terjadi asosiasi antara faktor-faktor fisik dan faktor-faktor biologis dan di antara kedua faktor ini, faktor biologis mempunyai peran yang lebih besar dibanding
faktor fisik. Sebagian serasah mangrove diuraikan oleh bakteri dan fungi menjadi
unsur hara anorganik terlarut yang dapat dimanfaatkan langsung oleh fitoplankton ataupun oleh tumbuhan mangrove itu sendiri. Sebagian lagi diubah
menjadi detritus yang dapat dimanfaatkan oleh ikan, udang dan kepiting sebagai bahan makanannya. Bakteri dan fungi merupakan mikroorganisme primer yang
berperan dalam proses dekomposisi berbagai komponen serasah, yang terdiri atas daun, bunga, cabang, ranting dan berbagai bagian tumbuhan lainnya.
Di Indonesia banyak terdapat jenis mangrove Avicennia marina, yang merupakan satu di antara berbagai jenis mangrove yang toleran terhadap kisaran
salinitas yang luas dibandingkan dengan jenis mangrove lainnya. Menurut Mac Nae 1968, A. marina mampu tumbuh pada kawasan dengan kisaran kondisi
mendekati tawar sampai dengan salinitas kawasan 90 ppt. A. marina menghasilkan banyak serasah terutama yang berasal dari daun yang berperan
sebagai penyedia unsur hara yang penting bagi produktivitas perairan pesisir. Menurut Clarke 1994 A. marina dapat menghasilkan serasah daun sebanyak
310 gm
2
tiap bulan. Penelitian untuk mengetahui jenis bakteri dan jenis fungi yang berperan dalam proses dekomposisi serasah daun A. marina, yang
dihubungkan dengan tingkat salinitas khususnya di Indonesia, belum pernah
dilakukan.
1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Serasah pada hutan mangrove merupakan bahan dasar untuk kehidupan organisme yang terdapat pada ekosistem mangrove. Selain itu serasah tersebut
juga merupakan bahan penting untuk berlangsungnya siklus unsur hara dan dinamika ekosistem mangrove. Untuk dapat berperan dan dimanfaatkan oleh
berbagai organisme yang terdapat pada ekosistem mangrove, maka serasah yang dihasilkan oleh berbagai jenis pohon mangrove perlu terurai dulu menjadi
detritus dan unsur-unsur hara anorganik. Menurut Romimohtarto dan Juwana 2001, serasah yang berasal dari daun, ranting dan bagian-bagian pohon
mangrove lainnya yang telah mengalami dekomposisi merupakan sumber utama detritus.
Penelitian tentang dekomposisi di hutan mangrove ini akan dibatasi pada serasah daun A. marina. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa, serasah
daun merupakan komponen terbesar dibanding komponen serasah lainnya. Adapun A. marina dipilih sebagai jenis mangrove yang diteliti karena jenis ini
merupakan jenis pionir dan merupakan vegetasi penentu kualitas ekosistem mangrove pada tahap awal pertumbuhannya.
Dalam proses dekomposisi serasah daun mangrove terdapat beberapa faktor dan tahapan yang secara alami dilalui yaitu, setelah daun jatuh di lantai
hutan mangrove, serasah akan dirusak oleh organisme seperti kepiting, cacing siput dan lain-lain yang mengakibatkan terjadinya luka pada serasah daun
mangrove tersebut. Akibat luka pada serasah daun ini komponen-komponen penyusun serasah daun tersebut menjadi lebih mudah mengalami penguraian.
Adapun proses penguraian serasah daun mangrove dilakukan oleh mikroorganisme yaitu bakteri dan fungi yang merupakan mikroorganisme yang
berperan penting dalam proses dekomposisi serasah. Pada penelitian ini dari sekian banyak faktor lingkungan yang berpengaruh dalam proses dekomposisi
serasah daun mangrove, hanya faktor salinitas air yang akan dipelajari pengaruhnya terhadap dekomposisi serasah daun A. marina. Hal ini didasarkan
pada kenyataan di lapangan bahwa kehidupan mangrove sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut yang bersifat salin.
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu :
1. Apakah tingkat salinitas dan lama masa dekomposisi berpengaruh terhadap jumlah jenis bakteri dan jumlah jenis fungi pada serasah
daun A. marina ? 2. Apakah tingkat salinitas dan lama masa dekomposisi berpengaruh
terhadap populasi bakteri dan populasi fungi yang terdapat pada serasah daun A. marina ?
3. Apakah tingkat salinitas dan lama masa dekomposisi berpengaruh terhadap keanekaragaman jenis bakteri dan keanekaragaman jenis
fungi pada serasah daun A. marina ? 4. Apakah tingkat salinitas dan lama masa dekomposisi berpengaruh
terhadap frekuensi kolonisasi bakteri dan frekuensi kolonisasi fungi pada serasah daun A. marina ?
5. Apakah tingkat salinitas dan lama masa dekomposisi berpengaruh terhadap laju dekomposisi serasah daun A. marina
6. Apakah tingkat salinitas dan lama masa dekomposisi berpengaruh terhadap kadar unsur hara N, P dan C, lignin, selulosa, karbohidrat
total dan protein, yang terdapat pada serasah daun A. marina ?
1.3. Kerangka Pemikiran