PROFIL PASIEN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK USIA 0-14 TAHUN DI RUMAH SAKIT PARU SURABAYA PERODE 1 JANUARI 2010-31 DESEMBER 2011

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PROFIL PASIEN TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK USIA 0-14 TAHUN DI RUMAH SAKIT PARU SURABAYA

PERODE 1 JANUARI 2010-31 DESEMBER 2011

Oleh :

RIZKY ANANTA PUTRA 07020097

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian Untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal: 19 April 2013

Pembimbing I

dr. Bambang Mulyawan, Sp.A

Pembimbing II

dr. Desy Andari

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan,


(3)

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Rizky Ananta Putra ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 19 April 2013

Tim Penguji

dr. Bambang Mulyawan, Sp.A Ketua

dr. Desy Andari Anggota


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillaahirabbilalamin puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul. “Profil Pasien Tuberkulosis Paru pada Anak Usia0-14 tahun di Rumah Sakit Paru Surabaya Periode 1 Januari 2010-31 Desember 2011”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama Islam.

Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.


(5)

v

5. dr. Bambang Mulyawan, Sp.A, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

6. dr. Desy Andari, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

7. dr. Pertiwi Febriana C, MSc, Sp.A, selaku dosen penguji proposal dan tugas akhir yang telah memberi tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini, penulis ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun, serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Malang, April 2013


(6)

vi ABSTRAK

Putra, Rizky Ananta. 2013. Profil Pasien Tuberkulosis Paru pada Anak Usia0-14 tahun di Rumah Sakit Paru Surabaya Periode 1 Januari 2010-31 Desember 2011. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). (1) Bambang Mulyawan* (2) Desy Andari**

Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Di negara berkembang prevalensi penyakit TB anak terhadap kasus TB secara keseluruhan masih belum diketahui karena pencatatan dan pelaporan yang masih buruk. Selain itu upaya membuat dan menegakkan diagnosis TB anak yang masih sulit.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran usia, jenis kelamin, riwayat imunisasi, riwayat kontak dengan pasien TB lain, dan kepatuhan berobat pasien TB pparu pada anak di RS Paru Surabaya.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan teknik total sampling. Data diambil dari rekam medik di RS Paru Surabaya.

Hasil : Di RS Paru Surabaya total jumlah pasien TB paru pada anak adalah 143 pasien di tahun 2010 dan 2011. Pasien berusia 6-14 tahun sebanyak 53,62%, pasien laki-laki 50,72%, pasien dengan riwayat imunisasinya meragukan 56,52%, pasien tanpa riwayat kontak dengan pasien TB lain 50%, dan pasien yang tuntas berobat 100%.

Kesimpulan : Sebagian besar usia pasien TB paru pada anak adalah pasien yang berusia 6-14 tahun, secara keseluruhan hampir tidak ada perbedaan jumlah antara pasien laki-laki dan perempuan, sebagian besar pasien memiliki riwayat imunisasi meragukan, tanpa riwayat kontak dengan pasien TB lain, dan seluruh pasien TB paru pada anak tuntas berobat.

Kata Kunci : Tuberkulosis pada Anak, Profil, Rumah Sakit Paru Surabaya.

* : Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UMM ** : Pengajar FK UMM


(7)

vii ABSTRACT

Putra, Rizky Ananta. 2013. Profile Of Pediatric Lung Tuberculosis In Children Aged 0-14 Years Old In Surabaya Lung Hospital At 1 January 2010-31 december 2011. Medical Faculty, University Of Muhammadiyah Malang (UMM). (1) Bambang Mulyawan* (2) Desy Andari**

Introduction : Tuberculosis (TB) is an infectious disease that’s still become the world's attention. Compared to the whole TB cases, prevalence of pediatric TB remains unkown in developing countries. It’s due to poor case reporting and recording methods. In the other hand making diagnosis is still difficult.

Objective : This study aims to describe ages, genders, immunization history, contact history with another TB patients, and the adherence to taking medication of pediatric lung TB patients in Surabaya Lung Hospital.

Method : This study is a observational descriptive with a total sampling method. The data was taken from Surabaya Lung Hospital’s medical report.

Results : At 2010 and 2011 the total of pediatric lung TB patients in Surabaya Lung Hospital was 143 patients. Pediatric lung TB patients who was aged 6-14 years old are 53,62%, male patients are 50,72%, patients with impugn immunization history are 56,52%, patients without contact history with another TB patients are 50%, and patients who completely taken the medication are 100%. Conclusion : Majority patients was aged 6-14 years old, there was almost no difference between the number of male and female patients, majority patients has an impugn immunization history, majority patients without contact history with another TB patients, and all of patients was completely taken the medications. Keywords : Pediatric Tuberculosis, Profile, Surabaya Lung Hospital.

* : Lecturer Of Pediatrics At UMM Medical Faculty ** : Lecturer At UMM Medical Faculty


(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... ... 4

1.4.1. Manfaat bagi Masyarakat ... ... 4

1.4.2. Manfaat bagi Peneliti ... ... 4

1.4.3 Manfaat bagi Institusi Pendidikan ... 4

1.4.4 Manfaat bagi Klinisi ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Tuberkulosis ... 6

2.1.1Cara Penularan Tuberkulosis ... 6


(9)

ix

2.1.3 Gejala Klinis ... 8

2.1.4 Klasifikasi Tuberkulosis ... 9

2.1.5 Pemeriksaan Laboratorium ... 11

2.1.6 Diagnosis Tuberkulosis ... 13

2.2. Tuberkulosis Anak ... 16

2.2.1 Manifestasi Klinis Tuberkulosis Anak ... 17

2.2.2 Diagnosis Tuberkulosis Anak ... 19

2.2.3 Pemeriksaan Penunjang TB Anak ... 22

2.2.4 Talaksana TB Anak ... 24

2.2.5 Imunisasai BCG ... 25

2.3. Pengobatan Tuberkulosis ... 26

2.3.1. OAT Kategori-1 ... 29

2.3.2. OAT Kategori-2 ... 29

2.3.3. OAT Sisipan ... 30

2.3.4. OAT Kategori Anak ... 31

2.3.5. MDR (Multi Drrug Resistant) TB ... 33

2.3.6 Pemantauan Hasil Pengobatan ... 33

2.3.7 PMO (Pengawas Menelan Obat) ... 34

2.4. Rumah Sakit Paru Surabaya ... 36

2.4.1. Program ... 36

2.4.2. Susunan Organisasi ... 37

2.4.3. Pelayanan ... 38

2.4.4 Gambaran Pasien TB di Rumah Sakit Paru Surabaya ... 39


(10)

x

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 43

4.1 Jenis Penelitian ... 43

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

4.2.1 Lokasi ... 43

4.2.2 Waktu ... 43

4.3 Teknik Sampling ... 43

4.3.1. Populasi ... 43

4.3.2. Sampel ... 43

4.3.3. Teknik Pengambilan Sampel ... 43

4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 44

4.4.1 Kriteria Inklusi ... 44

4.4.2 Kriteria Eksklusi ... 44

4.5 Definisi operasional ... 44

4.5.1.Profil ... 44

4.5.2 Diagnsis TB Paru pada Anak ... 44

4.5.3 Usia ... 45

4.5.4 Jenis Kelamin ... 45

4.5.5 Riwayat Imunisasi ... 45

4.5.6 Riwayat Kontak dengan Pasien TB lain ... 46

4.5.7 Kepatuhan Berobat ... 47

4.6 Instrumen Penelitian ... 47

4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ... 47

4.8 Kerangka Operasional ... 48


(11)

