Blok Pemancar Penerima : Merupakan Pemancar dan Penerima yang mengirimkan dan menerima data melalui frekuensi RF
ASK BEEP : Merupakan output alarm yang memberikan suara buzzer jika ada yang
masuk ke dalam gedung tanpa menekan switch toggle. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 : Berfungsi sebagai pengontrol atau
pengendali semua cara kerja rangkaian sehingga sistem ini dapat mendeteksi sensor, hingga proses membunyikan
alarm. Display : Sebagai indikator kondisi apakah terjadi pemanggilan ataupun apakah
terjadi basah pada kasur.
3.1.2. Rangkaian Tombol Call dan Reset
Rangkaian call dan reset ini berfungsi untuk memberi data ke mikrokontroler AT89S51 agar dapat ditampilkan ke display dengan diiringi suara
alarm. Rangkaian ini bekerja bila terjadi penekanan pada salah satu tombol, maka akan mengakibatkan keluaran call atau RST akan berubah.
Bila tombol call 1 ditekan maka akan berlogika “1” dengan tegangan +5V berarti call 1 “on”. Mikrokontroler akan menerima data tersebut pada P0.0,
demikian juga halnya pada tombol reset. Jika tombol reset 1 ditekan maka RST 1 akan berlogika “1” dengan tegangan +5V, berarti RST 1 “on” dan data tersebut
akan diterima mikrokontroler pada P0.1. Dalam perancangan ini menggunakan 8 tombol yang akan diterima oleh mikrokontroler yaitu : 4 untuk tombol call dan 4
untuk tombol reset. Dalam hal ini P0.0, P0.2, P0.4, P0.6, digunakan untuk tombol
Universitas Sumatera Utara
call dan P0.1, P0.3, P0.5, P0.7 digunakan untuk tombol reset. Dengan data yang diterima dari port-port tersebut, maka mikrokontroler akan lompat ke rutin yang
dituju. Namun jika tidak terjadi penekanan pada tombol call dan reset, maka akan berlogika “0” berarti tegangan 0V dan mikrokontroler tidak akan lompat ke rutin
yang dituju. Pada masing-masing call dan reset dilengkapi tahanan sebesar 1K sebagai pull-down. Tahanan 1K merupakan tahanan yang berfungsi agar didapat
data logika 0 saat tombol tidak ditekan dan tidak akan short circuit jika tombol ditekan, dengan kata lain tahanan 1K merupakan rangkaian resistor Pull Down.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar 3.3. Rangkaian Call dan Reset
Universitas Sumatera Utara
3.1.3. Rangkaian Sensor Basah
Adapun rangkaian deteksi basah yang digunakan adalah sebagai berikut:
Gambar 3.4. Rangkaian Deteksi Basah
Dalam perancangan deteksi basah ini didesain menggunakan konsep 2 buah metal yang berdekatan, yang satu di hubungkan dengan ground dan satunya
di hubungkan ke basis dari transistor tipe pnp melalui sebuah resistor, dimana jika bagian metal dan ground terkena airbasah, maka transistor BC 557 tersebut akan
ON dan mengirimkan data logika 0 ke mikrokontroler sebagai tanda bahwa sensor telah mendeteksi adanya airbasah.
Ib = Ic hFE
Rb = Vcc-Vbe Ib
Sensitifitas sensor dalam aplikasi ini sangatlah sensitif, untuk itu perlu penempatannya di bawah kasur yang benar-benar kering, sehingga dapat membuat
sensor benar-benar mendeteksi setiap terjadinya basah pada kasur.
Universitas Sumatera Utara
3.1.4. Rangkaian Modul Pemancar ASK