Mekanisme Pencairan Dana Uang Persediaan UP

 Mendorong KPASatker melakukan perencanaan dan manajemen keuangan yang baik.

3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek

Pada saat melaksanakan Kerja Praktek pada bagian Sub Bagian Keuangan di Dinas Kesehatan Kota Bandung selama satu bulan mulai tanggal 9 Juli sampai dengan 9 Agustus 2013 penulis melakukan kegiatan seperti : 1. Menginput data dari bukti penerimaan kas pehari dari puskesmas ke dalam program SIMDA. 2. Mencatat data pengeluaran kas. 3. Menduplikat fotocopy dokumen serta mengarsipkan dokumen tentang pengeluaran kas.

3.2.1 Mekanisme Pencairan Dana Uang Persediaan UP

Mekanisme pencairan dana uang persediaan di Dinas Kesehatan Kota Bandung dengan keterangan sebagai berikut: 1. Pada permulaan tahun setelah penetapan anggaran kas ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah, SPD disiapkan oleh Kuasa Bendahara Umum Daerah BUD sebagai dasar jumlah yang diminta dalam pencairan dana UP. 2. Lalu Bendahara Pengeluaran mengajukan SPP-UP beserta kelengkapannya sebesar uang persediaan yang diajukan berdasarkan SPD yang telah disetujui oleh BUD untuk kemudian diserahkan kepada Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD PPK-SKPD, dan Bendahara pengeluaran mencatat penerbitan SPP- UP ke dalam Register SPP-UP. 3. Apabila dokumen SPP-UP beserta kelengkapannya sudah benar maka PPK-SKPD membuat konsep SPM-UP untuk diajukan ke Pengguna Anggaran PA. 4. PA setelah meneliti kemudian mengesahkan SPM-UP dengan menandatangani SPM-UP tersebut dan mencatat penerbitan SPM-UP ke dalam Register SPM-UP. 5. Kemudian dokumen SPM-UP diberikan kepada Kuasa BUD, lalu Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM-UP yang diajukan oleh PA. Jika dokumen SPM-UP dinyatakan lengkap kemudian Kuasa BUD menyiapkan SP2D-UP untuk diterbitkan SP2D-UP yang dicatat dalam Register SP2D-UP. 6. Dokumen SP2D-UP diberikan kepada Bendahara Pengeluaran beserta uang yang ditransfer ke rekening bank Bendahara Pengeluaran sesuai jumlah yang dicantumkan dalam SPM-UP. 7. Setelah dana UP cair, Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan PPTK mengajukan permohonan dana dengan mengisi Nota Pencairan Dana NPD untuk melaksanakan kegiatan kantor kepada Pengguna Anggaran. 8. Berdasarkan NPD tersebut, PA memberikan memo persetujuan kepada Bendahara Pengeluaran untuk mengeluarkan sejumlah dana yang dimaksud. Kemudian Bendahara Pengeluaran mengeluarkan sejumlah dana tersebut dan diberikan kepada PPTK. 9. Dalam proses pelaksanaan kegiatan, PPTK wajib mengarsipkan dokumen- dokumen yang terkait dengan pengeluaran dana untuk kegiatan tersebut. Selanjutnya PPTK memberikan dokumen-dokumen tersebut kepada Bendahara Pengeluaran sebagai dasar dalam melakukan pertanggungjawaban belanja. 10. Kemudian Bendahara Pengeluaran melakukan verifikasi terhadap kebenaran dokumen yang diberikan oleh PPTK . Jika dikatakan telah lengkap dan benar kemudian Bendahara Pengeluaran untuk membuat Surat Pertanggungjawaban SPJ atas penggunaan uang persediaan.

3.2.2 Dokumen – Dokumen yang digunakan dalam Pencairan Dana Uang