xi

4.10 Jadwal Penelitian ... 48

BAB V HASIL PENELITIAN ... 49

5.1 Jumlah kasus TB paru pada anak di RS Paru Surabaya ... 49

5.2 Profil TB Paru pada Anak di RS Paru Surabaya Berdasarkan Usia ... 49

5.3 Profil TB Paru pada Anak di RS Paru Surabaya Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

5.4 Profil TB Paru pada Anak di RS Paru Surabaya Berdasarkan Riwayat Imunisasi ... 51

5.5 Profil TB Paru pada Anak di RS Paru Surabaya Berdasarkan Riwayat Kontak dengan Pasein TB Lain ... 51

5.6 Jumlah Kasus TB Paru pada Anak di RS Paru Surabaya Berdasarkan Kepatuhan Berobat ... 52

BAB VI PEMBAHASAN ... 53

6.1 Profil Pasien TB Paru pada Anak Berdasarkan Usia ... 53

6.2 Profil Pasien TB Paru pada Anak Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

6.3 Distribusi Pasien TB Paru pada Anak Berdasarkan Riwayat Imunisasi ... 55

6.4 Profil Pasien TB Paru pada Anak Berdasarkan Riwayat Kontak dengan Pasien TB lain ... 56

6.5 Profil Pasien TB Paru pada Anak Berdasarkan Kepatuhan Berobat ... 57

BAB VII KESIMPULAN DANSARAN ... 59

7.1 Kesimpulan ... 59

7.2 Saran ... 59


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perkembangan Diagnostik TB ... 13

2.2a WHO Provisional Guidelines for The Diagnosis of Pulmonary Tuberculosis in Children ... 19

2.2b Sistem Skoring TB Anak ... 21

2.3a Sifat, Jenis, dan Dosis OAT ... 27

2.3b Dosis OAT-KDT Kategori-1 ... 29

2.3c Dosis OAT-Kombipak Kategori-1 ... 29

2.3d Dosis OAT-KDT Kategori-2 ... 30

2.3e Dosis OAT-Kombipak Kategori-2 ... 30

2.3f Dosis OAT-KDT Sisipan ... 31

2.3g Dosis OAT-Kombipak Sisipan ... 31

2.3h Dosis OAT-KDT Anak ... 31

2.3i Dosis OAT-Kombipak Anak ... 31

2.3 j Dosis OAT pada Anak ... 32

2.4 Tabel Pencapaian P2TB RS Paru Surabaya ... 39

5.2 Tabel Profil TB Paru pada Anak di RS Paru Surabaya Berdasarkan Usia ... 50

5.3 Tabel Jumlah Kasus TB Paru pada Anak di RS Paru Surabaya Berdasarkan Jenis Kelamin... 50

5.4 Tabel Profil TB Paru pada Anak di RS Paru Surabaya Berdasarkan Riwayat Imunisasi ... 51


(13)

xiii

5.5 Tabel Jumlah Kasus TB Paru pada Anak di RS Paru Surabaya

Berdasarkan Riwayat Kontak dengan Pasien TB Lain ... 52 5.6 Jumlah Kasus TB Paru pada Anak di RS Paru Surabaya


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Alur Diagnosis TB Paru... 15 2.2 Alur Tatalaksana Pasien TB Anak di Unit Pelayanan


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Profil Pasien TB Paru pada Anak Usia 0-14 Tahun Periode 1 Januari-

31 Desember 2010 ... 63

2. Profil Pasien TB Paru pada Anak Usia 0-14 Tahun Periode 1 Januari- 31 Desember 2011 ... 64

3. Surat Keterangan Penelitian ... 65

4. Kartu Konsultasi Pembimbing I ... 66


(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

BAL : Broncho Alveolar Lavage BCG : Bacille Clamette Guerin BTA : Bakteri Tahan Asam

DEPKES RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia DOTS : Direct Observed Treatment Short Course MDR TB : Multi Drug Resistant Tuberculosis OAT : Obat Anti Tuberkulosis

