sintetik,kemudian dipanaskan sehingga membentuk padatan sintering dalam 105 cetakan. Pada proses tersebut, bahan- bahan aditif terbakar menjadi arang. Pemanasan yang dilakukan sekali lagi sampai temperatur 3000°C akan menghasilkan lebih banyak grafit grafit elektro. Untuk Universitas Sumatera Utara alat-alat seperti penukar panas, setelah pemanasan, grafit perlu diberi bahan aditif impregnasi misalnya dempul dan serbuk grafit. Setelah proses impregnasi, ketahanan temperaturnya turun menjadi 165°C. Sifat-sifat: Grafit adalah penghantar listrik dan panas yang cukup baik tetapi bersifat rapuh. Pada temperatur yang lebih tinggi, grafit teroksidasi oleh asam nitrat berasap, khlor atau oksigen. Grafit hanya dapat dilarutkan dalam besi leleh. Ditinjau dari segi ketahanan terhadap korosi, grafit merupakan bahan yang bidang penggunaannya sangat luas. Maka dapat dibuat sifat –sifat cawan lebur yang digunakan yaitu : Bahan : grafit Titik cair : 3.600 – 3.700ºC Konduktivitas panas : 43 Wm ºC Batas mulur : 40 kg mm² Kekerasan : 170 HB

4.4 Penumpu Cawan Lebur