Kritik Sumber Metode Penelitian

dengan penduduk asli yang bernama Muhammad Saleh 83 dan Djoko Santoso 59 sebagai mantan Kepala Unit Pemukiman Transmigrasi Desa Rasau Jaya I. Wawancara dengan Kasmini 73 dan Saniran 62 tanggal 4 Maret 2013. Penulis memilih informan- informan tersebut karena informan ini mengetahui banyak tentang transmigrasi di Desa Rasau Jaya I. 4 Pelaksanaan wawancara Setelah dilakukan persiapan wawancara dan instrumen wawancara juga telah disusun, penulis dapat dikatakan siap untuk melakukan wawancara. Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan bahasa yang sopan dan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan serta usia informan.

2. Kritik Sumber

Kritik adalah produk proses ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan dan agar terhindar dari fantasi, manipulasi atau fabrikasi. Kritik sumber sejarah adalah upaya untuk mendapatkan otentisitas dan kredibilitas sumber. Kritik sumber akan menghasilkan sumber sejarah yang dapat dipercaya, penguatan saksi mata, benar, tidak dipalsukan dan handal Pranoto, 2010: 35-36. Kritik sumber sejarah dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Kritik Ekstern yaitu usaha mendapatkan otentisitas sumber dengan melakukan penelitian fisik terhadap sumber tersebut. Otentisitas mengacu pada jenis-jenis fisik materi sejaman yang digunakan antara lain jenis kertas, ukuran, bahan, kualitas dan tinta Pranoto, 2010: 36. Cara melakukan kritik ekstern di sini ialah dengan mengkroscek data yang ada yaitu buku monografi bahwa dilihat dari kertasnya di mana data tersebut sudah terlalu lama, sehingga sekarang sudah kelihatan lusuh. Pada pengetikannya masih menggunakan pengetikan manual, tetapi cara pengetikannya tidak sesuai dengan aturan administrasi. Data ini tinggal satu-satunya yang disimpan oleh Kepala Desa Rasau Jaya I. Dari pencarian data di Kantor Kecamatan Rasau Jaya sampai Provinsi data tersebut sudah tidak ada. 2. Kritik Intern adalah kritik yang berdasarkan pada kredibilitas sumber, artinya isi informasi dokumen tersebut benar-benar dapat dipercaya, tidak dimanipulasi, mengandung bias, dikecohkan dan dapat dipertanggungjawabkan. Kritik internal ditujukan untuk memahami isi teks tersebut Pranoto, 2010: 37. Kritik intern dilakukan dengan membandingkan antara data yang diperoleh dari informan dengan data yang terdapat di dalam monografi. Isi monografi tersebut dilampirkan daftar nama-nama Kepala Keluarga dan keluarganya. Nama-nama informan yang sudah penulis wawancarai itu terlampir di daftar nama-nama Kepala Keluarga dan keluarganya. Selain itu, monografi Rasau Jaya I tersebut merupakan data asli dan benar-benar sah karena ditandatangani langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat yaitu Drs. Soetopo. Data ini juga merupakan lampiran berita acara Penyerahan Proyek Bagian Proyek dari Direktur Jenderal Transmigrasi kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Barat No. 004BATRANS80 tanggal 23 April 1980 yang dilaksanakan di proyek Transmigrasi Rasau Jaya tanggal 23 April 1980. Pada kritik intern yang dilakukan dari hasil wawancara penulis adalah memilah-milah informasi yang disampaikan antara informan satu dengan informan lainnya. Hal ini dapat diketahui relevan atau tidaknya informasi yang disampaikan oleh informan. Pemilihan informan juga semuanya terlibat langsung pada kegiatan transmigrasi di Desa Rasau Jaya I, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

3. Interpretasi