kekuatan  kebajikannya,  ia  akan  membantu  tokoh  tersebut  untuk  keluar  dari berbagai kesulitan dalam petualangannya Feist dan Feist 2012:130-131.
2.3.6   Diri Self
Jung  mempercayai  bahwa  setiap  orang  memiliki  kecenderungan,  untuk bergerak  menuju  perubahan,  kesempurnaan,  dan  kelengkapan  yang  diwarisi.  Ia
menyebut  disposisi  bawaan  ini  sebagai  diri  self.  Sebagai  sebuah  arketipe,  diri disimbolkan  sebagai  ide  seseorang  akan  kesempurnaan,  keutuhan  dan
kelengkapan. Diri merupakan arketipe dari banyak arketipe karena sifatnya yang menarik  arketipe  jenis  lain  dan  menyatukan  kesemuanya  dalam  sebuah  realisasi
diri self realization. Seperti arketipe lainnya, arketipe ini mempunyai komponen kesadaran dan personal, tetapi itu semua sebagian besar dibentuk oleh gambaran-
gambaran ketidaksadaran kolektif Feist dan Feist 2012:132. Sebagai  sebuah  arketipe,  diri  disimbolkan  sebagai  ide  seseorang  akan
kesempurnaan,  keutuhan  dan  kelengkapan.  Akan  tetapi,  simbol  yang  utuh  dari semua  itu  adalah  sebuah  mandala  yang  diperlihatkan  sebagai  sebuah  lingkaran
dalam  sebuah  persegi,  sebuah  persegi  dalam  lingkaran,  atau  bentuk  konsentris lainnya.  Kesemuanya  melambangkan  adanya  ketidaksadaran  kolektif  antara
kesatuan, keseimbangan dan keutuhan Feist dan Feist 2012:132. Diri  adalah  tujuan  hidup,  suatu  tujuan  yang  terus-menerus  diperjuangkan
orang  tetapi  yang  jarang  tercapai.  Seperti  semua  arketipe,  ia  memotivasikan tingkah  laku  manusia  dan  menyebabkan  orang  mencari  kebulatan,  khususnya
melalui  cara-cara  yang  disediakan  oleh  agama.  Pengalaman-pengalaman  religius sejati  meruapakan  bentuk  pengalaman  paling  dekat  ke  diri  self-hood  yang
mampu  dicapai  oleh  kebanyakan  manusia,  sedangkan  tokoh-tokoh  Kristus  dan Buddha merupakan ungkapan arketipe yang paling jelas yang dapat ditemukan di
dunia modern Hall dan Lindzey 1993:192. Sebelum diri muncul, maka berbagai komponen kepribadian harus terlebih
dulu  berkembang  sepenuhnya  dan  terindividuasikan.  Karena  alasan  ini,  arketipe diri tidak akan tampak sebelum orang mancapai usia setengah baya. Pada saat ini,
orang  mulai  berusaha  dengan  sungguh-sungguh  untuk  mengubah  pusat kepribadiannya  dari  ego  sadar  ke  ego  yang  berada  di  antara  kesadaran  dan
ketidaksadaran. Daerah pertengahan ini merupakan wilayah diri. Konsep tentang diri merupakan penemuan psikologis Jung yang terpenting dan merupakan puncak
penelitian-penelitiannya yang intensif tentang arketipe-arketipe Hall dan Lindzey 1993:192.
26
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Dalam  bab  ini  akan  dibahas  mengenai  Pendekatan  Penelitian,  Objek Penelitian,  Sumber  data,  Metode  dan  Teknik  Pengumpulan  Data,  Metode  dan
Teknik Analisis Data serta Langkah Kerja Penelitian.
3.1    Pendekatan Penelitian Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  psikologi  dengan  payung