Uji penyesuaian asumsi klasik

52 F-tabel Gambar : 3.2 Kurva Uji F statistik Untuk uji F-statistik ini digunakan hipotesis sebagai berikut : H0 : b1 = b2 = bn .......bn = 0 tidak ada pengaruh Ha : b1 ≠ 0...................bi = 1 ada pengaruh Kriteria pengambilan keputusan : H0 :β1 =β2 =0 H0 diterima F-hitung F-tabel artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen. Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0 Ha diterima F -hitung F-tabel artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

3.6.2. Uji penyesuaian asumsi klasik

Uji penyimpangan Asumsi Klasik adalah pengujian yang dilakukan terhadap :

3.6.2.1. Uji Multikolonieritas

Multikolonieritas adalah tidak adanya hubungan linier antara variabel independen dalam suatu model regresi. Suatu model regresi dikatakan terkena multikolonieritas bila terjadi hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel bebas dari suatu model regresi. Akibatnya akan Universitas Sumatera Utara 53 kesulitan untuk dapat melihat penguh variabel idependen terdapat variabel dependennya. Adanya multikolonieritas dapat ditandai dengan : • Satndar error yang tidak terhingga • R 2 sangat tinggi akan tetapi t-satistik berubah tanda dan tidak signifikan • Tidak ada satupun t- statistik yang signifikan pada α =1,α =5, α =10 • Terjadinya perubahan tanda atau ketidaksesuain teori. Masalah multikolieritas juga dapat dideteksi dengan 2 dua cara lainnya, yaitu: • Korelasi antar variabel • Menggunakan korelasi parsial Wahyu Ario dan Paidi Hidayat, 2007 : 88

3.6.2.2. Uji autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi hubungan yang terjadi antara anggota – anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu time series. Autokorelasi ini menunjukkan hubungan antara nilai – nilai yang berurutan dari variabel – variabel yang sama. Autokorelasi dapat terjadi apabila kesalahan pengganggu suatu periode korelasi dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya. Ada beberapa cara untuk menguji autokorelasi, yaitu : • Dengan memplot grafik • Dengan D-W Test Uji Durbin Waston Uji D-W dapat dirumuskan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 54 D- hitung = ∑ ∑ − − 2 2 1 et et et Dengan hipotesis sebagai berikut : H : ῥ = 0, artinya tidak ada autokorelasi Ha : ῥ = 0, artinya ada autokorelasi Dengan jumlah sampel tertentu dan jumlah varibel independen tertentu diperoleh nilai kritis dl dan du dalam table distribusi Durbin-Waston untuk nilai α. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : Inconclusive Inconclusive Daerah kritis Tidak menolak Ho Daerah kritis Tolak Ho Tidak ada autokorelasi Tolak Ho dl du 2 4 - du 4 - dl Gambar 3.3 Kurva Durbin – Waston Keterangan : H0 : Tidak ada autokorelasi Universitas Sumatera Utara 55 DW ˂dl : Tolak H0 ada korelasi positif Dw ˃4 -dl : Tolak H0 ada korelasi positif du ˂DW˂ 4 -du : Terima H0 Ada autokorelasi dl ≤DW˂ 4-du : Tidak bisa disimpulkan Inconclusive 4-du ≤ DW ≤ 4-dl : Tidak bisa disimpulkan Inconclusive

3.7. Defenisi Variabel Operasional