31
a permulaan transisi early transitional, yakni dari B ke C , ditandai dengan tingkat
kematian menurun, tetapi tingkat kelahiran semakin meninggi, malah cenderung meningkat.
b Pertengahan transisi mid-transitional, yakni dari C ke D dimana tingkat
kelahiran dan kematian sama –sama menurun, tetpi penurunan kematian lebih cepat dari tingkat kelahiran.
c Akhir transisi late transitional, yakni dari D ke E di mana tingkat kematian
rendahdan tidak berubah atau menurunnya hanya sedikit, sedangkan angka kelahiran cenderung menurun, hal ini dapat diakibatkan karena sudah banyaknya
masyarakat yang mengetahui bagaimana cara mencegah kehamilan. Sedangkan pada transisi ke tiga post transitional, yaitu dari E ke F dimana
tingkat kelahiran dan kematian rendah. Di tingkat inilah kelahiran dan kematian mendekati keseimbangan pertumbuhan penduduk, yang kemudian akan kembali
lagi ke transisi yang pertama.
2.1.4. Faktor – faktor yang mempengaruhi kematian bayi
a. Sarana pelayanan kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan faktor utama dalam menunjang kualitas hidup. Jumlah rumah sakit di Medan
pada tahun 2007 terdiri dari 8 rumah sakit pemerintah dan 62 rumah sakit swasta. Sementara sarana kesehatan tingkat kecamatan dan pedesaan di
Medan juga mudah untuk ditemukan. Pada tahun 2007 puskesmas di Medan berjumlah 39 unit dan puskesmas pembantu sebanyak 40 unit.
Universitas Sumatera Utara
32
Sedangkan balai pengobatan umum BPU terdapat 421 buah posyandu sekitar 1.396 unit.
b. Tenaga medis
Semakin banyaknya tenaga medis maka tentunya dapat membantu peningkatan kualitas kesehatan di Kota Medan. Untuk Kota Medan sendiri
tenga medis sudah cukup memadai. Jumlaah dokter umum pada tahun 2007 terdapat sebanyak 97 orang. Sedangkan tenga medis untuk bidan
tersedia sebanyak 448 orang dan perawat 470 orang. c.
Asupan gizi Untuk memeiliki tubuh yang sehat maka seharusnya asupan gizi dalam
tubuh harus memadai. Mulai anak dalam kandungan sampai dengan terlahir kedunia asupan gizinya haruslah diperhatikan,karena salah satu
faktor yang dapat mengakibatkan kematian bayi adalah gizi buruk. d.
Lingkungan Yang dimaksud dengan pencemaran adalah suatu proses yang terjadi
dalam lingkungan yang sifatnya membahayakan kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dan hal-hal yang berhubungan dengan ini,
yang dihasilkan oleh tingkah laku manusia Sukarni,Mariyati.1989:71. Pencemaran dibedakan atas 3 macam pencemaran :
a. Pencemaran udara air pollution
b. Pencemaran air water pollution
c. Pencemaran tanah soil pollution
Universitas Sumatera Utara
33
Di kota medan untuk dapat mengurangi daerah yang kumuh telah diupayakan dengan cara bersosialisasi dan juga melaksanakan kampaye
hidup sehat. Berdasarkan data yang ada daerah di kota medan yang kumuh mencapai 15-20 persen atau 403 hektar dengan tingkat pertumbuhan
mencapai 1.5 persen pertahun dari total keseluruhan wilayah tersebut. Untuk itu sangat diharapkan kepada masyarakat kota medan utuk dapat
mejga lingkungannya untuk dapat menciptkan Kota medan yang hijau dan bersih.
e. Pencemaran Udara
Yang dimaksud dengan pencemaran ialah terdapatnya segala sesuatu yang sifatnya membahayakan segala sesuatu yang membahayakan
kelangsungan hidup manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan itu pada udara yang berada di luar rumah,
sebagai tingkah laku manusia ataupun yang terjadi secara alamiyah Sukarni,Mariyati.1989:71.
Yang menyebabkan pencemaran udara ialah : 1.
Aerosol Yang dimaksud dengan aerosol adalah suatu suspensi di udara
yang bersifat cair kabut, asap dan uapdan bersifat padad dan debu. 2.
Gas Yang dimaksud dengan gas adalah uap yang dihasilkan oleh
zat padat ataupun zat cair, baik karena dipanaskan, ataupun karena proses penguapan.
3. Interaksi bahan-bahan kimia
Universitas Sumatera Utara
34
Akibat banyaknya interaksi bahan kimia yang terjadi di udara menyebabkan terjadinya polusi udara yang dapat mengakibatkan
terhambatnya tumbuh kembang bayi. Selanjutnya lingkungan yang meliputi fisik dan biologis serta
lingkungan sosial budaya mempengaruhi salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Lingkungan fisik dan biologis erat
hubungannya dengan angka penyakit menular. Kemudian lingkungan sosial budaya berhubungan dengan tingkat pendidikan, penghasilan
perkpita yang sangat renndah dan konsumsi perkapita. Masa balita adalah masa dimana tumbuh kembang anak harus sangat diperhatikan dan
dibinana oleh karenanya lingkungan dapat tentunya sangat perlu untuk diperhatikan. Karena pembinaan tidak hanya dapat dilakukan dengan fisik
dan kesehatan saja melainkan perlu adanya pembinaan dari segi lainnya seperti pembinaan mental, spiritual, intelektual, sosial prilaku dan yang
lainnya. Dalam hal ini lingkuka ngan tentunya mempunyai peranan yang cukup penting dalam perkembangan anak tersebut.
pencegahaan pengobatan
DETERMINAN SOSIAL-EKONOMI
Faktor Ibu Pencemaran
lingkungan Kekurangan
gizi Luka
Kesehatan Sakit
Pengendalian Penyakit Perorangan
Gangguan Pertumbuhan
Mati
Universitas Sumatera Utara
35
Sumber : Matra,Ida Bgoes : 111
Gambar 2.5 Pengaruh sosio-ekonomi Terhadap Motralitas Bayi
Faktor sosio-ekonomi merupakan faktor penentu mortalitas bayi dan anak. Namun faktor sosio – ekonomibersifat tidak langsung harus melalui mekanisme
biologi tertentuvariabel antar yang kemudian baru menimbulkan resiko morbiditas kemudian bayi akn sakit yang jika tidak dapat disembuhkan maka akan berujung
pada kematian. Penangan terhadap masalah kematian bayi dan anak menurut adanya kerangka
konseptual pada gambar 2.5 tentang apa yang mengakibatkan bayi meninggal. Diman mortalitas merupakan masalah pokok pada kerangka tersebut dan hal – hal
yang mempengaruhinya adalah faktor sosio-ekonomi.
2.1.5. Tolak ukur kesehatan