ini. Hal ini terjadi antara lain karena guru belum mendapat pelatihan secara intensif tentang pembelajaran tematik ini. Disamping itu juga guru masih sulit
meninggalkan kebiasan kegiatan pembelajaran yang penyajiannya berdasarkan mata pelajaranbidang studi.
Pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar pada saat ini difokuskan pada kelas-kelas bawah kelas 1 dan 2 atau kelas yang anak-
anaknya masih tergolong pada anak usia dini, walaupun sebenarnya pendekatan pembelajaran
tematik ini
bisa dilakukan
di semua
kelas sekolah
dasar. Pembelajaran tematik dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan seperti penyusunan perencanaan, penerapan, dan evaluasirefleksi. tahap-tahap ini secara
singkat dapat diuraikan sebagai berikut.
2.7.1 Perencanaan Pembelajaran Tematik
Model pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang pengembangannya dimulai dengan menentukan topik tertentu sebagai tema atau
topik sentral, setelah tema ditetapkan maka selanjutnya tema itu dijadikan dasar untuk menentukan dasar sub-sub tema dari bidang studi lain yang terkait Fogarty,
1991 : 54. Penentuan tema dapat dilakukan oleh guru melalui tema konseptual yang cukup umum tetapi produktif. Dapat pula ditetapkan dengan negosiasi antara
guru dengan siswa, atau dengan cara diskusi sesama siswa. Alwasilah, dkk 1998:16 menyebutkan bahwa tema dapat diambil dari konsep atau pokok bahasan
yang ada disekitar lingkungan siswa, karena itu tema dapat dikembangkan berdasarkan minat dan kebutuhan siswa yang bergerak dari lingkungan terdekat
siswa dan selanjutnya beranjak ke lingkungan terjauh siswa. Berikut ini ilustrasi yang diberikan dalam penentuan tema.
Mengingat perencanaan
sangat menentukan
keberhasilan suatu
pembelajaran tematik, maka perencanaan yang dibuat dalam rangka pelaksanaan pembelajaran tematik harus sebaik mungkin Oleh karena itu ada beberapa langkah
yang perlu dilakukan dalam merancang pembelajan tematik ini yaitu: 1 Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran,
2 Pilihlah tema yang dapat mempersatukan kompetensi-kompetensi untuk setiap kelas dan semester, 3 Buatlah ”matriks hubungan kompetensi dasar dengan tema”,
4 Buatlah pemetaan pembelajaran tematik. Pemetaan ini dapat dapat dibuat dalam bentuk matriks atau jareingan topik, 5 Susunlah silabus dan rencana pembelajaran
berdasarkan matriksjaringan topik pembelajaran tematik.
2.7.2 Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Tahap ini merupakan pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar sebagai unsur inti dari aktivitas pembelajaran, yang dalam pelaksanaannya
disesuaikan dengan rambu-rambu yang telah disusun dalam perencanaan sebelumnya. Pelaksanaan pelambelajaran tematik diterapkan ke dalam tiga langkah
pembelajaran yaitu 1 Kegiatan awal bertujuan untuk menarik perhatian siswa, menumbuhkan motivasi belajar siswa,dan memberikan acuan atau rambu-rambu
tentang pembelajaran yang akan dilakukan Sanjaya, W., 2006:41 ; 2 Kegiatan inti, merupakan kegiatan pokok dalam pembelajaran. Dimana dilakukan
pembahasan terhadap tema dan subtema melalui berbagai kegiatan belajar dengan menggunakan multi metode dan media sehingga siswa mendapatkan pengalaman
belajar yang bermakna. Pada waktu penyajian dan pembahasan tema, guru dalam penyajiannya sehendaknya lebih berperan sebagai fasilitator Alwasilah:1988; 3
Kegiatan akhir, dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan gambaran menyeluruh
tentang apa yang telah dipelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan siswa serta keberhasilan guru dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Pada tahap ini intinya guru melaksanakan rencana pembelajaran yang telah
disusun sebelumnya. Pembelajaran tematik ini akan dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan baik perlu didukung laboratorium yang memadai. Laboratorium
yang memadai tentunya berisi berbagai sumber belajar yang dibutuhkan bagi pembelajaran di sekolah dasar. Dengan tersedianya laboratorium yang memadai
tersebut maka guru ketika menyelenggarakan pembelajaran tematik akan dengan mudah memanfaatkan sumber belajar yang ada di laboratorium tersebut, baik
dengan cara membawa sumber belajar ke dalam kelas maupun mengajak siswa ke ruang laboratorium yang terpisah dari ruang kelasnya.
2.7.3 Pengevaluasian Pembelajaran Tematik