Tolak ukur kesehatan Kematian Bayi

35 Sumber : Matra,Ida Bgoes : 111 Gambar 2.5 Pengaruh sosio-ekonomi Terhadap Motralitas Bayi Faktor sosio-ekonomi merupakan faktor penentu mortalitas bayi dan anak. Namun faktor sosio – ekonomibersifat tidak langsung harus melalui mekanisme biologi tertentuvariabel antar yang kemudian baru menimbulkan resiko morbiditas kemudian bayi akn sakit yang jika tidak dapat disembuhkan maka akan berujung pada kematian. Penangan terhadap masalah kematian bayi dan anak menurut adanya kerangka konseptual pada gambar 2.5 tentang apa yang mengakibatkan bayi meninggal. Diman mortalitas merupakan masalah pokok pada kerangka tersebut dan hal – hal yang mempengaruhinya adalah faktor sosio-ekonomi.

2.1.5. Tolak ukur kesehatan

Salah satu yang keberhasilan pembangunan kesehatan dapat ditamdai dengan penurunan tingkat angka kematian bayi. Walupun di Indonesia berdasarkan Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia pada tahun 1997 memperihatkan adanya perbaikan secara nasional dalam hal penurunan angka kematian bayi. Terdapat penurunan jumlah kematian bayi dari 74 per seribu kelahiran hidup pada tahun 1996 menjadi 51 per seribu kelahiran hidup pada tahun 1997. Universitas Sumatera Utara 36 Untuk Kota medan sendiri penurunan angka kenatian bayi tersebut juga dirasakan sebagaimana yang telah penulis paparkan di bab pertama. Kemudian kematian bayi juga tidak lepas halnya dengan perawatan dalam hal ini orang tua baik dalam masa kandungan ataupun setelah bayi tersebut lahir. Di Indonesia pengelompokan beberapa tolak ukur dapat dipertimbangkan sebagai berikut : a. Tolak ukur yang berhubungan dengan status kesehatan baik perorangan ataupun maupun masyarakat di suatu daerah : - Vital statistik angka kelahiran dan angka kematian - Angka kesakitan morbidity, incidence, prevalence. - Life expectancy - Angka yang menyangkut proses persalinan. b. Tolak ukur yang berhubungan dengan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi status kesehatan umum, antara lain : - Tingkat pendapatan penduduk rata-rata - Angka pemilikan sarana sanitasi jamban keluarga atu air bersih dan lain-lain - Angka tentang perumahan sehat - Angka yang menyangkut perkampungan sehat - Kepadatan penduduk c. Tolak ukur yang berhubungan dengan aktivitas maupun dengan kelengkapan sarana kesehatan antara lain : - Jumlah dokter per 1000 penduduk - Jumlah perawat per 1000 penduduk Universitas Sumatera Utara 37 - Jumlah bidan per 1000 penduduk - Jumlah rumah sakit jumlah tempat tidur rumah sakit

2.2. Tenaga kesehatan

Dalam penulisan skripsi ini tenaga kesehatan dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu : bidan, dokter dan perawat. Ternaga kesehatan yang dimaksud adalah tenaga kesehatan yang dapat membantu dalam proses persalinan agar berkurangnya tingkat kematian bayi. Untuk wilayah Sumatera Utara khususnya Medan jumlah tenaga kesehatan masih kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk kota Medan yang sudah mencapa 2.067.288 juta jiwa. Di bawah ini merupaka tabel perkembangan Tenaga kesehatan di Kota Medan periode 2000-2007. Tabel 2.3 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kota Medan 2000-2007 Tahun Dokter Bidan Perawat 2000 64 264 5512 2001 334 254 5512 2002 225 146 5512 2003 767 337 390 2004 767 337 2737 2005 560 345 1229 2006 802 335 967 2007 1276 394 342 Sumber : Badan Pusat Statistik Universitas Sumatera Utara