OAT KDT : Obat Anti Tuberkulosis Kombinasi Dosis Tetap PMO : Pengawas Menelan Obat

PPD : Purified Protein Derivate

P2TB :Program Pemberantasan Tuberkulosis RS : Rumah Sakit

SPS : Sewaktu Pagi Sewaktu TB : Tuberkulosis

UPK : Unit Pelayanan Kesehatan UV : Ultra Violet


(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Aditama Yoga Tjandra, Kamso Sudjianto, Basri Camelia dkk., 2006, Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis, Depkes RI, Jakarta, Hal. 1-40

Aditama YogaTjandra, 2012, Simposium TB Update 2011, diakses 1 juli 2012 (http://www.halpl.depkes.go.id/index.php?c=berita&m=fullview&id=170) Agustin Widi, 2010, Laporan Penemuan Pasien TB, Rumah Sakit Paru Batu,

Malang.

Agustin Widi, 2011, Laporan Penemuan Pasien TB, Rumah Sakit Paru Batu, Malang.

Amin Zulkifli, Bahar Asril, 2006, Tuberkulosis Paru, Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 5, FKUI, Jakarta, Hal. 988-993

Baratawidjaja Garna Karnen, Rengganis Iris, 2010, Gambaran Umum Sistem Imun, Dalam : Imunologi Dasar, Edisi 9, FKUI, Jakarta, Hal. 40-54 Dzikria Rachmadina, Mardiana Alfi, Wicaksono Ary,2012, Laporan Pelaksanaan

Magang Rumah Sakit Karang Tembok Surabaya, Departmen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya

Grossman Moses, 2006, Tuberkulosis, Dalam : Buku Ajar Pediatri Rudolph Volume 1, Edisi 20, EGC, Hal. 688-697

Halim RD, 2011, Risk Factor For Incidence Of Tuberculosis In Children Aged 1-5 Years Old In Kebumen District, Dalam : Manuscript Of Publication Post Graduate Program Faculty Of Medicine Gadjah Mada University,

Yogyakarta

Kartasasmita B Cissy, Basir Darfioes, 2012, Tuberkulosis, Dalam : Buku Ajar Respirologi Anak, Edisi I, IDAI, Jakarta, Hal. 162-167

Kusuma Chandra HMS, 2009, Batuk pada Tuberkulosis Anak, CE. IKA : Simposium New Evidences of Chronic Cough Management In Children, 38, FK Unair, Surabaya, Hal. 99-104

Nabsi Wakian, 2010, Laporan Triwulan Penemuan Pasien TB, Rumah Sakit Paru Surabaya, Surabaya.

Nabsi Wakian, 2011, Laporan Triwulan Penemuan Pasien TB, Rumah Sakit Paru Surabaya, Surabaya.


(18)

xviii

Oktaviani Dhini, 2011, Hubungan Kepatuhan Minum Obat Anti

Tuberkulosissdengan Status Gizi Anak Penderita Tberkulosis Paru, Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang

Rahdumi Oktavinia, 2007, Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis pada Anak Usia 0-14 Tahun di Balai Pengobatan dan Pemberantasan Penyakit Paru (RS Karang Tembok) Surabaya, Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya

Rahajoe N Nastiti, Basir Darfioes, Kartasasmita B Cissy dkk., 2005, Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak, IDAI, Jakarta, Hal 1-65

Rahajoe Nastiti, Setyanto Budi Darmawan, 2012, Diagnosis Tuberkulosis pada Anak, Dalam : Buku Ajar Respirologi Anak, Edisi I, IDAI, Jakarta, Hal. 194-211

Rahajoe N Nastiti, Setiawati Landia, 2012, Tatalaksana TB, Dalam : Buku Ajar Respirologi Anak, Edisi I, IDAI, Jakarta, Hal. 214-227

Said Mardjanis, Boediman I, 2012, Imunisasi BCG pada Anak, Dalam : Buku Ajar Respirologi Anak, IDAI, Jakarta, Hal. 252-259

Sidhi Purnomo Dwi, 2010, Riwayat Kontak Tuberkulosis Sebagai Faktor Risiko Hasil Uji Tuberkulin Positif, Tesis prograam Pascasarjana Magister Ilmu Biomedik dan Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kesehatan Anak Universitas Diponegoro Semarang, Semarang

Susilowati, 2006, Notulensi Presentasi dan DiskusiAdvokasi TB dan Pelayanan TB Berbasis Masyarakat, Center Of Healath Policy And Social Studies, Yogyakarta

Wahyuni Sri, 2012, TB DOTS di RS Paru Surabaya, RS Paru Surabaya, Surabaya Waskhito Agus, 2010, Laporan Triwulan Penemuan Pasien TB, Dinas Kesehatan

Kabupaten Tuban, Tuban

Waskhito Agus, 2011, Laporan Triwulan Penemuan Pasien TB, Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Tuban

WHO, 2008, Epidemiology Of Tuberculosis, Dalam : Implementing The WHO Stop TB Strategy : A Handbook For National Tuberculosis Control Programme, WHO Library Catalouging-In-Publication Data, Hal. 3-5 WHO, 2008, Tuberculosis In Children,Dalam : Implementing The WHO Stop TB

Strategy : A Handbook For National Tuberculosis Control Programme, WHO Library Catalouging-In-Publication Data, Hal. 46-55


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Menurut data yang diperoleh WHO yang dipublikasikan dalam buku Implementing The WHO Stop TB Strategy diperkirakan ada 136 kasus TB per 100.000 populasi di Amerika pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi distribusi TB dalam suatu populasi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah riwayat kontak dengan penderita TB, merokok, malnutrisi, dan infeksi HIV (WHO, 2008).

Sedangkan menurut hasil simposium TB update 2011 di Banjarmasin yang dipublikasikan melalui situs resmi DEPKES RI (http://www.depkes.go.id), di Indonesia insidens semua kasus TB (jumlah kasus baru TB yang menular dan tidak menular) adalah 528.063 orang. Sedangkan insidens BTA positif (jumlah kasus baru TB yg menular) adalah 236.029 orang (Aditama, 2012).

TB pada anak berbeda dengan TB pada dewasa. Hal ini disebabkan oleh perbedaan respon anak dengan orang dewasa dalam menghadapi penyakit sehingga hal ini menjadi poin penting dalam melakukan pencegahan, diagnosis, dan penatalaksanaan TB (WHO, 2008).

Di negara berkembang prevalensi penyakit TB pada anak terhadap kasus TB secara keseluruhan masih belum diketahui karena pencatatan dan pelaporan yang masih buruk. Selain itu upaya membuat dan menegakkan diagnosis TB paru pada anak yang masih sulit. Sedangkan program pemberantasan TB di banyak negara


(20)

2

berkembang masih difokuskan pada upaya penegakan diagnosis dengan pemeriksaan kuman TB yang positif dan dengan pengobatan TB pada pasien dewasa (Kusuma, 2009).

Mengingat tingkat infeksi TB di Indonesia dan sulitnya mendiagnosis TB paru pada anak, tidak menutup kemungkinan ada pasien TB paru pada anak yang tidak terdeteksi di berbagai daerah. Hal ini tergambar dalam laporan TB elektrik Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban Jawa Timur yang disusun oleh Agus Waskhito. Pada tahun 2010 tercatat total 711 kasus baru TB dan pada tahun 2011 tercactat total 899 kasus baru TB. Namun diantara total kasus baru tersebut hanya tercatat 8 kasus baru TB paru pada anak pada tahun 2010 dan 2011 (Waskhito, 2012).

Sedangkan di tempat lain yaitu RS Paru Batu, dari laporan TB elektrik tercatat jumlah total penemuan kasus baru TB pada tahun 2010 yang berjumlah 410 kasus ditemukan 36 diantaranya merupakan kasus TB paru pada anak. Dan pada tahun 2011 jumlah total penemuan kasus TB berjumlah 282 kasus dengan jumlah kasus TB paru pada anak sebanyak 15 kasus (Agustin, 2012).

