BAB III PENGUKURAN LEVEL PADA PROSES LIQUID LEVEL CONTROL
3.1 Materi
Materi yang di gunakan untuk pengukuran level pada proses pengendalian level cairan liquid level control dalam percobaan tersebut adalah:
a. Air Regulator
b. Compressor
c. Pressure Gauge
d. Controller
e. Recorder
f. Transmitter Pneumatik
g. Transmitter Electric
h. Converter
i. Control Valve
j. Pompa
k. Motor Penggerak
l. Tangki
m. Gelas Penduga
n. Manometer PipaU
o. Pipaselang, dan lain-lain
Universitas Sumatera Utara
3.2 Blok Diagram Proses Liquid Level Control
Suatu sistem proses liquid level control dapat bekerja apabila didukung oleh peralatan–peralatan pembentuk sistem tersebut. Pada proses liquid level
control terbagi atas empat blok yang membentuk suatu blok diagram loop tertutup, antara lain level recorder control, control valve, tangki, sensor
manometer pipa U. Pada gambar 9 dibawah ini ditunjukan blok diagram proses liquid level control .
Level Recorder Control
Sensor Manometer Pipa U
Input Output
SET POINT
+ -
Tangki Control Valve
Gambar 9. Blok Diagram Proses Liquid Level Control
3.2.1. Level Recorder Control LRC
Level controller control adalah peralatan instrument untuk mengendalikan dan mencatat atau merekam level untuk jalur yang dipasang pada ruang kendali.
Salah satu jenis rangkaian kendali level control adalah Level Recorder Switch LCRS dimana rangkaian kendali instrumen ini dilengkapi dengan tiga fungsi
instrumen yaitu :C control, R recorder dan S switch yang artinya level
Universitas Sumatera Utara
controller recorder switch adalah level yang dilengkapi dengan alat pengendali, perekam dan saklar yang terkait dengan sistem kendali. Pada hal ini digunakan
level recorder control untuk mengatur bukaan katup kendali, sehingga permukaan cairan ditangki dapat stabil.
3.2.2. Control Valve
Control Valve adalah valve yang mengendalikan laju arus dengan menambah atau mengurangi luas arus sesuai dengan tekanan udara operasi dari
converter atau positioner. Control valve terdiri dari bagian actuator dan badan valve.
Ada dua macam actuator yaitu : 1.
Jenis diafragma 2.
Jenis silinder. Bentuk umum konstruksi sebuah valve dapat dilihat pada gambar . Kerja
valve sederhana sekali. Bilamana plug terangkat, fluida proses yang mengalir dari bagian inlet ke bagian outlet .Hanya saja, fluida proses yang mengalir ini bisa
bermacam-macam, dari yang paling bersih sampai yang paling kotor, dari yang tidak korosif sampai yang palin korosif,dari tekanan rendah sampai tinggi dan
seterusnya. Karena kebutuhan proses yang bermacam-macam itulah,ada banyak sekali kontruksi valve. Dengan demikian aspek yang perlu ditinjau pada waktu
memilih juga menjadi luas. Selain itu, perhatian khusus juga diperlukan pada bagian penyekat
packing. Karena plug harus bergerak naik-turun sedangkan tekanan di dalam valve body cukup tinggi, diperlukan suatu konstruksi penyekat yang tidak boleh
Universitas Sumatera Utara
menghambat gerak steam, namum mampu menjaga agar fluida didalam valve tidak keluar dari bagian bonnet.
Gambar 10 . Valve dan bagian – bagiannya
Keterangan : 1.
Packing flange nut 2.
Packing follower 3.
Packing spring 4.
Packing box bushing 5.
Guide bushing 6.
Seat ring 7.
Packing flange stud 8.
Packing flange 9.
Yoke lock nut 10.
Packing 11.
Valve plug stem 12.
