Rasional Pengembangan Kurikulum Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum bukanhanya terdiri atas mata pelajaran tetapi meliputi semua kegiatan dan pengalaman yang menjadi tanggung jawab sekolah. Pelaksanaan kurikulum dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas, sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai serta guru mengadakan berbagai kegiatan yang bervariasi, sesuai dengan kondisi siswa. Tujuan pendidikan bukanlah untuk menyampaikan mata pelajaran atau bidang pengetahuan yang tersusun, melainkan pembentukan pribadi anak dan belajar cara hidup di dalam masyarakat Hamalik, 2007.

2.9.1 Rasional Pengembangan Kurikulum

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut : 1. Tantangan Internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu pada 8 delapan Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiyaan dan standar penilaian pendidik. 2. Tantangan Eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dari berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan pengembangan pendidikan di tingkat innternasional Permendibud No.58, 2014 :1

2.9.2 Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut : 1. pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama. 2. Pola pembelajaran satu arah interaksi guru – peserta didik menjadi pelajaran interaktif interaktif guru – peserta didik – masyarakat – lingkungan alam, sumber media lainnya. 3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jenjang peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan mana saja yang dapat dihubungi serat diperoleh melalui internet. 4. Pola pembelajaran pasif menjadi pembel;ajaran aktif mencari pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains. 5. Pola belajar sendiri menjadi kelompok berbasis tim 6. Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia. 7. Pola pembelajaran berbasis masal menjadi kebutuhan pelanggan siswa dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik. 8. Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal monodiscipline menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak multidiscipline. 9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis Permendikbud No.58 : 2

2.9.3 Penguatan Tata Kelola Kurikulum