Berbeda dengan data di Kabupaten Tuban dan di RS Paru Batu, di RS Paru Surabaya pada laporan TB elektrik tahun 2010 tercatat total 605 pasien baru TB dan pada tahun 2011 tercatat 429 pasien baru. Sedangkan untuk pasien TB paru pada anak di RS Paru Surabaya tercatat 71 pasien baru pada tahun 2010 dan 72 pasien baru pada tahun 2011. Dari data tersebut terlihat bahwa terjadi penurunan jumlah total pasien baru TB ditahun 2011 namun khusus untuk TB paru pada anak mengalami kenaikan jumlah pasien baru (Nabsi, 2012).


(21)

3

Selain itu banyaknya pasien yang putus berobat di pasien TB RS Paru Surabaya menjadi masalah tersendiri. Pada tahun 2010 tercatat 35,8% padahal target program RS untuk pasien yang putus berobat < 5 % (Dzikria, 2012).

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah profil pasien tuberkulosis paru pada anak usia 0-14 tahun di Rumah Sakit Paru Surabaya?”

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui profil pasien tuberkulosis paru pada anak usia 0-14 tahun di Rumah Sakit Paru Surabaya.

1.3.2 Tujuan Khusus

a) Mengetahui profil pasien TB paru pada anak berdasarkan usia.

b) Mengetahui profil pasien TB paru pada anak berdasarkan jenis kelamin. c) Mengetahui profil pasien TB paru pada anak berdasarkan riwayat

imunisasi.

d) Mengetahui profil pasien TB paru pada anak berdasarkan riwayat kontak dengan pasien TB lain.

e) Mengetahui profil pasien TB paru pada anak berdasarkan kepatuhan berobat.


(22)

4

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Masyarakat

Dengan penelitian ini diharapkan akan menambah :

a) Pengetahuan masyarakat tentang TB paru pada anak khususnya tentang angka kejadian TB paru pada anak sehingga masyarakat bisa lebih waspada dan tanggap saat ada anak yang menunjukkan gejala-gejala TB. b) Kepatuhan berobat pasien TB dewasa sehingga mengurangi angka putus

berobat dan tidak menyebabkan bertambahnya jumlah kasus TB paru pada anak di Indonesia.

1.4.2 Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mempelajari, mengidentifikasi, dan mengembangkan teori-teori yang diperoleh dari universitas dan menjadi bagian dari proses theoretical applying.

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan referensi baru atau pembanding untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan TB paru pada anak.


(23)

5

1.4.4 Bagi Klinisi

Dengan penelitian ini diharapkan klinisi dapat :

a) Lebih waspada terhadap kasus TB paru pada anak karena walaupun Indonesia telah turun peringkat sebagai negara dengan kasus TB terbanyak, tingkat infeksi TB di Indonesia masih tinggi. Hal ini tergambar pada peningkatan kasus TB di salah satu Kabupaten di Jawa Timur yaitu Tuban pada tahun 2011.

b) Menjadikan penelitian ini sebagai referensi dalam menyusun strategi pencegahan, diagnosis, dan penatalaksanaan TB paru pada anak.


