Membuat citra image agar yang dibawa dapat diterima

6. Fleksibelitas waktu dalam pelaksanaan

Fleksibilitas pelaksana program, di Kecamatan Taniwel lebih baik daripada di Kecamatan Waesala. Hal tersebut terjadi karena di Kecamatan Taniwel nelayan dan pengurus aliansi yang merumuskan kegiatan sesuai dengan waktu serta kebiasaan masyarakat, sehingga pelaksanaan kegiatan dan penyediaan fasilitas menjadi keputusan bersama. Sedangkan di Kecamatan Waesala nelayan hanya diberitahu nanti akan diberi bantuan perahu dan mesin untuk perlengkapam penangkapan ikan, sedangkan waktu kucurannya nanti menunggu ketersediaa anggaran padahal sebagai nelayan mereka sangat tergantung pada musim, tidak dapat menunggu terlalu lama.

7. Kontinuitas implementasi

Kontinuitas implementasi program di Kecamatan Taniwel lebih baik dibanding dengan di Kecamatan Waesala. Pelaksanaan program di Kecamatan Taniwel, telah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh nelayan peserta. Sedangkan di Kecamatan Waesala pembawa program tidak konsisten dengan apa yang direncanakan, yaitu mesin yang digunakan untuk operasional menangkap ikan kualitasnya tidak baik. Mesin sering mengalami gangguankerusakan, sehingga tidak setiap saat dapat digunakan melaut untuk menangkap ikan. Selain itu, penanggung jawab dari pembawa program tidak melakukan pengawasan dan pembinaan kepada nelayan mengenai keberlanjutan program.

8. Pemeliharaan

Analisis variabel pemeliharaan bagi penerima program di kemudian hari, menunjukkan kondisidi Kecamatan Taniwel lebih baik daripada di Kecamatan Waesala. Bagi peserta program di Kecamatan Taniwel, beban ini pemeliharaan ini merupakan tanggung jawab bersama dari Aliansi Masyarakat Sipil, baik kerugian maupun keuntungan, kecuali bila nelayan melakukan pelanggaran atau kesalahan dalam penggunaan fasilitas tangkap. Sedangkan di Kecamatan Waesala, beban ini pemeliharaan menjadi tanggung jawab kelompok nelayan sepenuhnya. Beban hutang ini ternyata sulit untuk dilunasi, mengingat biaya operasional tangkap yang lebih tinggi daripada hasil tangkapan nelayan. Karakteristik Penerima Program Pemberdayaan Responden dari masing-masing program dipilih berdasarkan kebutuhan dan kemauan, baik dari pemberi maupun penerima program di kedua kecamatan. Untuk Kecamatan Taniwel calon anggota di tentukan berdasarkan kemauan dan keinginan masyarakat yang terlibat dalam kelompok AMS, sedangkan di Kecamatan Waesala dipilih dari masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan baik yang belum maupun yang telah memiliki sarana dan prasarana pancing tunda, yang kemudian membentuk kelompok, dan mengusulkan kepada pemerintah kabupaten untuk mendapat dana program pemberdayaan masyarakat nelayan. Di Kecamatan Taniwel, nelayan yang mengikuti program pemberdayaan adalah nelayan tradisional yang sebelumnya mereka menggunakan sampan digayun dayung serta difasilitasi dengan layar yang berukuran kecil. Anggota nelayan ini semua tergabung dalam aliansi masyarakat sipil AMS yang dibentuk secara bersama-sama, dan sebagian besar adalah rumahtangga muda. Selain kegiatan melaut nelayan mereka juga sebagai petani, pedagang, kerja bangunan apabila keadaan laut tenang, serta ketua kelompok ada yang menjadi perwakilan aktif sebagai pengurus AMS. Tabel 6. Perbandingan variabel Pemberdayaan di Kecamatan Taniwel dan Kecamatan Waesala Kabupaten Seram bagian Barat, 2006. Nilai Tengah No Variabel Penerima Program Reaction Taniwel Waesala p-value A Motivasi motivation 1 Kebutuhan yang dirasakan felt need 0.7500 0.4000 0.0301 2 Manfaat praktis practical benefit 0.8500 0.4500 0.0158 3 Dapat meningkatkan gengsi prestige emulation 0.7500 0.4000 0.0310 4 Penghargaan reward 0.7000 0.4000 0.0301 5 Hal yang baru novelly 0.6500 0.3000 0.0301

B Budaya Tradisional

Tradisional Culture 1 Struktur sosial social structure a.Peran dan status individu 0.7500 0.4000 0.0301 b.Kekerabatan 0.7000 0.3000 0.0158 c.Kelompok Kepentingan dan Kemimpinan 0.6500 0.3000 0.0301 2 Pola ekonomi 0.7000 0.3000 0.0301 C Kesehatan 0.8500 0.4500 0.0158 D Pola konsumsi masyarakat 0.6500 0.3000 0.0301 E Sistem nilai yang ada dalam masyarakat 0.7000 0.3500 0.0301 Sumber: Olahan Data Primer 2006 Sedangkan di Kecamatan Waesala, responden yang terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat adalah nelayan yang setiap saat melaut kecuali keadaan laut tidak memungkinkan, dan sebagian besar umur di atas 30 tahunan. Selain aktifitas sebagai nelayan, ada juga berprofesi sebagai petani apabila cuaca laut tidak baik, dan pedagang yang dijalankan sehari- hari oleh istri dan anak, suami hanya sebagai pembeli dagangan di Kota Ambon menggunakan motor laut. Determinan Penerima Program Reaction Determinan dari penerima program meliputi variabel motivasi yaitu mencakup manfaat, gengsi, saingan, penghargaan, dan hal baru, budaya tradisional traditional culture yang terdiri dari peran individu, status individu, kekerabatan, kasta, etnik, politik, kewenangan pusat, kelompok kepentingan, kepemimpinan, dan persaudaraan dalam agama, serta pola kehidupan yang termasuk komponen agama, kepercayaan, kesehatan, pasrah, dan hal yang negatif, pola rekreasi, pola konsumsi, dan sistem nilai yang berlaku Niehoff and Anderson 1964. Hasil uji statistik dari variabel determinan penerima program disajikan pada Tabel 6, Penjelasan rinciannya sebagai berikut: