9. Dalam proses pelaksanaan kegiatan, PPTK wajib mengarsipkan dokumen-
dokumen  yang  terkait  dengan  pengeluaran  dana  untuk  kegiatan  tersebut. Selanjutnya  PPTK  memberikan  dokumen-dokumen  tersebut  kepada
Bendahara Pengeluaran
sebagai dasar
dalam melakukan
pertanggungjawaban belanja. 10.
Kemudian  Bendahara  Pengeluaran  melakukan  verifikasi  terhadap kebenaran  dokumen  yang  diberikan  oleh  PPTK
.
Jika  dikatakan  telah lengkap dan benar kemudian
Bendahara Pengeluaran untuk membuat Surat Pertanggungjawaban SPJ atas penggunaan uang persediaan.
3.2.2 Dokumen  –  Dokumen  yang  digunakan dalam  Pencairan  Dana  Uang
Persediaan
Pada  umumnya  dokumen  yang  digunakan  untuk  pencairan  dana  uang persediaan adalah
1. Surat Penyediaan Dana SPD
SPD  adalah  Surat  Penyediaan  Dana,  yang  digunakan  untuk  menyediakan dana  bagi  tiap-tiap  SKPD  dalam  waktu  tertentu.  Informasi  dalam  SPD
menunjukkan  secara  jelas  alokasi  tiap  kegiatan  dan  dibuat  oleh  BUD Bendahara Umum Daerah dalam rangka manajemen kas daerah.
2. Surat Permintaan Pembayaran SPP
Berdasarkan SPD atau dokumen lain atau yang dipersamakan dengan SPD, bendahara  pengeluaran  mengajukan  SPP  Surat  Perintah  Pembayaran
kepada  pengguna  anggaran  melalui  Pejabat  Penatausahaan  Keuangan SKPD
PPK-SKPD. SPP
dalam ada
4 macam
yaitu:
SPP Uang Persediaan SPP-UP
Dipergunakan  untuk  mengisi  uang  persediaan  UP  tiap-tiap  SKPD. Pengajuan  SPP-UP  hanya  dilakukan  sekali  dalam  setahun,  selanjutnya
untuk mengisi saldo uang persediaan akan menggunakan SPP-GU.
SPP Ganti Uang SPP-GU
Dipergunakan  untuk  mengganti  pengganti  uang  persediaan  yang  telah digunakan  dapat  dilaksanakan  apabila  dana  UP  yang  ada  telah
dipergunakan  sekurang-kurangnya  50  sampai  dengan  75  dari  dana UP yang diterima.
SPP Tambahan Uang SPP-TU
Dipergunakan hanya untuk memintakan tambahan uang, apabila terjadi pengeluaran yang sedemikian rupa sehingga saldo UP tidak akan cukup
untuk membiayainya. Jumlah dana yang dimintakan dalam SPP-TU ini harus  dipertanggungjawabkan  tersendiri  dan  bila  tidak  habis,  harus
disetorkan kembali.
SPP Langsung SPP-LS
Dipergunakan untuk pembayaran langsung kepada pihak ketiga dengan jumlah yang telah ditetapkan.
SPP-LS dikelompokkan menjadi: 
SPP-LS Gaji dan Tunjangan 
SPP-LS Barang dan Jasa 
SPP-LS  Belanja  Bunga,  Hibah,  Bantuan  dan  Tak  Terduga,  serta pengeluaran pembiayaan
3. Surat Permintaan Membayar SPM
Sebagai  tahap  lanjutan,  SPM  juga  dibedakan  menjadi  4  empat  sesuai dengan jenis SPPnya, yaitu SPM-UP, SPM-GU, SPM-TU, dan SPM-LS.
SPM dapat diterbitkan jika: Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia.
Didukung  dengan  kelengkapan  dokumen  sesuai  dengan  peraturan perundang-undangan.
Waktu pelaksanaan penerbitan SPM: Diterbitkan paling lambat 2 dua hari sejak SPP diterima
Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 satu hari sejak diterima SPP
4. Surat Perintah Pencairan Dana SP2D