(1)

xviii

Tuberkulosissdengan Status Gizi Anak Penderita Tberkulosis Paru, Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang

Rahdumi Oktavinia, 2007, Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis pada Anak Usia 0-14 Tahun di Balai Pengobatan dan Pemberantasan Penyakit Paru (RS Karang Tembok) Surabaya, Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya

Rahajoe N Nastiti, Basir Darfioes, Kartasasmita B Cissy dkk., 2005, Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak, IDAI, Jakarta, Hal 1-65

Rahajoe Nastiti, Setyanto Budi Darmawan, 2012, Diagnosis Tuberkulosis pada Anak, Dalam : Buku Ajar Respirologi Anak, Edisi I, IDAI, Jakarta, Hal. 194-211

Rahajoe N Nastiti, Setiawati Landia, 2012, Tatalaksana TB, Dalam : Buku Ajar Respirologi Anak, Edisi I, IDAI, Jakarta, Hal. 214-227

Said Mardjanis, Boediman I, 2012, Imunisasi BCG pada Anak, Dalam : Buku Ajar Respirologi Anak, IDAI, Jakarta, Hal. 252-259

Sidhi Purnomo Dwi, 2010, Riwayat Kontak Tuberkulosis Sebagai Faktor Risiko Hasil Uji Tuberkulin Positif, Tesis prograam Pascasarjana Magister Ilmu Biomedik dan Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Kesehatan Anak Universitas Diponegoro Semarang, Semarang

Susilowati, 2006, Notulensi Presentasi dan DiskusiAdvokasi TB dan Pelayanan TB Berbasis Masyarakat, Center Of Healath Policy And Social Studies, Yogyakarta

Wahyuni Sri, 2012, TB DOTS di RS Paru Surabaya, RS Paru Surabaya, Surabaya Waskhito Agus, 2010, Laporan Triwulan Penemuan Pasien TB, Dinas Kesehatan

Kabupaten Tuban, Tuban

Waskhito Agus, 2011, Laporan Triwulan Penemuan Pasien TB, Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Tuban

WHO, 2008, Epidemiology Of Tuberculosis, Dalam : Implementing The WHO Stop TB Strategy : A Handbook For National Tuberculosis Control Programme, WHO Library Catalouging-In-Publication Data, Hal. 3-5 WHO, 2008, Tuberculosis In Children,Dalam : Implementing The WHO Stop TB

Strategy : A Handbook For National Tuberculosis Control Programme, WHO Library Catalouging-In-Publication Data, Hal. 46-55


(2)

1 1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Menurut data yang diperoleh WHO yang dipublikasikan dalam buku Implementing The WHO Stop TB Strategy diperkirakan ada 136 kasus TB per 100.000 populasi di Amerika pada tahun 2005. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi distribusi TB dalam suatu populasi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah riwayat kontak dengan penderita TB, merokok, malnutrisi, dan infeksi HIV (WHO, 2008).

Sedangkan menurut hasil simposium TB update 2011 di Banjarmasin yang dipublikasikan melalui situs resmi DEPKES RI (http://www.depkes.go.id), di Indonesia insidens semua kasus TB (jumlah kasus baru TB yang menular dan tidak menular) adalah 528.063 orang. Sedangkan insidens BTA positif (jumlah kasus baru TB yg menular) adalah 236.029 orang (Aditama, 2012).

TB pada anak berbeda dengan TB pada dewasa. Hal ini disebabkan oleh perbedaan respon anak dengan orang dewasa dalam menghadapi penyakit sehingga hal ini menjadi poin penting dalam melakukan pencegahan, diagnosis, dan penatalaksanaan TB (WHO, 2008).

Di negara berkembang prevalensi penyakit TB pada anak terhadap kasus TB secara keseluruhan masih belum diketahui karena pencatatan dan pelaporan yang masih buruk. Selain itu upaya membuat dan menegakkan diagnosis TB paru pada anak yang masih sulit. Sedangkan program pemberantasan TB di banyak negara


(3)

berkembang masih difokuskan pada upaya penegakan diagnosis dengan pemeriksaan kuman TB yang positif dan dengan pengobatan TB pada pasien dewasa (Kusuma, 2009).