Bonnet
Universitas Sumatera Utara
13. Valve body
14. Valve plug
15. Bottom flange
Pressure control
Perubahan tekanan dalam aliran fluida terjadi karena adanya perubahan ketinggian, perubahan kecepatan akibat perubahan penampang dan gesekan
fluida. Pada aliran tanpa gesekan perubahan tekanan dapat dianalisa dengan persamaan Bernoulli yang memperhitungkan perubahan tekanan ke dalam
perubahan ketinggian dan perubahan kecepatan. Sehingga perhatian utama dalam menganalisa kondisi aliran nyata adalah pengaruh dari gesekan. Gesekan akan
menimbulkan penurunan tekanan atau kehilangan tekanan dibandingkan dengan aliran tanpa gesekan. Berdasarkan lokasi timbulnya kehilangan, secara umum
kehilangan tekanan akibat gesekan atau kerugian ini dapat digolongkan menjadi 2 yaitu: kerugian mayor dan kerugian minor.
Kerugian mayor adalah kehilangan tekanan akibat gesekan aliran fluida pada sistem aliran penampang tetap atau konstan. Kerugian mayor ini terjadi pada
sebagian besar penampang sistem aliran makanya dipergunakan istilah ‘mayor‘. Sedangkan kerugian minor adalah kehilangan tekanan akibat gesekan yang terjadi
pada katup-katup, sambungan T, sambungan L dan pada penampang yang tidak konstan. Kerugian minor meliputi sebagian kecil penampang sistem aliran,
sehingga dipergunakan istilah ‘minor’. Kerugian ini untuk selanjutnya akan disebutkan sebagai head loss.
Universitas Sumatera Utara
3.2.3. Tangki
Hal–hal yang perlu diperhatikan terhadap tangki sewaktu pelaksanaan uji opersinya adalah kebocoran. Setiap sambungan yang ada tangki harus benar-benar
terpasang dengan rapat, karena dengan adanya kebocoran pada tangki akan mempengaruhi hasil pengukuran level pada tangki tersebut.
Adanya kebocoran pada tangki dapat kita ketahui dengan tiga cara, yaitu: 1
Pemeriksaan level dengan air yang keluar dari katup dari yang terpasang pada tangki.
Pemeriksaan dengan cara ini dapat dilakukan dengan mudah. Air terlebih dahulu diisi dalam tangki sampai tinggi maksimum yang diinginkan, setelah itu
lalu kita tutup dari air masuk ke dalam tangki. Kemudian kita lakukan pengamatan dengan memperhatikan setiap katup dari yang terpasang pada tangki apakah
ditemukan tetesan air yang keluar dari katup-katup tersebut. Bila hala tersebut ditemukan langka awal yang harus kita lakukan yaitu memperbaiki atau
mengganti katup dari yang bocor. 2 Pemeriksaan kebocoran dengan melihat perubahan tinggi level tangki.
Pemeriksaan dengan cara ini dapat dilakukan dengan memperhatikan perubahan tinggi level melalui alat ukur tinggi gelas penduga yang terpasang
pada tangki. 3. Pemeriksaan kebocoran dengan menggunakan larutan sabun
Pemeriksaan dengan cara ini dilakukan dengan mengoleskan larutan sabun pada setiap permukaan sambungsan perpipaan yang terdapat pada tangki. Apabila
pada sambungan tersebut terdapat kebocoran maka akan terbentuk gelembung udara, semakain deras laju kebocoran maka semakin banyak gelembung udara
Universitas Sumatera Utara
27 yang terbentuk. Jadi adanya kebocoran dapat kita ketahui dengan terbentuknya
gelembung udara pada larutan sabun. Setelah memeriksa dan mengetahui tempat atau letak kebocoran pada
keterpasangan tangki selanjutnya level tangki kita buang sampai habis lalu dilakukan perbaikan-perbaikan untuk mengatasi kebocoran tersebut.
3.2.4. Sensor Manometer PiPa U
Pipa yang berbentuk huruf Uyang bentuk ujungnya tertutup dan vacum seperti terlihat pada gambar 11 dibawah ini dapat dipakai untuk mengukur
tekanan absolut.. Cairan yang dipakai tidak harus air raksa. Ini tergantung oada daerah tekanan yang akan diukur. Untuk tekanan yang tinggi dipakai cairan-cairan
yang besar sedangkan cairan yang ringan dipakai untuk mengukur tekanan yang rendah.
Gambar 11. Sensor Manometr Pipa U
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN PENGUKURAN PADA PROSES LIQUID LEVEL