3.1.4. Rangkaian Modul Pemancar ASK
Rangkaian modul pemancar ASK ini beroperasi pada frekuensi 315, 418 dan 433,92 Mhz. Modul ini berfungsi untuk memancarkan data pada modulasi
ASK. Pada modul ini di dukung oleh komponen HT12E yang berfungsi untuk merubah data parallel yang dikeluarkan mikrokontroller menjadi data serial
yang masuk ke pemancar ASK. Rangkaian ini bekerja bila pada input komponen HT12E diberikan data 4 bit. Serta dengan memberikan logika 0 pada input TE
kaki di HT12E.
Gambar 3.5. Rangkaian Modul Pemancar ASK
Pada modul ini diberikan komponen dip switch pada HT12E yang berfungsi sebagai address. Sedangkan data di letakkan pada pin D0 hingga D3.
3.1.5. Rangkaian Modul Penerima ASK
Rangkaian modul penerima ASK ini sama beroperasinya dengan rangkaian pemancar ASK yaitu pada frekuensi 315, 418 dan 433,92 Mhz. Modul
ini berfungsi untuk menerima data pada modulasi ASK, dimana data yang diterima adalah dari data yang dipancarkan oleh modul pemancar ASK. Pada
modul ini di dukung oleh komponen HT12D yang berfungsi untuk merubah data serial yang dikeluarkan oleh pemancar ASK menjadi data parallel 4 bit yang
Universitas Sumatera Utara
masuk ke mikrokontroller. Rangkaian ini bekerja bila ada data yang diterima oleh penerima ASK. Jika ada data maka output serial akan diberikan ke komponen
HT12D untuk di rubah menjadi data parallel 4 bit D0 hingga D3. Jika ada data yang masuk, maka pada pin DIN akan berlogika 0, lalu data 4 bit akan masuk ke
pin D0 hingga pin D3.
Gambar 3.6. Rangkaian Modul Penerima ASK
Pada modul ini diberikan komponen dip switch pada HT12D yang berfungsi sebagai address. Sedangkan data di letakkan pada pin D0 hingga D3.
3.1.6. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51
Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 seperti gambar 3.7 berfungsi sebagai pengontrol atau pengendali semua kerja rangkaian untuk dapat mengirim maupun
menerima data, membaca sensor dan juga menampilkan ke display.
Universitas Sumatera Utara
X1 X2
RST P0.0
P0.1. P0.2.
P0.3 P0.4
P0.5 P0.6
P0.7 39
38 37
36 35
34 33
32 P1.0
P1.1. P1.2.
P1.3 P1.4
P1.5 P1.6
P1.7 1
2 3
4 5
6 7
8
P2.0 P2.1.
P2.2. P2.3
P2.4 P2.5
P2.6 P2.7
21 22
23 24
25 26
27 28
INT1 INT0
13 12
T1 T0
15 14
Vcc 40
GND 20
19 18
11.592 30 pF
30 pF 10 K
10
F
µ
Reset
P3.0 P3.1.
P3.2. P3.3
P3.4 P3.5
P3.6 P3.7
11 12
13 14
15 16
17 10
Gambar 3.7. Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler AT89S51
Pada rangkaian pemancar yang di desain, port dari mikrokontroller yang digunakan adalah port 0, 1, 2 dan port 3. Port rangkaian pemancar port p3.0
hingga p3.3 dihubungkan ke sensor basah, port p0.0 hingga p0.7 dihubungkan dengan tombol call dan reset. Port p1.0 hingga p1.4 dihubungkan ke pemancar
ASK. Sedangkan untuk rangkaian penerima pin p1.0 – p1.4 dihubungkan ke rangkaian penerima ask dan pin p2.0 hingga p2.7 di hubungkan ke output LED
dan P3.0 dihubungkan ke output Buzzer. Untuk kedua IC pada rangkaian pemancar maupun penerima kaki 18 dan 19 dari mikrokontroller dihubungkan
dengan rangkaian ossilator eksternal yang menggunakan kristal 11.0592 Mhz. Sedangkan kaki 9 dihubungkan dengan rangkaian power on reset.
Universitas Sumatera Utara
Mikrokontroler yang digunakan adalah jenis AT89S51, memiliki 40 pin dengan harga yang cukup ekonomis, juga memiliki 4 kbyte Reprogrammable Flas
Memory PEROM di dalam chip. Selain itu IC mikrokontroler ini memiliki 32 jalur IO untuk memprogram dan tidak memerlukan IC EPROM eksternal untuk
menyimpan programnya. IC ini dibuat dengan ukuran yang kecil, dengan penggunaan daya yang rendah dan dengan kinerja yang cukup tinggi. Operasi
seluruh input dan output dari pena-pena tergantung pada pemrograman dengan menggunakan bahasa assembly.
Mikrokontroler AT89S51 memiliki rangkaian dalam yang cukup lengkap dengan demikian komponen luar yang digunakan semakin sedikit. Rangkaian ini
memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor, 1 osilator kristal serta catu daya 5V. Kapasitor 10 micro-Farad dan resistor 10K Kilo Ohm pada pena 1 dipakai untuk
membentuk rangkaian reset. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 otomatis direset begitu rangkaian menerima catu daya. Osilator kristal dengan frekuensi maksimal
24 MHz dan 2 kapasitor 30 pico-Farad dipakai untuk melengkapi rangkaian osilator pembentuk clock yang menentukan kecepatan kerja mikrokontroler.
3.1.7. Rangkaian Driver Beep