Pengukuran status gizi Nurrahman 1998 Pengambilan darah Aktivitas enzim antioksidan katalase pada plasma darah Sinha, 1978

intervensi dilakukan diskusi yang melibatkan seluruh responden mengenai penelitian dan kesehatan umum. Sebelum pelaksanaan intervensi juga dilakukan penandatanganan surat perjanjian Inform consent lampiran 1 dan wawancara terhadap responden dengan format kuisioner standar lampiran 2. Kuisioner tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai status sosial ekonomi, pengetahuan tentang pangan, pola konsumsi dan kebiasaan membeli makanan jajanan. Hasil pengisian kuisioner tentang pola konsumsi dan kebiasaan membeli makanan jajan disusun jenis makanan dan fekuensinya per minggu per orang serta nilai pencemaran. Nilai pencemaran diperoleh dengan cara mengalikan frekuensi konsumsi makanan jajanan, tempat pembelian dan jenis pembungkusnya. Masing-masing faktor pengkali diberi skor dari 1 untuk tingkat pencemaran rendah sampai 6 untuk pencemaran tinggi.

4. Pengukuran status gizi Nurrahman 1998

Pengukuran status gizi responden dilakukan secara antropometri yang meliputi Tinggi Badan TB dan Berat Badan BB. Penggolongan status Gizi menurut “Body Mass Index” BMI dengan satuan Kgm 2 , yaitu: BMI = BBTB 2 Dimana: BMI 17,0 kekurangan berat badan tingkat berat BMI 17,0 – 18,4 kekurangan berat badan tingkat ringan BMI 18,5 – 25,0 normal BMI 25,1 – 27,0 kelebihan berat badan tingkat ringan BMI 27,0, kelebihan berat badan tingkat berat

5. Pengambilan darah

Pengambilan darah dilakukan sebelum dan sesudah responden mengalami intervensi dengan meminum minuman bubuk kakao. Pengambilan darah dilakukan di klinik Farfa Kampus Dramaga IPB pada jam 07.00 pagi oleh seorang asisten tranfusi darah. Darah diambil sebanyak 35 ml dengan menggunakan jarum Precisionglide TM steril sekali pakai, kemudian di masukkan ke dalam tabung vacutainer steril ang mengandung koagulan . Darah yang diambil dibawa kelaboratorium kultur jaringan bagian patologi FKH IPB untuk segera dianalisa. Gambar 7 Proses Pengambilan Darah Responden 6. Isolasi eritrosit Zhu et al 2005 Darah yang telah dimasukkan dalam tabung vacutainer steril yang mengandung koagulan dilakukan pemisahan komponen seluler dengan sentrifugasi sampel darah dalam vacutainer pada 514 x g selama 10 menit dengan menggunakan sentrifius dengan rotor swing. Bagian darah yang lebih berat sel darah merah eritrosit berada di bagian bawah, sedangkan plasma darah terpisah bagian atas. Plasma darah dan eritrosit diambil atau dipisahkan dengan mikropipet ke dalam masing-masing tabung sentrifius yang telah disiapkan.

7. Aktivitas enzim antioksidan katalase pada plasma darah Sinha, 1978

Prinsip metode yang digunakan oleh Sinha menggunakan zat warna sebagai indikator. Zat warna yang digunakan adalah potassium bikromat K 2 Cr 2 O 7 5 dalam suasana asam asetat glasial 1:3. Ion bikromat dalam suasana asam akan direduksi oleh H 2 O 2 menjadi kromat dan memberikan warna pada panjang gelombang 570 nm. 1 unit aktivitas katalase dinyatakan sebagai banyaknya H 2 O 2 dalam mol yang digunakan oleh katalase permenit. Cr 6 + + H 2 O 2 H + Cr + 3 + H 2 O +O 2

a. Ekstraksi sample