5. METODOLOGI PENELITIAN
5.1. Kerangka Teoritis
5.1.1. Penawaran dan Permintaan
Penawaran suatu komoditi baik barang maupun jasa merupakan jumlah komoditi yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen dalam suatu pasar pada tingkat
harga dan waktu tertentu. Harga dan jumlah yang ditawarkan ini mempunyai hubungan positif, yaitu jika harga naik, maka jumlah komoditi yang ditawarkan
semakin banyak. Sumber penawaraan meliputi produksi pada waktu tertentu dan persediaan stok pada waktu sebelumnya.
Menurut Iswardono 1994, faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu komoditi dapat digambarkan dengan fungsi sebagai berikut :
Qsk = f Pk, Ps, Pi, G, T, Tx ……………………………………………….. 1 dimana :
Qsk = Penawaran komoditi Pk = Harga komoditi bersangkutan
Suatu hipotesa dasar ekonomi menyatakan bahwa harga sejumlah komoditi mempunyai hubungan positif dengan jumlah yang ditawarkan yaitu semakin tinggi
harganya, semakin besar jumlah yang ditawarkan, cateris paribus. Dikarenakan peningkatan harga komoditi menyebabkan peningkatan keuntungan, maka akan
memacu peningkatan produksi maupun penjualan hasil produksinya. Jadi peningkatan harga dari suatu komoditi akan menyebabkan peningkatan penawaran
komoditi tersebut. Dengan demikian perubahan harga suatu komoditi akan menyebabkan pergerakan sepanjang kurva penawaran.
Berbagai komoditi dapat disubtitusi dan memiliki komoditi pendukung, baik dalam produksi maupun konsumsi. Perubahan harga pada komoditi subtitusi dan
komplementer Ps akan mempengaruhi jumlah penawaran komoditi bersangkutan.
45
Peningkatan harga komoditi subtitusi akan menyebabkan berkurangnya jumlah penawaran komoditi bersangkutan. Dan sebaliknya, penurunan harga komoditi
subtitusi akan menyebabkan peningkatan jumlah penawaran komoditi bersangkutan. Sedangkan peningkatan harga komoditi bersangkutan, dan
sebaliknya penurunan pada harga komoditi komplementer akan menyebabkan penurunan pula pada jumlah penawaraan komoditi bersangkutan.
Harga suatu faktor produksi Pi merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan meningkatkan harga faktor produksi maka keuntungan yang
diterima perusahaan akan berkurang. Hal ini menyebabkan perusahaan akan mengurangi jumlah produksinya. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa
peningkatan harga faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu komoditi, akan menyebabkan berkurangnya jumlah komoditi yang ditawarkan.
Jumlah komoditi yang ditawarkan juga tergantung apa tujuan perusahaan G. Tujuan suatu perusahaan tidak hanya memaksimumkan keuntungan. Jika
perusahaan lebih mementingkan volume produksi, perusahaan dapat menghasilkan dan menjual lebih banyak.
Teknologi T berkorelasi positif dengan jumlah yang ditawarkan. Jika perusahaan menggunakan teknologi baru, fungsi produksi akan bergeser ke atas yang berarti
produksi meningkat dan kurva biaya akan bergeser ke bawah yang berarti biaya produksi berkurang. Keuntungan yang akan diperoleh menjadi lebih besar. Jadi
dapat disimpulkan, jumlah komoditi yang ditawarkan dipengaruhi oleh tingkat penggunaan teknologi dalam proses produksinya.
Adanya pajak Tx seperti pajak penjualan, pajak penghasilan akan mengakibatkan kenaikan pada ongkos produksi sehingga mengurangi insentif untuk berproduksi.
Maka penawaran komoditi tersebut akan berkurang. Sebaliknya, pemberian subsidi Tx akan mengurangi ongkos produksi dan meningkatkan keuntungan, sehingga
penawaran komoditi tersebut akan meningkat.
46
Dalam pasar persaingan sempurna dengan menganggap faktor-faktor lain tetap cateris paribus kecuali harga barang atau jasa bersangkutan, perubahan harga
komoditi tersebut dapat menyebabkan pergerakan sepanjang kurva penawaran atau terjadi perubahan jumlah komoditi yang ditawarkan dalam biaya produksi yang
diakibatkan perubahan teknologi dan faktor lainnya. Menurut Pappas dan Hirschey 1995, permintaan adalah sejumlah barang atau jasa
yang rela dan mampu dibeli konsumen selama periode tertentu sebagai berikut : Qdk = f Pk, Ps, I, S, Pd……………………………….……………………. 2
dimana : Qdk = Permintaan Komoditi
Pk = Harga Komoditi itu sendiri Dengan asumsi cateris paribus, peningkatan harga komoditi bersangkutan akan
menurunkan permintaan, dan sebaliknya. Permintaan dan harga komoditi bersangkutan memiliki hubungan negatif.
Perubahan harga komoditi subtitusi Ps akan mempengaruhi permintaan atas komoditi bersangkutan secara positif. Kenaikan harga komoditi subtitusi akan
meningkatkan permintaan atas komoditi yang bersangkutan, dan sebaliknya. Sedangkan perubahan harga barang komplementer dapat mengubah permintaan
komoditi bersangkutan secara negatif. Semakin tinggi harga barang komplementer, semakin rendah permintaan atas komoditi yang bersangkutan.
Kenaikan pendapatan I cenderung meningkatkan permintaan yang berupa barang normal, dan sebaliknya. Salah satu hal yang berpengaruh terhadap permintaan
adalah selera S. Perubahan selera terjadi dari waktu ke waktu, dan cepat atau lambat akan meningkatkan permintaan pada periode tertentu dan tingkat harga
tertentu. Peningkatan jumlah penduduk Pd dapat meningkatkan permintaan atas suatu komoditi. Hal ini diakibatkan semakin banyak jumlah penduduk maka
semakin banyak konsumen yang menginginkan suatu komoditi.
47
5.1.2. Elastisitas