Mengingat tingkat infeksi TB di Indonesia dan sulitnya mendiagnosis TB paru pada anak, tidak menutup kemungkinan ada pasien TB paru pada anak yang tidak terdeteksi di berbagai daerah. Hal ini tergambar dalam laporan TB elektrik Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban Jawa Timur yang disusun oleh Agus Waskhito. Pada tahun 2010 tercatat total 711 kasus baru TB dan pada tahun 2011 tercactat total 899 kasus baru TB. Namun diantara total kasus baru tersebut hanya tercatat 8 kasus baru TB paru pada anak pada tahun 2010 dan 2011 (Waskhito, 2012).

Sedangkan di tempat lain yaitu RS Paru Batu, dari laporan TB elektrik tercatat jumlah total penemuan kasus baru TB pada tahun 2010 yang berjumlah 410 kasus ditemukan 36 diantaranya merupakan kasus TB paru pada anak. Dan pada tahun 2011 jumlah total penemuan kasus TB berjumlah 282 kasus dengan jumlah kasus TB paru pada anak sebanyak 15 kasus (Agustin, 2012).

Berbeda dengan data di Kabupaten Tuban dan di RS Paru Batu, di RS Paru Surabaya pada laporan TB elektrik tahun 2010 tercatat total 605 pasien baru TB dan pada tahun 2011 tercatat 429 pasien baru. Sedangkan untuk pasien TB paru pada anak di RS Paru Surabaya tercatat 71 pasien baru pada tahun 2010 dan 72 pasien baru pada tahun 2011. Dari data tersebut terlihat bahwa terjadi penurunan jumlah total pasien baru TB ditahun 2011 namun khusus untuk TB paru pada anak mengalami kenaikan jumlah pasien baru (Nabsi, 2012).


(4)

Selain itu banyaknya pasien yang putus berobat di pasien TB RS Paru Surabaya menjadi masalah tersendiri. Pada tahun 2010 tercatat 35,8% padahal target program RS untuk pasien yang putus berobat < 5 % (Dzikria, 2012).

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah profil pasien tuberkulosis paru pada anak usia 0-14 tahun di Rumah Sakit Paru Surabaya?”

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui profil pasien tuberkulosis paru pada anak usia 0-14 tahun di Rumah Sakit Paru Surabaya.

1.3.2 Tujuan Khusus

a) Mengetahui profil pasien TB paru pada anak berdasarkan usia.

b) Mengetahui profil pasien TB paru pada anak berdasarkan jenis kelamin. c) Mengetahui profil pasien TB paru pada anak berdasarkan riwayat

imunisasi.

d) Mengetahui profil pasien TB paru pada anak berdasarkan riwayat kontak dengan pasien TB lain.

e) Mengetahui profil pasien TB paru pada anak berdasarkan kepatuhan berobat.


(5)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Masyarakat

Dengan penelitian ini diharapkan akan menambah :

a) Pengetahuan masyarakat tentang TB paru pada anak khususnya tentang angka kejadian TB paru pada anak sehingga masyarakat bisa lebih waspada dan tanggap saat ada anak yang menunjukkan gejala-gejala TB. b) Kepatuhan berobat pasien TB dewasa sehingga mengurangi angka putus

berobat dan tidak menyebabkan bertambahnya jumlah kasus TB paru pada anak di Indonesia.

1.4.2 Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mempelajari, mengidentifikasi, dan mengembangkan teori-teori yang diperoleh dari universitas dan menjadi bagian dari proses theoretical applying.

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan referensi baru atau pembanding untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan TB paru pada anak.


(6)

1.4.4 Bagi Klinisi

Dengan penelitian ini diharapkan klinisi dapat :

a) Lebih waspada terhadap kasus TB paru pada anak karena walaupun Indonesia telah turun peringkat sebagai negara dengan kasus TB terbanyak, tingkat infeksi TB di Indonesia masih tinggi. Hal ini tergambar pada peningkatan kasus TB di salah satu Kabupaten di Jawa Timur yaitu Tuban pada tahun 2011.

b) Menjadikan penelitian ini sebagai referensi dalam menyusun strategi pencegahan, diagnosis, dan penatalaksanaan TB paru pada anak.